90th Day (Part 9)

6.6K 594 98
                                    

Warning! Typo Alert!

.

.

.

Keduanya sudah berada di dalam tempat itu, tempat di mana keduanya selalu berasama, melalui semuanya. Tempat keduanya beradu desahan setiap malamnya, saling mencumbu, dan juga kejadian di mana Chayeol hampir menembak kepala gadis mungil yang possesif mencintainya. Tempat itu masih sama, tempat rahasia di balik sebuah pintu.

"Kemana saja kau selama ini?"

Baekhee bersandar di dada Chanyeol, keduanya duduk di sofa yang menghadap langsung ke sebuah tempat tidur berukuran sedang. Chanyeol tidak mengubah tempat itu, semua dibiarkan sama seperti 6 tahun lalu.

Tempat itu jauh lebih bersih, hanya saja tata letak semuanya dibiarkan seperti semula, walaupun Chanyeol mengisinya dengan barang-barang baru, tapi itu terlihat sama.

"Setelah hukuman mati-ku beredar luas, Junmyeon membawaku ke Kanada"

"Irene dan Junmyeon masih Hidup?" Baekhee merindukan wanita bernama Irene yang selalu memanggilnya gadis kecil itu.

"Mereka baik-baik saja, perusahaan mereka sempat diselidiki, tapi mereka bersih, walaupun Irene sering membantuku, tapi identitasnya tidak pernah diketahui" Chanyeol mengetakan yang sebenarnya, Junmyeon hanya pebisnis biasa yang tidak pernah tercatat mempunyai catatan hitam, walaupun itu hanya rekasyasa.

"Bagaimana kau masih hidup?"

"Itu karena aku sangat ingin melihat anak kita" Chanyeol memeluk tubuh mungil Baekhee, dan mengecup kepala wanita itu berkali-kali.

Malam ke 90

Chanyeol berjalan kembali ke tempat tinggalnya dengan Baekhee. Chanyeol melihat gadisnya berbicara dengan laki-laki asing yang tidak dikenal.

Gadisnya terlihat berlari meninggalkan laki-laki asing yang sedang menerima panggilan telepon. Chanyeol berjalan menyelinap di sebuah gang sepi dan gelap yang menuju tempat tinggalnya.

Baekhee berdiri tidak jauh dari tempatnya, gadis itu sesekali menoleh ke belakang dan memastikan jika laki-laki aneh itu tidak mengikutinya. Chanyeol melihat dua orang yang beberapa saat lalu mengintainya tengah mencari sesuatu.

Chanyeol menarik tubuh Baekhee kedalam gang gelap itu dan menutup mulut gadisnya kuat-kuat. Baekhee gemetaran dan berusaha melepaskan diri.

"Ini Oppa" Chanyeol berbisik.

"Malam itu, aku kembali ke tempat ini dan mendapati ini sudah berantakan, dan tanpa aku sadari jika itu adalah tindakan bodoh" 

Chanyeol menceritakan kejadian setelah Baekhee pergi bersama taxi yang mengantar gadis itu pulang.

"Katakan Oppa"

"Aku tidak bisa berpikir dengan benar setelah membiarkanmu pergi, aku kembali untuk mengambil sesuatu, tanpa aku sadari jika mereka sudah menungguku di sini" Chanyeol mengingat baik kejadian malam itu.

"Kau pasti ketakutan Oppa" mata Baekhee mulai berkaca-kaca.

"Aku tidak takut, yang ada di pikiranku hanya kamu Baek, aku tidak memikirkan apapun selain dirimu dan apa yang akan keluargamu lakukan padamu, pikiranku benar-benar kosong" Chanyeol masih bisa merasakan perasaan kalutnya malam itu "...mereka membawaku tanpa perlawanan"

"Lalu bagaimana bisa?"

"Awalnya aku putus asa dan merasa tidak ada lagi harapan untukku" Chanyeol mengeratkan pelukanya pada tubuh Baekhee "...mereka menjatuhkan hukuman mati untukku"

90'th Days (Stockholm syndrome)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang