Stockholm Syndrome

14K 615 64
                                    

Sindrom Stockholm adalah respon psikologis dimana dalam kasus-kasus tertentu para sandera penculikan menunjukkan tanda-tanda kesetiaan kepada penyanderanya tanpa memperdulikan bahaya atau risiko yang telah dialami oleh sandera itu.

Sindrom ini dinamai berdasarkan kejadian perampokan Sveriges Kreditbank di Stockholm ada tahun 1973. Perampok bank tersebut, Jan-Erik Olsson dan Clark Olofsson, memiliki senjata dan menyandera karyawan bank dari 23 Agustus sampai 28 Agustus pada tahun 1973 ketika akhirnya korban dapat dibebaskan, reaksi mereka malah memeluk dan mencium para perampok yang telah menyandera mereka. Mereka secara emosional menjadi menyayangi penyandera, bahkan membela mereka.

Sandera yang bernama Kristin bahkan jatuh cinta dengan salah satu perampok dan membatalkan pertunangan dengan pacarnya setelah dibebaskan. Istilah sindrom Stockholm pertama kali dicetuskan oleh kriminolog dan psikiater Nils Bejerot, yang membantu polisi saat perampokan.

Salah satu contoh kasus yang pernah terjadi adalah, Collean Stan a.k.a. Carol Smith disandera hidup-hidup dari 1977 hingga 1984 oleh Cameron dan Janice Hooker di dalam boks kayu yang terkunci. Dia tidur di dalam boks berbentuk seperti peti mati di bawah ranjang tidur Hooker. Selama penyanderaan itu, Colleen berkali-kali disiksa dan diserang secara seksual. Colleen Stan tidak pernah kabur, walaupun sepertinya ada kesempatan dia dapat melarikan diri.

Sindrom Lima adalah kebalikan dari sindrom Stockholm, di mana justru penyandera yang memiliki ketertarikan emosional terhadap sanderanya. Penyandera menjadi lebih simpatik, dan bahkan merasa membutuhkan sandera-nya.

.

.

.

Membantu gak penjelasan gini?, sebenernya ini gue comot dari wikipedia. Mungkin sebagian dari kalian tahu apa itu Stockholm Syndrome, dan sebenernya mudah aja nyari semua itu di google.

Jadi cerita '90th Days' ini kan gue up di FFN, secara ya pembaca di sana itu ada aja yang kritis dan kalau kasih review sadis banget.

Dan gue tertampar dengan review di '90th Days' ini. Dia nulis sesuatu yang baik kok bukan hujatan, dia kasih saran ke gue, sebaiknya di jelasin Stockholm syndrome itu apa, di sebutin contoh kasus yang pernah terjadinya apa.

Dan yang bikin gue makin tertampar adalah, cara pencegahan dan penanganan kasus kayak gini klo terjadi di sekitar kita, untuk sekedar pengetahuan dan sharing ilmu biar ilmu gue bermanfaat katanya.

Hm...yang terakhir ini agak gimana ya? Klo gue jawab pencegahanya apa ya jangan sampai di culik, kalau itu terjadi di sekitar kita, ya kita bawa ke psikiater.

Tapi gue ngerasa di ff ini gue ga terlalu menekankan ke gangguan kejiwaanya, dan 'Stockholm Syndrome' di sini cuma Aditional Tittle aja.

Jadi, kalian setuju ga sama pendapat 'Dia'?

Kalau gue pribadi sih sebenernya setuju, seinget gue di ff gue yang ada istilah asing atau istilah yang ga umum, gue selalu kasih keterangan kan ya?

Di ff ini gue ga kasih keterangan itu karena gue ngerasa, ini sebenernya ga 100% ke arah sana, makanya 'Stockholm Syndrome' nya gue jadiin Aditional Tittle, walaupun kedua syndrome yang gue sebutin di atas itu kebenernya terjadi di ff ini.

Gue galau sumpah.

Maaf kalau ini bukan up.



90'th Days (Stockholm syndrome)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang