Warning! Banyak typo
.
.
.
Hari ke 2280
Baekhee masih fokus pada jalanan di depanya yang sangat padat, salahnya sendiri tidak segera pulang dan menghindari berkendara di jam pulang kerja. Baekhee terlihat cantik dengan rambut panjangnya yang dia warnai menjadi kecokelatan, warna itu terlihat sangat cocok denganya.
"Mama"
"Ya sayang"
Baekhee tanpa menoleh, wanita itu masih fokus pada jalanan dan mencari celah agar bisa cepat sampai ke rumah, demi apapun dia lelah, setelah berkutat pada dokumen-dokumen sialan yang membuat kepalanya berdenyut.
"Kenapa Papa belum juga menjemput kita? Apa Papa sudah lupa dengan kita Ma?" Baekhee menoleh pada sosok anak laki-laki di sampingnya. Ini bukan kali pertama, anak itu menanyakan hal itu.
"Tidak mungkin sayang, Papa selalu menepati janjinya, kita tunggu sebentar lagi ya?"
Jawaban yang sama, Baekhee hanya akan menjawab hal yang sama jika buah hatinya bertanya tentang Papanya yang sekalipun tidak pernah dia lihat wajahnya, bahkan anak itu ragu akan adanya sosok Papa yang selalu Mamanya ceritakan adalah laki-laki yang tampan. Setidaknya jawaban Baekhee bisa membuat anak laki-lakinya tidak lagi bertanya.
"Mama" panggilnya lagi.
"Hm?"
"Apa Papa-ku sangat tampan?" itu adalah pertanyaan kedua yang selalu anak laki-lki itu tanyakan. Baekhee menyukai bagian ini, wanita itu begitu memuja laki-laki yang menghamilinya, dan dengan pertanyaan itu, Baekhee bisa membayangkan betapa indahnya laki-laki itu.
"Tentu sayang, kau lihat betapa tampan nya dirimu?" Baekhee mengusap kepala anak laki-lakinya"...itu karena Papamu sangat tampan"
Setelah berjuang keluar dari kemacetan yang semakin membuatnya penat, Baekhee akhirnya sampai ke rumah keluarganya.
"Halmeonie"
Anak laki-laki itu berlari menghampiri seorang wanita paruh baya yang duduk di ruang tengah, wanita itu meletakan ponselnya setelah menerima panggilan telepon.
"Hei sayang, sudah pulang" Taeyeon, wanita itu memeluk tubuh mungil cucu laki-lakinya, mengecup pusuk kepala anak itu sebelum melepas kembali pelukanya.
Tak lama, seorang maid yang biasa membantu Baekhee mengasuh anak laki-lakinya datang untuk mengurusi keperluan si kecil.
"Jack kedalam dulu sayang, Halmeonie ingin bicara dengan Mamamu"
Anak laki-laki yang dipanggil Jack itu mengangguk, kemudian menggandeng tangan maid itu meninggalkan tempat itu setelah mengecup pipi Mamanya.
Baekhee dan Taeyeon duduk di ruangan itu. Keduanya hanya diam, Baekhee menunggu hal apa yang akan Ibunya katakan. Sedangkan Taeyeon tampak gelisah, wanita itu ragu untuk mengatakanya, mengingat ini akan kembali menyakiti perasaan anak semata wayangnya itu.
Baekhee mulai jengah dengan keterdiaman Taeyeon, ini bukan pertama kalinya Taeyeon bersikap seperti itu, gelisah dan ragu untuk mengatakanya.
"Eomma, apa ini tentang perjodohan lagi?"
Baekhee memecah keheningan di antara keduanya. Taeyeon tahu jika akan mendapat respon tidak suka dari Baekhee, ini bukan kali pertama mereka sebagai orang tua menjodohkan Baekhee denga rekan bisnis ayahnya. Tapi tidak ada yang tahan denga wanita seperti Baekhee yang pintar mendebat lawan bicaranya, semuanya merasa enggan melanjutkan, terlebih Baekhee adalah seorang Ibu tunggal. Tidak perduli betapa berpengaruhnya ayah dari wanita itu, pria-pria itu memilih mundur.
KAMU SEDANG MEMBACA
90'th Days (Stockholm syndrome)✅
Fiksi PenggemarWarning 21+ Tittle : 90th Days Weird thing, violence, ada adegan dewasa, plis yang masih di bawah 18 tahun, atau yang ga suka skip aja. Main cast : ChanBaek (GS), and Other as support cast Summary: "Aku mencintaimu, dan cukup katakan jika kau menci...