32

2.8K 297 4
                                    

"Taehyun, lo udah dapat informasi tentang Aeri belum?" Tanya Soobin saat genk nya berkumpul dirumahnya.

"Gue udah minta tolong bawahan papah, tapi gue masih belum dapet informasi apapun." Jawab Taehyun.

"Gue udah berusaha ngeretas seluruh CCTV di kota ini dan emang gue butuh waktu buat ngecek satu persatu." Sambung Beomgyu yang masih berkutit dengan laptopnya serius.

"Kalo informan lo Jun?" Tanya Soobin.

Yeonjun yang ditanya menggeleng.

"Belum ada informasi apapun, Yeji gue tanya juga gatau apa-apa." Jawab Yeonjun yang ikut frustasi.

"Lo yakin udah ngehubungin semua orang yang berkaitan sama Aeri." Tanya Kai dan Soobin mengangguk iya.

"Tapi sebenernya ada satu orang yang belum." Jawab Soobin.

"Siapa? Cepet telpon kalo gitu." Ucap Yeonjun.

"Dia dari semalem gangangkat telponnya, mungkin udah tidur." Timpal Soobin.

"Yaudah kalo gitu telpon lagi aja sekarang." Usul Kai.

"Okey." Jawab Soobin singkat dan langsung mengeluarkan handphone nya.

"Ketemu." Sahut Beomgyu dan keempat sahabatnya itu langsung menoleh kearah Beomgyu.

"Lo udah nemuin Aeri?? Dimana?!" Tanya Soobin.

"Tunggu dulu, ini kan rumahnya Kak Renjun??" Kaget Taehyun.

"Kok lo tau?" Tanya Yeonjun.

"Ya tau lah, gue sering banget kerumah Kak Renjun buat latihan bareng, dia kan ketua klub musik disekolah kita." Jelas Taehyun.

"Coba deh perbesar lagi, itu Aeri lagi bicara sama cowok kan?" Tanya Soobin dan Beomgyu pun mengikuti instruksi Soobin.

"Iya, gasalah lagi itu Kak Renjun." Ucap Kai.

"Itu berarti semalem Aeri nginep dirumah Renjun kan?" Tanya Yeonjun yang mendapat anggukan dari teman-temannya.

Tanpa basa-basi lagi, akhirnya Soobin menelpon Renjun.

"Please angkat Jun." Ucap Soobin berharap.

Dan ternyata telponnya diangkat.

"Iya Bin ada apa?" Ucap suara Renjun diseberang sana.

"Akhirnya lo angkat juga. Okey langsung aja Jun, lo tau kan dimana Aeri?" Tanya  Soobin.

"Sorry Bin gua gatau, emang Aeri kenapa?" Ucap Renjun bertanya balik, tetapi Renjun tetaplah Renjun, ia bukanlah orang yang pandai berbohong.

"Please jangan bohong Jun, gue tau Aeri ada dirumah lo. Gue bakal kesana sekarang." Ungkap Soobin.

"Tunggu dulu Bin, okey gue bakal kasih tau yang sejujurnya. Iya emang bener Aeri ada disini, tapi tolong kasih Aeri waktu buat sendiri. Gue janji gue bakal bawa Aeri pulang kerumah lo, gue bakal bujuk dia gimanapun caranya." Renjun pun berusaha meyakinkan Soobin.

"Tapi kenapa dia mendadak pergi gitu aja?" Soobin benar-benar frustasi.

"Lo gatau Bin?" Tanya Renjun kaget.

"Ada apa emang?" Ucap Soobin bertanya balik.

"Keknya lebih baik lo tanya aja sama orang tua lo. Kalo lo udah tau apa yang sebenernya terjadi, pasti lo bisa mahamin keadaan Aeri saat ini." Jawab Renjun sambil menghela napasnya.

"Hah orang tua gue?"

"Iya, yaudah kalo gitu gue tutup dulu Bin, lo gausah khawatir. Serahin aja Aeri sama gue." Ucap Renjun meyakinkan.

"Okey, gue percaya sama Lo Jun, tolong tepatin janji lo." Mohon Soobin.

"Gue pasti bakal nepatin janji gue Bin, pasti." Setelah itu, Renjun pun menutup telpon dari Soobin.

"Gue mau kekamar orang tua gue dulu." Ucap Soobin yang dijawab anggukan oleh teman-temannya.

"Pah, Bun." Panggil Soobin sambil mengetuk pintu kamar orang tuanya.

"Iya, masuk." Jawab Siwon, papahnya itu. Dan setelah itu Soobij pun memasuki kamar orangtuanya.

Dilihatnya Bundanya yang masih menangisi Aeri, ia tahu betapa khawatirnya Bundanya itu saat ini.

"Ada apa Bin?" Tanya Papahnya.

"Soobin mau nanya sesuatu Pah."

"Iya tanya aja."

"Papah sama Bunda pasti tau kan apa alasan sebenarnya Aeri pergi dari rumah?"

Papahnya dan Bundanya kaget saat Soobin bertanya seperti itu.

Akhirnya Siwon menghela napasnya kasar.

"Okey Bin, sebenernya Aeri bukan anak kandung Bunda kamu. Dan besar kemungkinannya Aeri udah tau karena dia denger pembicaraan Papah sama Bunda kemarin." Jelas Siwon.

"Apa?!!" Kaget Soobin.

"Papah pasti bohong kan?" Tanya Soobin tidak percaya.

Sedangkan Bundanya menggeleng.

"Enggak nak, Aeri emang bukan anak kandung Bunda. Bunda mengadopsi Aeri pada saat umurnya 5 tahun."

.

"Telpon dari siapa kak?" Tanya Aeri yang baru saja selesai mandi.

"Enggak kok, bukan dari siapa-siapa." Jawab Renjun tersenyum.

"Oiya dek." Panggil Renjun.

"Iya kak? Ada apa?" Tanya Aeri.

"Kamu kapan mau balik kerumah?" Ucap Renjun kembali bertanya.

"Yah.... Kak Renjun ngerasa keganggu ya sama kehadiran Aeri." Jawab Aeri sedih.

"Bukan gitu dek, semua orang pasti khawatir sama kamu Ri." Jelas Renjun.

"Tapi Aeri gabisa balik sekarang kak, Aeri belum bisa ketemu Bunda." Murung Aeri.

"Dek.... Coba kamu pikir, selama ini Bunda yang udah ngebesarin kamu dengan penuh kasih sayang. Walaupun Bunda tau, kamu bukan anak kandungnya dan suaminya juga meninggal karena kecelakaan itu. Tapi, Bunda rela kan ngorbanin apapun itu demi kamu?" Tanya Renjun lembut yang membuat Aeri menatap mata Renjun lekat-lekat.

"Kamu gaboleh cuman mikirin diri kamu sendiri, kamu juga harus mikirin keadaan orang lain. Pokoknya nanti malam kita kerumah kamu okey?" Ucap Renjun sambil mengelus puncak kepala Aeri lembut.

"Yah kak, jangan nanti malem please." Mohon Aeri.

"Lebih cepat kamu nyelesaiin masalah ini, lebih baik Ri." Jelas Renjun.

"O....okey kak." Jawab Aeri yang merasa gugup. Melihat hal itupun Renjun memegang tangan Aeri lembut.

"Kakak bakal nemenin kamu, always." Ucap Renjun menenangkan.

"Makasih Kak Renjun." Ungkap Aeri berterimakasih.

.

~Gue pasti bakal ngebantu lo, gimanapun caranya Ri - Renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Gue pasti bakal ngebantu lo, gimanapun caranya Ri - Renjun.~

Step-Bro | Soobin TXT x U  (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang