ganteng ganteng ganteng.
:>Perkiraan pulang dari Jepang maju.
Pekerjaan mereka beres dengan begitu mudahnya.
Tidak seperti para Avenger yang melawan kumpulan bawahan Thanos yang susah, para musuh mafia kali ini sangatlah mudah.
Layaknya debu, tinggal kibas langsung hilang.
Dengan kaca mata hitamnya, Jinyoung berjalan menuruni pesawat dan berjalan menuju bandara untuk mengambil barang bawaannya.
"Kalian langsung pulang?" tanya Kenta ketika berada di tempat pengambilan barang bawaan.
Jinyoung mengangguk, begitu juga yang lainnya.
"Aku takut terkena jet lag," jawab Jennie singkat.
"Kau berlebihan sekali! Padahal biasanya juga tidak masalah," balas Hyunjin sinis.
Jennie hanya mendelik kesal. Tidak berniat membalas perkataan Hyunjin.
"Apa Daehwi baik-baik saja di rumah?" tanya Dahyun tiba-tiba.
"Tentu. Aku menitipkannya pada Ong," jawab Jinyoung singkat.
Dahyun mengangkat bahunya, "Momo bilang kalau Ong kemarin tidak hadir. Saat malamnya, Momo berniat datang, tapi saat memencet bel, tidak ada yang membuka. Momo pikir Daehwi tertidur karena sudah malam."
"Lalu pagi tadi, Momo berniat sarapan bersama Daehwi, tapi masih belum ada balasan dari bel yang Momo pencet."
Telak, hati Jinyoung berdetak tak karuan. Takut jika Daehwi kenapa-napa.
Dengan sedikit terburu, Jinyoung segera pulang. Tidak menghiraukan pekikkan tak suka dari teman-temannya yang mengajaknya untuk menemui ketua untuk melapor.
Lee Daehwi-nya lebih penting.
Dengan mobil miliknya yang sengaja dititipkan di parkiran bandara, Jinyoung memacunya dengan kecepatan tinggi membelah jalanan.