Part 2 "Oh dia"

43 3 0
                                    

Pria itu duduk di samping Kila dan berdehem.

"Hmm"

Kila yang merasa terganggu pun menoleh dan menatap pria itu.

"Kenapa liat-liat?", Suara berat dan dingin pria itu membuat Kila mengalihkan pandangannya dari menatap pria itu kemudian menatap ke arah lain. Kila agak kesal karena pria itu tiba-tiba duduk di sampingnya dan berbicara ketus saat Kila menatapnya.

"Gak papa", jawab Kila yang tak kalah dingin.

"Oh." Pria itu hanya menjawab oh dan beranjak menaiki motornya dan berlalu dengan kecepatan tinggi. Kila hanya mengerutkan dahinya dan bingung dengan tingkah pria itu.

Kila menatap punggung lelaki itu hingga menghilang dari pandangannya. Akhirnya mobil BMW hitam berhenti di depan Kila.

Kila langsung memasuki mobil dan mencium tangan kakaknya, itu adalah vando dia menjemput Kila sehabis pulang dari kegiatan tambahannya di SMA Budi Kusuma, ia kelas XI.

Setelah sampai rumah, Kila langsung ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya di kasur king size nya itu. Kamar bercat biru laut itu menjadi tempat ternyaman Kila untuk istirahat apalagi penatnya selama mengikuti MPLS nya, karena terlalu penat ia tertidur pulas.

***

Kila bangun dan mengusap wajahnya, ia mengambil ponselnya dan melihat jam di ponselnya. Ternyata ia sudah tertidur hingga pukul 19.00 jadi banyak notifikasi yang masuk, entah dari teman SMP-nya, atau teman baru di SMA nya, apalagi Rando yang ternyata menelponnya beberapa kali. Kila pun menelpon Rando balik,

Sakilahana is calling

"Hai ndo, kenapa tadi telfon?", Tanya Kila pada sosok di seberang telfon.

"Iya sayang, aku khawatir tadi gak bisa antar kamu, kamu udah makan belum?", Ujar Rando dengan nada khawatir.

"Aku ga papa, aku baru bangun jadi belum sempet makan", jawab Kila menenangkan.

"Ya udah 20 menit lagi aku nyampe, kita makan bareng", ucap Rando langsung mematikan telfon

Kila menghela nafas, entah mengapa Rando akhir-akhir ini menjadi sangat posesive, namun bagaimana lagi dia pacar Kila. Kila segera beranjak dari tempat tidur dan bersiap-siap. Setelah mandi, Kila berganti memakai kaos oblong putih dibalut cardigan lengan panjang dan celana jeans

Kila memakai make up tipis, hanya bedak dan lipstik merah muda.

"Kila, pacar Lo Dateng tuh!", Teriak kak Vando membuat Kila segera turun ke bawah karena kamarnya ada di lantai dua.

Di sana terlihat Rando tersenyum tipis, memakai kaos putih lengan pendek dan ripped jeans hitam. Kila menghampirinya di ruang tengah dan duduk di sampingnya.

Setelah Kila dan Rando izin pada kak Vando, mereka segera keluar dari rumah.

"Sayang, kamu mau makan dimana?", Tanya Rando dengan suara agak keras karena mereka sedang diperjalanan, jadi bila tidak keras sulit terdengarnya.

"Terserah kamu ajha ndo", jawab Kila sambil melirik kaca spion

Setelah perjalan sekitar 15 menit, mereka sampai di restaurant yang cukup mewah bernama damint resort. Mereka mencari tempat yang kosong, tempat yang nyaman itu terletak di lantai 2 tanpa atap sehingga mereka bisa sekalian menatap langit malam, rasanya romantis sekali.

Setelah duduk mereka segera memesan makanan,

"Mba", panggil Rando seraya melambaikan tangan kepada pelayan.

Pelayan wanita itu menghampiri mereka dengan membawa note kecil dan pulpen. Kila dan Rando kemudian memesan 2 spaghetti carbonara, 2 puding lavanta, dan 2 milkshake coklat.

ArgalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang