#09

2K 239 15
                                    

Vote dulu, baru baca.
Baca dulu, baru komen.
Terserah deng wkwk.
Tapi intinya,
Vote dulu, baru baca. okesip.

***

"Mau sampe kapan kalian diemin abang?"

Tak ada sahutan yang keluar dari bibir kedua gadis itu. Mereka masih diam dengan wajah merengut dan pandangan yang terarah keluar jendela disamping mereka. Membuat Chanyeol menghela napas gusar.

"Oke, abang minta maap kalo kalian masih marah sama kejadian tadi pagi. Jadi, terserah sekarang kalian mau minta apa ke abang, nanti abang turutin." putus Chanyeol pada akhirnya. Meski berat, tapi demi kedua gadisnya, dia relakan saja. Ia kira kedua gadis itu sudah lupa akan kekesalan mereka padanya tadi pagi, tapi tak tahunya... hm masih ngambek juga.

Ternyata perkataan Chanyeol hanya dianggap angin lalu oleh keduanya. Yap, mereka masih diam tak berkutik sama sekali. Chanyeol maki menggeram frustasi dibuatnya.

Lalu lelaki bertelinga caplang itu melirik adiknya lewat spion mobil dalam,“Jichu... Lo mau apa? Satu chiken?"

Hening.

"Dua chiken?"

Masih hening.

"Tiga chiken?"

Tetap hening.

Chanyeol mulai pusing sendiri. Setelah menghembuskan napasnya pelan, lelaki Itu berucap lagi.

"Oke, empat chiken?"

"DEAL!" seru Jisoo semangat. Najong.

Begitu mendengar sahutan adiknya, Chanyeol tak bisa jika tidak memutar bola matanya. Ciri ciri orang yang manfaatin orang tuh gitu, atau mungkin ciri ciri cewek yang morotin cowok ala Jisoo tuh gitu. Kalo tawarannya sudah lumayan banyak, sung disahut. Dasar matre wkwk.

"Rose? Mau?" kini Chanyeol menoleh kesampingnya untuk melihat gadisnya yang masih tidak berkutik.

Rose menoleh dengan wajah tak santai sambil menjawab dengan nada tinggi,"YA MAU LAH! PAKE NANYA LAGI!"

Lalu gadis cantik itu kembali pada posisinya yang seperti tadi membuat Chanyeol tersenyum gemas. Lantas Chanyeol menjulurkan lengannya untuk mengusap pipi tembam Rose. Dan syukurnya, Rose tidak menolak, ia menerimanya meski wajahnya masih ditekuk.

***

Malam ini, Jisoo dan sang Mama sudah janjian untuk nonton bersama. Mereka sudah duduk anteng disofa ruang keluarga ditemani setoples kacang goreng dan setoples sukro juga minuman bersodanya yang berjudul Fanta (dingin).

"Mulai ya, Ma."

Mama hanya mengangguk lalu mulai menyiapkan setoples sukronya dipelukan. Begitupila Jisoo yang juga mendekap setoples kacang gorengnya setelah memencet remot untuk mem- play filmnya.

Menit menit terus berjalan, begitu juga suara suara yang terlontar dari mulut ibu dan anak itu terus terdengar. Kadang kesel, kadang senyam senyum sambil teriak ketahan, kadang sedih, malah sampe nangis pun juga. Mereka begitu menghayati sampai terbawa suasana.

"Huaaaa kapten yoo-nya ketembak banyak huhuhu... Mama, gak kuat Jichu tuh huhuhu..." rengek Jisoo sambil mengusap air mata yang menetes dipipinya yang mulus.

Mama mengambil tissue diatas meja lalu digunakan untuk mengelap ingusnya,"Iya mama juga sedih. Liat tuh, dokter kangnya sampe nangis nangis berusaha buat nyelametin nyawa kapten yoo."

"Ih Mama mah jorok." ucap Jisoo sambil menggeser tubuhnya mejauh dari sang Mama. Abis, mamanya itu malah sring sringin ingusnya, kan jorok. Jisoo kan jijik denger suara ingusnya.

[✔] Cerita SMA || kjs • ltyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang