2

816 103 7
                                    

▪▪▪

"Ok, jadi ini kenapa ya? Ada yang tau?" Ucap tuan rumah Chenle.
"Gue ga tau Le, tapi yang jelas gara gara nih anak satu adik gue meninggal," ucap Renjun geram sambil menunjuk Shuhua

Flashback

Jihoen gadis itu segera berlari menuju Shuhua, yang kesusahan jalan karena kaki nya tertembak peluru nyasar.
" Ayo sini cepetann," teriak Jihoen sambil berlari menuju Shuhua.
"Hoen, Jihoen, jangan keluar, di luar bahaya," teriak Renjun dari dalam sambil berlari keluar menyusul adiknya.
Jihoen, gadis itu tetap berlari menuju Shuhua tanpa mendengarkan kakaknya.

SRASHHHH
Jihoen, gadis yang sedang berlari itu tiba tiba menabrakan dirinya ke arah mobil truk yang sedang melaju kencang hingga dirinya terlempar cukup jauh dan nyawanya tak terselamatkan.

Flashback end

"Sorry, gue ga ada maksud," ucap Shuhua menyesal.

"Udah, Ko, gapapa, ikhlasin aja," ucap Chenle sambil menenangkan kakak sepupunya tersebut.

"Emm, apa yang kalian liat di sana? Saat ada kejadian?" Tanya Guanlin.

"Badan hancur, kepala hancur, kacau, meninggal dengan mengenaskan," ucap Lucas. Lelaki itu melihat ibu kos nya meninggal dengan keadaan sungguh menggenaskan.

"Sama gue juga, ini asalnya dari mana sih sebenernya?" Ucap Renjun.

"Dari ukrania," jawab Hyunjin.

"Lah? Terus kok bisa sampai sini? Di kota ini pertama kali kejadian dimana?" Tanya Haruto.

"Asrama gue, di kamar 13, temen gue Minnie bunuh diri di sana, terus di temuin surat ini," ucap Yuqi sambil menunjukan gambar yang dia temukan.

Gambar mata dengan bola mata merah pekat. Dan terdapat darah bercucuran di sekitar mata.

"Itu? Kalo ga salah liat ya korban nya juga matanya berubah jadi warna merah," ucap Ten.

"Iya emang berubah," ucap Guanlin.

"Terus ini bisanya ketularan dari apa?" Tanya Baejin.

"Mata, dari mata. Jadi kalo kalian liat mata makhluk itu mata kalian bakal berubah jadi merah dan syaraf kalian secara ga langsung akan menyuruh otak kalian buat bunuh diri," jelas Guanlin.

"Kok lu ngerti sih?" Tanya Baejin.

"Gue pernah denger papa gue ngomongin ini sama rekan kerja nya," ucap Guanlin.

"Bukan dari papa lu kan asal nya?" Ucap Renjun.

"Bukan lah, gue aja baru tau tadi gegara pembantu gue," ucap Guanlin.

"Jadi untuk saat ini kalian di sini aja ya, jangan ada yang keluar. Kalo ada orang yang ngetuk pintu atau mencurigakan bilang aja," ucap Chenle.

"Iya, jendela semua nya kita tutup," ucap Guanlin. Setelah itu, semuanya buru buru menutup jendela.

Setelah semua jendela tertutup mereka juga telah memastikan semua pintu terkunci. Mereka kembali berkumpul di ruang keluarga milik Chenle.

"Jadi tulis nama kalian di sini ya," ucap Chenle sambil menyodorkan sebuah kertas dan pulpen. Mereka pun bergantian menulis nama mereka di situ.

-Hyunjin
-Felix
-Haruto
-Lucas
-Chenle
-Renjun
-Guanlin
-Ten
-Bae Jinyoung (Baejin)
-Ryujin
-Chaeyong
-Yuqi
-Seyeon
-Shushua

Itu isi kertas nya.

"14 orang? Harus hemat makanan ini," ucap Chenle.

"Nah iya," saut Chaeyong.

END OF THE WORLD || END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang