31

2.9K 310 5
                                    

*toktoktok

Suara pintu rumah Renjun terbuka.

"Iya sebentar," Ucap Renjun setengah berteriak.

Saat membuka pintu rumahnya, betapa kagetnya Renjun ternyata yang mengetuk pintu adalah Aeri, yang datang degan mata sembab yang amat kentara.

"Loh Aeri? Ada apa malem-malem kesini? Ri kamu gapapa?" Tanya Kak Renjun khawatir.

"Kak Renjun...." Panggil Aeri sambil menangis.

"Ri ada apa? Jangan nangis, sini cerita sama kakak." Ucap Renjun lalu menenangkan Aeri dengan cara memeluknya.

"Ayo masuk dulu, diluar dingin." Ajak Renjun, akhirnya Aeri menurut dan ikut masuk kedalam.

"Tunggu bentar, kakak buatin cokelat panas dulu buat ngehangatin badan kamu?" Ucap Renjun lalu beranjak berdiri dan menuju ke dapur.

Tak lama kemudian Renjun datang dengan membawa 2 cangkir gelas cokelat panas ditangannya.

"Nih Ri, minum dulu ya..." Renjun pun segera memberikan secangkir cokelat panas kepada Aeri.

"Makasih Kak Renjun." Ucap Aeri sambil menerimanya.

Setelah meminum cokelat panas tersebut, perasaan Aeri mulai agak tenang

"Okey sekarang cerita sama kakak, kamu kenapa Ri?" Tanya Renjun.

Aeri emang ingin bercerita dengan Renjun, tapi dia agak ragu. Tetapi saat ini yang dapat ia percayai hanyalah Renjun.

Akhirnya Aeri berani untuk menceritakan masalahnya.

"Apa?! Kamu serius Ri??" Tanya Renjun kaget karena Aeri bercerita bahwa ia ternyata bukan anak kandung Bundanya.

Sedangkan Aeri mengangguk lesu.

"Terus kenapa kamu kabur dari rumah?" Tanya Renjun.

"Setelah tau bahwa suami Bunda meninggal karena kecelakaan yang disebabkan oleh Papah kandung Aeri, Aeri merasa bersalah kepada Bunda, bahkan setelah tau hal itu, Aeri gasanggup buat natap Bunda lagi." Ucap Aeri sedih.

Renjun pun menghela napasnya berat.

"Tolong ijinin Aeri nginep disini Kak.." Mohon Aeri.

"Iya gapapa Ri, nginep aja disini sampai kamu tenang. Lagian Mamah sama Papah ada tugas seminggu di New York  dan baru berangkat kemarin.

"Makasih kak Renjun." Ucap Aeri tulus berterimakasih kepada Renjun.

"Tapi kak, Aeri boleh minta satu hal?" Pinta Aeri.

"Iya Ri, apa?" Tanya Renjun.

"Tolong jangan kasih tau orang lain, terlebih Kak Soobin. Dia pasti sangat khawatir saat ini." Pinta Aeri sambil memohon kepaa Renjun.

"Okey." Jawab Renjun menyanggupi, dan Aeri tersenyum berterimakasih.

"Kalo gitu, sekarang kamu istirahat aja ya. Kamu bisa tidur di kamar tidurku dulu." Ucap Renjun dan Aeri mengangguk mengiyakan.

Akhirnya malam itu, Aeri menginap dirumah Renjun untuk menenangkan diri.

.

Sekarang sudah pukul 11 malam, tetapi Soobin belum juga tidur. Ia sangat khawatir akan keadaan Aeri.

Bahkan Soobin sudah menelpon semua sahabat Aeri dan sahabat satu gengnya, tetapi tak ada satupun dari mereka yang mengerti dimana Aeri.

"Oiya, gue belum telpon satu orang." Ucap Soobin.

Step-Bro | Soobin TXT x U  (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang