Guru Killer Part.2

388 13 0
                                    

PART 2

Nindy pun menjalani hukumannya dengan berat hati. Hukuman itu baru berakhir pada jam makan siang yaitu sekitar jam satu siang. Setelah selesai menjalani hukumannya, Nindy pun tergepoh-gepoh menghampiri Audrey yang sedang membaca buku di kelas.

“Audreeeeyy, lu mah tega sama gueee !” Teriak Nindy dari depan kelas berlari menghampiri Audrey.

“Hei hei heei, kok gue sih ? Kan elu yang ngatain Pak Joko tadi.”Ujar Audrey seraya membela diri sendiri.

“Ya paling engga kasih gue minum kek gitu.” Ucap Nindy.

“Gimana caranya ? Lah Pak Joko Gultom Sitompul itu baru keluar lima menit yang lalu ndy. Gimana gue mau keluar coba !” Jawab Audrey.

“Iya juga ya.” Ujar Nindy sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

“Beuh,biasa deh lu. Kalo errornya kumat gitu pasti lu laper deh !” Tebak Audrey.

“Hahahaha,tau aja lu ah. Lu emang sobat yang paling ngerti gue sedunia deh.” Rayu Nindy.

“Lebay lu. Yaudah gue traktir deh,kasian gue ngeliat lu merana kayak gitu hahaha.” Audrey berbaik hati menawarkan traktiran kepada teman baiknya itu.

“Aduuh,gak salah pilih temen deh guee !” Nindy langsung menarik Audrey ke kantin. Tampaknya ia sangat kelaparan akibat dijemur 3 jam dibawah sinar matahari.

Sepulang sekolah, Audrey mampir ke toko buku terlebih dahulu. Ada novel baru yang ingin dia beli. Setelah menemukan buku yang dicari,Audrey pun langsung membayar di kasir.

“Ini saja mbak ?” Tanya sang perugas kasir.

“Iya.” Jawab Audrey singkat.

“Baik,totalnya lima puluh tiga ribu lima ratus.” Ucap petugas kasir.

“Ini uangnya.” Kata Audrey sambil memberikan uangnya.

“Uangnya 60 ribu,kembalinya 6 ribu lima ratus.” Sahut sang petugas kasir seraya memberikan buku dan uang kembaliannya. “Terima kasih mbak,silahkan datang lagi.” Ujar petugas kasir sopan.

Audrey hanya menanggapi dengan anggukan kepala dan senyuman. Lalu ia melangkah meninggalkan toko buku tersebut. Disaat Audrey sedang menyebrang jalan, tiba-tiba dari kejauhan muncul mobil yang melaju sangat cepat.

Audrey yang merasa perasaannya tidak enak langsung menoleh. Iapun terkejut dan tiba-tiba kakinya bagaikan mati rasa. Mobil itupun makin mendekat dan terus mendekat kearah Audrey.

“Awaaasss!” Himbau seorang pria.

“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa !” Teriak Audrey seraya memejamkan matanya.

Suara berdebum sangat keras terdengar. Ternyata mobil tersebut menabrak sebuah pohon di pinggir jalan.

“Gue masih hidup ?” Gumam Audrey sambil meraba-raba tubuhnya.

“Iya kamu masih hidup kok.” Ucap seorang pria yang ternyata menarik tubuh Audrey ke trotoar.

“Alhamdulillah. Kamu yang nyelamatin saya ya ?” Tanya Audrey kepada pria tersebut.

“Sepertinya iya. Lain kali kalau menyebrang lihat ke kiri kanan dulu ya jangan melamun seperti itu. Jika saya tidak melihat kamu tadi, mungkin sekarang kamu sudah tidak ada di sini lagi !” Ucap pria tersebut.

“Terima kasih. Maaf, lain kali saya tidak akan mengulanginya lagi.” Jelas Audrey.

“Sudahlah, lain kali hati-hati ya. Saya pergi dulu.” Ujar pria itu meninggalkan Audrey.

“Sekali lagi terima kasih ya, maaf sudah merepotkan anda.” Ucap Audrey sambil berteriak karena pria tersebut terus berjalan.

“Tidak usah sungkan,” jawab pria itu.

Dia baik sekali, sukarela menolongku tanpa mengharapkan apapun. Padahal bisa saja karena menyelamatkanku malah dia yang celaka. Cakep juga sih orangnya. Jarang-jarang ada orang kayak gitu jaman sekarang. Tunggu dulu.. Gumam Audrey dalam hati

“Eh nama dia siapaaaa ? Aduh lupa nanya.”  Ucap Audrey yang lalu menepuk kepalanya.

bersambung..

Please Don't Go ! (Pending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang