SHIT!!

16 1 0
                                    

"B-ba-ik lah, aku akan menceritakannya" ucap messya dengan pasrah

"Sebenarnya saat saya masih kecil, saya pernah melihat ayah saya diperlakukan seperti itu bahkan lebih parah, sampai beliau menghembuskan nafas terakhir karena kehabisan darah, sedangkan ibu saya disiksa habis-habisan dan berakhir seperti ayah saya
Dan dengan tidak punya perasaannya orang yang melakukan hal tersebut, beliau sama sekali tidak bertanggung jawab dan meninggalkan saya yang kebingungan mencari bantuan untuk orang tua saya yang sudah tidak bernyawa" ucap Messya sambil membayangkan kejadian mengerikan tersebut

"Kalau saya boleh tahu, siapa nama orang tuamu" tanya Nando dengan suara sedikit melembut

"Do-"

Tuk
Tuk
Tuk

"Ah shit" gumam Nando
"Lebih baik kau beristirahat dan tenangkan pikiranmu, besok baru kau ceritakan semuanya" ucap Nando sambil membuka pintu kamar setelah itu keluar

"Hiks....hiks kenapa aku bodoh sekali dengan mau diperdaya olehnya, seharusnya biarkan saja jika dia ingin membunuhku. Memang itu yang Ku mau sejak dulu, agar bisa bertemu kembali dengan ayah dan bunda"

***

Pagi ini matahari menampakkan sinarnya yang begitu terang, sampai seorang perempuan yang sedang tertidur harus bangun karena terganggu dengan sinarnya yang menembus celah² gordeng

"Apakah seragam sekolahku juga ada dilemari?" Gumam Messya sambil mengikat rambutnya asal dan berjalan kearah lemari " ah syukurlah ternyata pria itu membawanya juga" sambil melihat kearah seragam sekolahnya yang tertata rapi di dalam lemari

Selesai bersiap, Messya membuka pintu kamarnya dengan perlahan agar tidak menimbulkan suara

Tapi Tuhan berkehendak lain ternyata pintu tersebut juga dibuka oleh seseorang dari luar

"Mau kemana kau?" Ucap Nando sambil mencekal tangan Messya dan menutup pintunya kembali

"Saya yakin anda sudah tau kemana tujuan saya Mr. Vernando Adhitama Willson" ucap Messya sambil menekankan setiap katanya didalam kalimat tersebut

"Apa susahnya kau menjawab Mrs. Messyalia Agatha Christie" ucap Nando sambil meniru nada bicara Messya
"Atau anda sudah tidak ingin hidup di dunia ini lagi?" Timpal Nando dengan tatapan tajam serta suara bernada rendah tapi terkesan seram khas Nando, dan jangan lupakan aura intimidasi yang dikeluarkan dirinya untuk membuat semua orang yang berhadapan dengannya merasa terintimidasi

"Saya sudah tidak perduli dengan ancaman anda Mr, jadi kalaupun Anda ingin saya mati, maka bunuh saja saya sekarang, agar saya bisa bertemu bunda serta ayah saya di sana, itu lebih baik daripada saya harus hidup dengan penuh kekangan serta ancaman" ucap Messya dengan nada menantang

"Baik kalau itu yang anda mau Mrs. Messya" ucap Nando sambil menyeringai " saya akan buat ini lebih menyenangkan dari pada kematian"

***

"Are you crazy Mr?! " bentak Messya saat dia sadar ternyata dia sudah ada di ruangan, entah itu ruang apa dan dimana, dirinya tidak tahu. Yang pasti sekarang dia sedang diikat disebuah kursi

"Yes i am " ucap Nando sambil mengelus-elus pisau nya sayang, seperti pisau tersebut adalah barang yang sangat berharga baginya
"Bukankah ini yang kau mau Messya?" Ucap Nando sambil menggoreskan pisau tersebut ke kulit putih mulus milik Messya " anggap saja ini baru awal"

Tak terasa sudah ada lebih dari 5 goresan ditubuh Messya dengan berbagai ukuran, tangan Nando begitu lihai memainkan pisau tersebut di tubuh Messya. Mulai dari garis panjang ditangan, garis garis tidak beraturan di dahi, gambar lingkaran masing² di kedua pipi, garis yang melingkar di bawah leher yang Nando namai sebagai kalung, garis melingkar di masing masing jari sebagai cincin, garis melingkar di pergelangan tangan sebagai gelang, dan masih banyak lagi

Saat ini keadaan Messya sangat kacau, rambutnya berantakan,jejak bekas air mata di pipi, hidung merah, lecet dimana-mana karena mencoba melepaskan diri dari tali yang mengikat tubuhnya

"Bagaimana Messya? Apakah menyenangkan? Apa kau belum puas? Baiklah kalau begitu mari kita mulai kembali" Sarkas Nando saat Messya tak kunjung menjawab karena letih sehabis mengeluarkan tenaganya untuk menangis dan mencoba melepaskan diri

2 jam kemudian, akhirnya Nando mengakhiri kegiatannya menggambar di kulit Messya . Karena Messya sudah mulai tak sadarkan diri



Lanjut!!


Mohon maaf atas typo yang tersebar di berbagai pelosok kata

Dan bagi yang kurang greget, tenang masih tersedia dipart yang lain

MessyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang