Prolog

89 8 0
                                    

"Bun, aku berangkat dulu ya" gadis itu mencium pipi wanita setengah paru baya yang sedang duduk di sofa.

"Iya, Kila hati-hati ya" Ya, wanita setengah paru baya itu adalah bunda Kila, Lita sambil melambaikan tangannya ke arah pintu utama

Gadis tadi yang di panggil Kila, lengkapnya Sakila Hana Adnan gadis cantik berkulit putih, rambut coklat sebahu diurai tampak cantik dibalut seragam SMP

***


"Kila, dicari Rando tuh suruh ke lapangan" Erina sahabat Kila yang menepuk bahu Kila ketika gadis itu berjalan di koridor sekolah

"Oke er, gue kesana dulu ya", jawab Kila seraya menepuk bahu Erina dan tersenyum kepadanya

"Oke gue nunggu kelas ya", ujar erina kemudian menuju kelasnya

Kila langsung berlari menuju lapangan, karena ia tak mau membuat Rando menunggunya. Iya itu, Rando teman dekat Kila.

Sesampainya di lapangan Kila membulatkan mata dan menatap ke arah Rando

"Hah, apa nih ndo?", Tanya Kila yang masih terkejut

"Ke sini dong" Rando menarik Kila hingga ke tengah lapangan.

Rando berjongkok dan memberi sebuket bunga mawar merah ke Kila,
"Kila, gue bingung harus mulai dari mana tapi yang jelas gue sayang dan cinta sama Lo, kalau Lo mau jadi pacar gue Lo ambil buket bunga ini, tapi kalau Lo nolak Lo bisa pergi dari sini", ujar Rando penuh dengan kelembutan dan tatapan hangat.

Kila saja masih terkejut karena lapangan basket dipenuhi bunga mawar dan lilin membentuk love dan kini ia dan Rando ada di dalamnya, menurut Kila yang dilakukan Rando begitu romantis padahal masih seminggu ia menjadi kelas 9, tapi baru pertama kali ia ditembak didepan umum, rasanya sangat canggung.

Rando yang sudah seperti sahabatnya ternyata menembaknya di depan umum, tapi apa daya Kila juga tak bisa membohongi perasaannya bahwa ia juga mencintai Rando.

"Iya ndo gue mau jadi pacar Lo" jawab Kila seraya menerima buket bunga dari Rando, Rando pun tersenyum dan langsung memeluk Kila. Kila sangat terkejut tapi ia juga membalas pelukan Rando. Cukup romantis, jadi mereka sekarang menjadi pusat perhatian murid SMP Budi luhur. Dan momentum pelukan itu terganggu oleh sebuah teriakan,

"Rando, Kila kenapa kalian malah pacaran di sekolah!" Teriak pak Danu, guru BK di SMP Budi luhur. Sontak Kila dan Rando melepas pelukannya.

"Ganggu aja!", Rando mendengus kesal namun pelan, Kila hanya terkekeh.

"Maaf pak, kami nggak pacaran di sekolah kok, cuma pelukan aja", ujar Rando seraya menyengir kuda. Kila hanya tersenyum kepada pak Danu.

"Yaudah, kalian berdua bersihin ini semua, dan lari putar lapangan 15 kali!" Ucap pak Danu membentak dan kesal.

"Oke siap pak", Rando malah mengangkat tangannya hormat.

"Ih kamu tuh!"ucap kila sambil menatap dan mencubit pinggang Rando

"Eh iya maaf, yuk beresin aja, terus baru lari", lanjut Rando menarik tangan kila dan mulai membersihkan mawar dan lilin itu.

"Kalian itu, ada ada saja!", Ucap pak Danu kemudian meninggalkan mereka di lapangan basket

"Biar aku yang beresin, kamu duduk aja", suruh Rando

"Enggak, kan itu tanggung jawab kita, berarti harus bareng" jawab Kila seraya menggeleng kan kepala

Dan akhirnya Rando dan Kila membersihkan bersama-sama dan lari memutari lapangan dengan bergandengan tangan, memang cukup panas walaupun masih pagi tapi lelah dan penat itu tak terasa karena kini Rando dan Kila bersama.

Hehehehe, tawaku mengingat kejadian setahun lalu, dan kini aku tengah berjalan memasuki gerbang SMA Citra Bangsa.

ArgalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang