Sakura nampak tengah sibuk mencari sesuatu dimeja rias membuat Sasuke yang tengah mengendong Sarada yang telah tertidur pun menghampiri nya.
"Sayang kamu cari apa?" Tanya Sasuke membuat Sakura menoleh kearahnya.
"Lipstick aku sayang, kemarin kan ada disini tapi sekarang ga ada" Jawab Sakura membuat Sasuke menaikan alisnya.
"Kamu lupa kali sayang,masih di tas mungkin. Coba kamu cari di tas" Ucap Sasuke membuat Sakura menghelan nafas.
"Udah sayang ga ada, aku ga mungkin lupa kalo udah naro barang. Kamu kan tahu aku gimana" Jelas Sakura membuat Sasuke membenarkan ucapan istrinya itu dalam hati.
"Ya udah,kamu pake lipstick Ibu dulu aja ya. Nanti kita beli baru lagi aja, anak-anak udah nungguin tuh dibawa. Kasihan, lagian mereka pasti udah kelaparan" Saran Sasuke membuat Sakura mengangguk pelan.
"Papa Mama?!!!" Shun berteriak sambil berlarian memasuki kamar orang tuanya itu.
"Iya Abang kenapa? kok lari-lari gitu? udah laper ya? kelamaan nungguin Mama? Maafin Mama ya" Ucap Sakura sambil mengelus pipi Shun.
"Bukan Mama, itu Adek Shin berdarah Mama" Ucap Shun membuat Sasuke dan Sakura terkejut.
"Berdarah? Apa yang berdarah?" Tanya Sasuke panik dengan rasa khawatir nya.
"Tangan adek berdarah pah!" Ucap Shun membuat Sasuke dan Sakura saling pandang.
"Ya udah sekarang kita kebawah ya!" Ajak Sakura yang ikutan panik lalu mengandeng Shun menuju lantai bawah di ikuti Sasuke yang tengah mengendong Sarada.
Ketika mereka tiba dilantai bawah, mereka melihat Shin berdiri didekat dinding dengan tangan yang disembunyikan di belakang tubuhnya.
"Ayo Shin sini Nenek liat lukanya" Ucap Mebuki khawatir sambil mengulurkan tangannya.
"Adek ayo nanti lukanya infeksi lho, sini abang obatin" Bujuk Suho sementara Shin nampak menggelengkan kepala nya.
"Abang Shin kenapa? Coba sini Mama liat nak" Bujuk Sakura sambil mengulurkan tangannya.
"Ga mau, nanti Mama marahin Shin" Rengek Shin yang nampak hendak menangis.
"Lah kok Mama marah, nggak dong. Sini tangannya, Mama mau liat" Ucap Sakura tapi Shin tetap menggelengkan kepalanya membuat pipi gembulnya bergoyang-goyang.
Sakka sendari tadi berusaha menahan tawanya, bukannya kasihan atau khawatir, justru ia malah gemas dengan tingkah adik nya itu.
Shin memang selalu lucu dan mengemaskan dalam situasi apa pun dengan pipi gembul nya itu.
"Shin ayo kasih liat sama Mama" Ucap Sasuke sambil memindahkan Sarada ke gendongan Kizashi.
"Ga mau" Rengek Shin sambil menggelengkan kepalanya.
"Ayo kasih liat atau ga ada es krim hari ini" Ancam Sasuke membuat Shin membuka mulutnya lebar.
"Jangan" Rengeknya lagi membuat Sasuke terkekeh pelan.
"Ya udah kasih liat Mama ya nak" Bujuk Sasuke hingga akhirnya Shin mengangguk.
"Tapi Mama janji ga boleh marahin Shin ya Mah" Pinta Shin membuat Sakura menganggukan kepalanya.
Shin pun mengulurkan yang nya dengan ragu-ragu, tangan mungilnya memang nampak berwarna merah dengan sebatang lipstick yang patah.
"Astaga!" Ucap Sakura kaget melihat lipstick nya berada di tangan Shin hingga ia pun tertawa.
"Mama maaf Shin Mama, Shin ga sengaja. Maafin Shin Mama, Mama jangan marah Mama" Rengek Shin yang akhirnya menangis.
"Mama mana bisa marah kalo kamu gemesin gini nak" Ucap Sakura sambil mencubit gemas pipi Shin.
"Aduhhh... Nenek pikir beneran luka tadi, bikin panik aja" Ucap Mebuki sambil menggelengkan kepalanya.
"Hahahaha...!!!!" Dan ketiga Abang Shin pun tertawa melihat kegemasan adik merah muda mereka itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uchiha Home [Book 1]
FanficIni hanya cerita tentang Rumah Uchiha, tempat dimana Sasuke dan Sakura membesarkan kelima anak-anak mereka yang masih kecil.