#07

1.9K 259 19
                                    

Saat sampai didepan gerbang sekolah, Jisoo langsung saja keluar dari mobil tak lupa dipasang wajah betenya.

"Jis--"

Brak!

"Ekutil!" latah Chanyeol terkejut akan bantingan pintu mobil yang dibuat adiknya.

Rose mengusap usap bahu kekasihnya itu,"Kayaknya si kodok cina marah deh kak."

"Marah kenapa coba?" tanya Chanyeol yang sudah menetralkan detak jantungnya gara gara Jisoo.

Rose menggeleng pelan,"Mungkin karna tadi kita cuekin ya kan? Kan tadi kita ngobrol terus, sampe si mak lampir itu dehem dehem sok cool."

"Tuh kan, kamu sih. Bisa ngadu dia sama papa." tuding Chanyeol membuat Rose melotot kecil padanya karna kena tuduhan.

"Kok jadi aku?! Kan kak Chanyeol yang ngajakin ngobrol!" balas Rose tidak ingin disalahkan.

"Ya kan aku--"

"Gak tau ah males! Mau pergi aja! Bye!" ketus Rose seraya membuka pintu mobilnya dan keluar dari mobil.

"Eh Ros--"

Brak!

Chanyeol berlatah lagi,"Ekutil!"

Lalu lelaki berkuping caplang itu mengacak acak rambutnya frustasi. Yaiya, adiknya marah, pacarnya pun marah. Dia kudu otthokae?!

"Ah bodo amat! Nanti juga baikan lagi!" putus Chanyeol dan memilih melupakan kemarahan dua wanita yang ia sayangi itu.

***

Sampai kelas, Jisoo langsung duduk dibangkunya setelah melempar tasnya diatas meja. Lalu gadis itu melipat kedua tangannya didepan dada, jangan lupakan tambahan ekspresi cemberutnya.

Jennie yang hari ini kedapatan jadwal duduk dengan Jisoo mengernyit heran kepada teman sebangkunya ini,"Kenapa lo? Dateng dateng udah masang muka gorila aja."

Dengan gerakan kilat, Jisoo menoleh pada Jennie dan memberikan tatapan tajamnya pada Jennie bahkan sampai mengkilat membuat Jennie meringis dan mengalihkan pandangannya.

"Gak deh, Jis. Gak kok." ralat Jennie memilih untuk menjauhi kandang harimau.

Setelah itu, Jisoo malah menidurkan kepalanya diatas lipatan kedua tangannya. Ia memejamkan kedua matanya.

"Jis, jis. Maap ya kalo tadi gue bikin lo bete, tapi beneran itu kakak lo aja yang ngajakin ngobrol terus. Padahal gue kan udah pengen mingkem biar lo gak jadi nyamuk." tiba tiba Rose mengguncang guncang tangan Jisoo yang menjadi tumpuan kepala.

Jisoo berdecak sebal, mau tak mau mengangkat kepalanya untuk memandang Rose yang tengah memasang wajah memelasnya.

"Kenapa si? Gue udah biasa kok jadi kambing conge, sans aja. Gue cuma kesel sama abang gue." balas Jisoo lalu menidurkan kembali kepalanya namun terganggu lagi oleh manusia yang kudu kudu ia musnahkan dari bumi.

"Yaampun mak lampir pagi pagi masih lemes aja, liat gue dong. Udah seger nih, nambah ganteng lagi makin harinya." ya, ini Dirgantara Taeyong Ramaji. Sang musuh bebuyutan Jisoo.

Jisoo tak menghiraukannya. Kedua sahabatnyalah yang menanggapi kepercayaan diri Taeyong.

"Seger seger, lo kira daging ayam tuh yang dipasar pasar seger." cibir Jennie membuat Taeyong mendelik kearahnya.

"Dih, munafik banget lo. Ngaku aja deh, kalo gue nambah ganteng tiap harinya."

Rose balik mendelik kepada Taeyong,"Tingkat kepercayaan diri lo tuh yang makin bertambah. Bukan kegantengan lo."

[✔] Cerita SMA || kjs • ltyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang