Part 8

12 1 0
                                    

Disaat Kayhan sudah pergi dari UKS, barulah Rey sadar. Rey bangkit duduk di brangkarnya dan mendapati Rubby yang sedang menatapnya khawatir dan air matanya sudah menggenang di pelupuk mata indahnya.

"Lo gak papa kan Rey?, gue minta maaf" tangis Rubby pecah saat memeluk Rey.

Rey mengernyit bingung. Dia baru saja sadar Rubby malah langsung memeluknya dan meminta maaf.

"Gue minta maaf ya?, harusnya gue gak minta lo nemenin gue di lapangan. Karna gue lo jadi kayak gini Rey." Rubby berbicara pelan dengan ingus yang sudah meler karna menangis.

Rey tertawa pelan melihat muka Rubby yang merah.
"Aku gak papa kok Rubby. Bukan salah kamu" ucap Rey menenangkan Rubby. "Ingus kamu tuh meler sampe kemana-mana" kekeh Rey dan Rubby langsung mengambil tissu di nakas samping brangkar.

"Rey.. Lo gak papa kan?"

Kayhan tiba-tiba masuk dengan sebotol air di tangannya dan melihat Rey sudah sadar. Ia bisa bernafas lega namun tetap khawatir.

Rey menatap heran cowok yang baru saja masuk dan menanyakannya. Pasalnya cowok itu tahu namanya tapi Rey sama sekali tidak kenal dengan cowok itu.

Kayhan langsung menghampiri Rey dan menyodorkan botol minuman yang tadi dibelinya. "Nih minum dulu!, lo pasti kaget tadi" ujar Kayhan.

"Terima kasih" ucap Rey sambil menerima botol minuman itu ragu lalu melirik Rubby yang tersenyum penuh arti padanya dan juga cowok itu.

"Hmm kayaknya gue kebelet pipis deh" alibi Rubby sambil melangkah mundur. "Gue titip Rey bentar ya?" pintanya pada Kayhan dan berlari keluar dari UKS.

Rey menatap aneh pada Rubby yang mengedipkan sebelah matanya sebelum keluar dari UKS.

Suasana menjadi canggung karena Rey tidak tau harus bicara apa, Rey hanya menunduk dan memainkan botol minuman yang tadi Kayhan berikan untuknya.

Kayhan yang melihat Rey menunduk saja memutuskan untuk membuka percakapan.

"Oh iya lo pasti gak kenal gue kan?" Rey menatap Kayhan bingung karena Kayhan bisa menebak pemikirannya. "Kenalin gue Kayhan anak 12 IPA 1." kekeh Kayhan dan menjulurkan tangannya pada Rey yang terlihat kebingungan.

"Aku Reykana"balas Rey canggung.

"Lain kali hati-hati ya kalo jalan di tempat rame kayak tadi apalagi anak voli lagi pada pemanasan." tambah Kayhan.

Rey hanya mengangguk polos dan membenarkan kata Kayhan. Dan tingkah Rey membuat Kayhan tersenyum lebar karena menurutnya sangat lucu melihat tingkah Rey yang seperti anak kecil, tapi seringkali Kayhan melihat Rey yang datar dan jarang bersosialisasi.

"Kenapa tertawa?" tanya Rey polos melihat Kayhan.

"Lo lucu aja, bahasa lo formal banget."

Rey hanya tersenyum tipis dan mengangguk mendengar ucapan Kayhan.

"Eh kalian lagi asik ngobrol ya? yah gue ganggu nih" tiba-tiba Rubby nongol di balik pintu dan nyengir canggung karena merasa merusak suasana antara Rey dan Kayhan.

"Gak kok, lagian gue sama Rey cuma kenalan doang tadi" sambung Kayhan.

Rubby mengangguk paham dan melihat Rey yang sudah terlihat baikan.

"Rey... lo udah baikan kan? gue anterin pulang ya?" bujuk Rubby.

"Oh kalo gitu biar gue ikut ya? nganterin Rey kebetulan gue bawa mobil" tawar Kayhan.

"Boleh tuh Han," Rubby menyetujui dengan antusias.

"Emang boleh kalau kita pulang?" tanya Rey pada Rubby.

DefiniteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang