Ke esokan harinya Kila membawa kotak bekal untuk diberikan pada Arga dari mama Kila. Karena saat makan malam Kila menceritakan pada keluarganya bahwa ia ditolong oleh Arga. Saat sarapan pagi, mama memberikan bekal itu untuk diberikan kepada Arga karena sudah menolong Kila.
Kila nampak ceria dengan senyum menghiasi bibirnya, tak ayal banyak siswa menggoda Kila yang sedang berjalan menyusuri koridor.
"Eh neng Kila, pagi-pagi dah senyum aja nih!"
"Adek Kila tambah cantik deh, apalagi kalau senyum"
"Kila, jadi pacar gue aja nyok Rando tinggal aja"
"Dek Ama Abang aja yok, dedek cantik mah bahagia dech"
Dan masih banyak lagi celetukan konyol tak bermutu dari siswa angkatannya maupun kakak kelas. Namun Kila itu orang yang setia dia tak akan melirik pria manapun saat ia sudah mempunyai Rando. Alhasil Kila menghiraukan godaan dan celetuk pria pria tak bermutu itu.
Saat memasuki kelas, tampak Erina sudah duduk dibangkunya, Kila tersenyum kepada Erina kemudian menatap ke belakang, dan damnt!
Arga ternyata juga sedang menatapnya, dengan tatapan dingin namun sulit diartikan. Kila yang ditatap begitu salah tingkah dan tersenyum pada Arga mengingat kemarin ia telah menolongnya.
Dan tanpa di sadari Arga tersenyum tipis pada Kila, sangat tipis sampai sulit di lihat bila tidak detail. Erina yang menyadari sesuatu itu kemudian berdehem,
"Hem", seketika Kila mengalihkan pandangannya dan berjalan ke arah Erina dan duduk di sebelahnya. Kemudian Kila membalikan badan dan berhadapan dengan Arga.
"Ga, makasih ya kemarin", ujar Kila sambil menyodorkan kota bekal dan tersenyum lembut.
"Apaan", suara berat dan dingin Arga melunturkan senyuman Kila, Kila kira akan dibalas senyuman tapi ternyata malah diketusi.
"Kotak bekal dari mama gue, ucapan terima kasihnya karena kemarin Lo udah nolong anaknya ini", jelas Kila kemudian memutar bola matanya malas.
"Oh", jawab Arga singkat.
Kila kemudian hendak membalikan badan, namun suara Arga menghentikannya,
"Pulang sekolah.Mall."
"Hah?", Kila yang terkejut dan tidak tau maksud Arga hanya bisa mengerutkan kening.
"Maksud Lo?", Tanya Kila kemudian
"Beli alat kebersihan!", Ujar Arga masih dengan suara dingin dan tatapan datar.
"Oke", jawab Kila singkat kemudian membalikan badan.
Tanpa Kila sadari Erina tersenyum aneh, sulit diartikan.
***
Bel istirahat berbunyi,
Kila berencana ingin ke kelas Rando kemudian ke kantin bersama namun Erina dari tadi membujuk Kila agar ke perpustakaan saja menemani Erina. Karena itu ia mengirim pesan pada Rando.Rando💕
'ndo maaf ya hari ini aku gak ke kantin, aku nemenin Erina ke perpus'
Setelah mengirim pesan singkat itu, Erina dan Kila berjalan ke arah perpus, sesampainya di perpustakaan, Kila dan Erina mencari tempat duduk di pojok dan dapat melihat pemandangan luar jendela yang indah itu,
Kila dan Erina segera mencari novel atau komik untuk bahan bacaannya kali ini, mereka sama-sama terdiam dan fokus membaca,
"Kila gue kebelit nih, gue ke toilet dulu ya", pamit Erina kemudian berlari pergi tanpa menunggu jawaban Kila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Argala
Teen Fiction"Aku mencintaimu hanya butuh waktu 1 menit, apakah 1 tahun belum cukup untuk mencintaiku?" ~arga dwiki raflesta "Awalnya aku terpaksa, karenamu aku belajar menerima luka" ~sakila hana adnan "Aku tak ingin memeluk kaktus, logikaku memberontak tapi h...