love In Silence And Prayer [Cinta Dalam Diam Dan Doa]

29. haruskah

Selepas kejadian tadi seperti nya aku tidak ingin langsung pulang aku pun segera menuju masjid dan menunaikan sholat sunah

Ya rab kuat kan lah hati hamba untuk menerima semua cobaan dari mu ya rab hamba ingin semua cobaan ini segera berakhir ya rab

Ketika aku sedang ber doa tak sengaja aku mendengar seseorang yang sedang membaca lantunan ayat suci al-qur'an

Ketika aku membuka tirai pembatas antara saf laki laki dan perempuan aku memang melihat seseorang sedang ber tadarus di sana dan ketika ku melihat wajah nya

[Azriel]

Subhanallah merdu sekali lantunan ayat suci yang Azriel baca

Allah SWT berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ  اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ
yaaa ayyuhallaziina aamanusta'iinuu bish-shobri wash-sholaah, innalloha ma'ash-shoobiriin

"Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 153)

Mengapa surat yang Azriel baca seperti menggambarkan keadaan ku saat ini yang harus terus bersabar dan berdoa kepada mu ya rab

Tak sadar dia pun selesai membaca al-qur'an

"Lia" ucap nya

—○○○—

Kami pun memutus kan untuk berbincang di anak tangga sambil mengenakan sepatu

"Azriel"

"Iya"

"Maaf ya sebelum nya (jeda beberapa detik) aku tau kamu baik tapi apa yang kamu lakukan tadi kepada amira itu salah mengapa aku bisa bilang seperti itu ya karena aku sama amira itu sama. Sama sama perempuan aku bisa merasakan apa yang amira rasakan tadi, pasti dia kecewa sekali dengan mu"

"Tapi apa kamu tau apa yang ku rasakan saat ini?"

"Aku memang tidak tau apa yang kamu rasakan saat ini tapi, apa aku boleh bertanya sesuatu kepada mu?"

"Bertanya soal apa?"

"Apa yang membuat mu sampai sebegitu marah nya kepada ku? apa itu semua soal Alfian yang menyatakan perasaan nya kepada ku"

"Iya"

"Andai waktu itu kamu tidak pulang duluan kamu pasti tau jawaban ku apa dan saat ini mungkin tidak akan terjadi"

"Memang nya kamu.."

"Ya pada saat itu mana mungkin aku menerima alfian sedangkan semalam nya seorang pria baru saja menyatakan bahwa dia berjanji akan mengkhitbah ku suatu saat nanti"

"Maksud kamu"

"Sudah lah aku tahu kamu faham aku hanya ingin berpesan. Tolong jangan kamu berprilaku seperti itu lagi terhadap Amira dan kalau kamu masih belum bisa melupakan ku anggaplah Amira itu adalah aku"