17 Hari lalu
Tidak ada hal lain yang Chanyeol dan Baekhee lakukan selain bercinta, Baekhee sudah seperti wanita murahan yang selalu menggoda laki-laki itu. Ini bukan paksaan, keduanya menyukai permainan masing-masing. Hampir setiap malam keduanya saling beradu desahan yang menggema di seluruh ruangan yang mereka tempati.
"Oppa lebih cepat aahh~"
Baekhee benar-benar seperti jalang kecil. Gadis itu tidak segan meminta Chanyeol menyetubuhinya dan akan berakhir jika keduanya menggeram dan melenguh setelah pelepasanya.
"Apa kau akan pergi sekarang Oppa?"
Baekhee melihat Chanyeol yang sudah memakai pakaian khasnya. Laki-laki itu hanya menakai pakaian biasa saat pergi dari tempat itu, Baekhee tidak pernah tahu apa yang laki-laki itu lakukan di luaran sana, Baekhee hanya tahu tentang 2 hal tentang Chanyeol, yaitu seorang pembunuh bayaran dan mantan mafia, selurus itukah seorang Byun Baekhee yang mempercayai hal yang dia dengar dari orang lain tanpa mencari tahu dan perduli tentang fakta yang sebenarnya. Gadis itu hanya berfokus pada Chanyeol seorang, gadis itu tidak memperdulikan hal lain yang mungkin akan membuatnya pusing bukan main.
"Ya sayang, ini hal penting" Chanyeol mengecup kening dan bibir Baekhee yang sudah menganakan kemeja Chanyeol yang selalu kebesaran di tubuh mungilnya.
"Berhati-hatilah Oppa"
"Ya"Jawab Chanyeol singkat, sebelum melangkah lebih jauh.
"Oppa"
"Hm?"Chanyeol menoleh kembali saat gadis itu memanggilnya.
"Aku mencintaimu"
Chanyeol tertegun mendengar pernyataan cinta yang mungkin sudah dikatakan Baekhee ratusan kali. Ada dorongan kuat dari dalam dirinya untuk mengatakan hal yang sama, tapi laki-laki itu urung mengatakanya, laki-laki itu hanya bersikap realistis, Chanyeol tidak ingin memberi harapan lebih jika kenyataanya dia sendiri tidak tahu ini semua akan berakhir seperti apa.
Chanyeol menghelan nafas setenenag mungkin, laki-laki itu memejamkan matanya sejanak.
"Ya, jika ada apa-apa, hubungi Irene"
Hanya itu yang bisa Chanyeol katakan, sekali lagi, laki-laki itu tidak ingin memberi harapan lebih."Katakan jika kau juga mencintaiku Oppa"Baekhee lirih.
"Aku harus pergi sekarang, jaga dirimu baik-baik hm"
Chanyeol menghilang di balik pintu setelah mengatakannya begitu saja. Andai laki-laki itu tahu jika Baekhee nelangsa, ini menyakitkan saat laki-laki yang selalu mejamah tubuhnya juga bersikap layaknya kekasih yang manis tidak sekalipun mengatakan hal yang sama.
"Apa ini? Hatiku merasa sakit"
Baekhee memegangi dadanya, ada sesuatu yang terasa sakit di dalam sana, jantungnya terasa seperti diremas kuat, tenggorokanya seperti tercekat dan nafasnya begitu berat dan menyesakkan.
"Aku akan menunggu, Oppa"
Hari ke 88
Baekhee masih berpikir keras tentang seseorang yang mengikutinya. Gadis itu merasa tidak asing dengan wajah laki-laki yang mengikutinya itu, Baekhee berpikir jika dia pernah bertemu denganya beberapa kali.
"Aku yakin pernah bertemu denganya, tapi dimana?" Baekhee sangat yakin pernah melihatnya.
"Ah!" gadis itu seperti mengingat sesuatu"...dia orang yang sama, aku yakin, ah anak itu!" Baekhee mengingat laki-laki itu sebagai siswa sekolah menengah yang dia temui di sebuah mini market saat dirinya keluar tengah melam hanya untuk membeli eskrim.

KAMU SEDANG MEMBACA
90'th Days (Stockholm syndrome)✅
FanficWarning 21+ Tittle : 90th Days Weird thing, violence, ada adegan dewasa, plis yang masih di bawah 18 tahun, atau yang ga suka skip aja. Main cast : ChanBaek (GS), and Other as support cast Summary: "Aku mencintaimu, dan cukup katakan jika kau menci...