19 - Penyelamatan

486 79 16
                                    

Suara tembakan benar-benar mengisi ruangan yang baru Jinyoung ketahui, merupakan ruangan yang kedap suara.

Ruangan yang berisikan dirinya, Daehwi, Jihoon, dan Guanlin.

Ya, Jinyoung kenal. Amat sangat kenal dengan dua sosok pria didepannya.

Lai Guanlin dan Park Jihoon.

Lai Guanlin merupakan teman semasa Jinyoung berkuliah. Teman baik. Sama seperti Park Jihoon.

Sayang, Jihoon sangat mencintai Jinyoung dan memutuskan untuk menjalin hubungan dengan Jinyoung. Jihoon menembak Jinyoung. Menyatakan perasaannya.

Dan sukses, diterima dengan baik oleh Jinyoung yang mencari seorang pelampiasan.

Keduanya menjalin hubungan yang cukup baik. Dan baru diketahui, bahwa Lai Guanlin ternyata memiliki rasa pada Jihoon.

Darisana, Jinyoung sedikit-sedikit mulai menjauhi Jihoon. Membiarkan Guanlin mendapatkan hati Jihoon yang masih berstatus pacar Jinyoung.

Jinyoung sih tak masalah. Toh, dia hanya mencari pelampiasan.

Ya, katakan saja bahwa Jinyoung brengsek, karena memang adanya begitu.

Jihoon yang mulai sadar, mulai tidak terima dan tak ada habisnya memojokkan Jinyoung.

Jinyoung yang tak menyukai kelakuan Jihoon, mulai berbuat kasar. Dan memutuskan hubungannya sepihak.

Kala itu, Jihoon sangat-sangat mencintai Jinyoung. Hatinya hancur, lalu datanglah Guanlin yang bisa diibaratkan sebagai malaikat.

Dan darisana, keduanya benar-benar menjadi dekat dan juga mulai menjaga jarak dari Jinyoung.

Jinyoung tak masalah. Dia berniat ingin cepat-cepat lulus dari kampusnya.

Dan ya, berhasil. Selama 2 tahun dia belajar mati-matian dan berhasil lulus dengan nilai terbaik. Meninggalkan kampusnya dan kenangannya bersama kedua temannya.

Dan semenjak kelulusannya, Jinyoung tak pernah tau kabar Guanlin dan Jihoon lagi.

Seperti sebuah reuni kecil, sekarang mereka dipertemukan—namun keadaan tidak bisa membuat mereka berpelukan melepas rindu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti sebuah reuni kecil, sekarang mereka dipertemukan—namun keadaan tidak bisa membuat mereka berpelukan melepas rindu.

Yang ada saling menodongkan pistol.

"Lepaskan Daehwi atau kepalamu kubolongi!" desis Jinyoung. Emosinya benar-benar terpancing. Tangannya sudah siap berada dipelatuk pistol. Tinggal menekan dan kepala Guanlin akan bolong.

Guanlin tertawa, tawa mengejek, jelas saja. "Lakukan! Lalu kau ak—"

Dor!

Jinyoung mendengus melihat Guanlin yang tumbang. Guanlin masihlah lemah. Dia tau itu.

Jinyoung bahkan hanya menembaknya dibagian dada dekat jantung—sengaja tidak mau membuat temannya mati begitu saja.

Dan bahkan Guanlin sudah tumbang? Lemah memang.

child ; deephwiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang