Part 6

37 5 5
                                    


Tibalah hari ini, hari dimana siswa dan siswi Sky High School semuanya sedang fokus mengerjakan soal-soal ujian akhir semester 1.

Semuanya fokus pada soal masing-masing, tak terkecuali Arka. Namun Arka bukannya menjawab tetapi hanya memandangi kertas soalnya saja. Sebagian besar teman-temannya yang lain sudah hampir selesai namun kertas jawaban Arka masih kosong dan bersih.

Ini adalah hari terakhir ujian dan Arka tetap melakukan hal yang sama, hingga membuat semua guru tak ambil pusing pada tindakan anak dari pemilik sekolah tersebut.

Semuanya sudah mengumpulkan dan beralih untuk keluar kelas. Banyak yang bersorak senang karena ujian sudah berlalu, tak terkecuali Keni dan Rival.

Arka keluar dari kelas dengan tatapan seperti biasanya, kosong namun menusuk hingga mampu membuat orang yang dilewatinya bisa merasakan suasana dingin dan mencekam.

"Widihhh... selow ma bro! lo tetep lulus kok, nggak perlu sedih gitu!" goda Keni pada Arka.

"Bener, meskipun lo nggak ikut UN sekalipun lo bakalan tetep lulus kok, jadi nikmati hidup ini ma boss!" tambah Rival dramatis.

"Norak lo" sambar Keni menoyor wajah Rival.

"Yee yang ada tuh lo yang norak" balas Rival mengerucutkan bibirnya.

Arka hanya tersenyum simpul pada kedua sahabatnya.

"Udah selesai, sekarang fokus sama pertandingan" ucap Arka serius.

Keni dan Rival kicep namun sedetik kemudian mereka mengambil sikap hormat lalu berucap tegas.

"Siap Boss" ucap keduanya.

Arka menatap malas pada keduanya lalu meninggalkan mereka yang mulai berceloteh tak karuan.

***

"Rey, besok kan acara class meeting dimulai. Lo beneran nggak niat sama sekali ikut berpartisipasi?" tanya Rubby heran.

Rey dan Rubby kini tengah duduk di kursi pinggir lapangan basket.

Suasana sekolah sudah mulai agak sepi sehingga keduanya memilih untuk bersantai sejenak setelah melalui ujian akhir semester 1.

Rey hanya menggeleng dan menoleh pada Rubby dengan senyumnya.

"Akhir-akhir ini lo sering senyum" kekeh Rubby.
"Tapi jangan keseringan, lama-lama gue ngeri tau liat lo begini" tambah Rubby seraya meneguk air mineral yang tadi dibelinya saat ingin menuju lapangan basket.

Rey hanya mengangguk menanggapi Rubby lalu fokus pada arah lapangan basket yang sepi namun Rey suka karena selain di tepi lapangan basket tempat ia duduk kini sangat rindang karena banyak pepohonan, anginnya juga sangat sejuk menerpa wajah Rey.

"Maaf, gue nggak bisa temenin lo besok" ucap Rubby tiba-tiba.

Rey menoleh pada Rubby dan memasang raut heran.

"Gue kan panitia, gue harus urus acaranya sampai selesai" jawab Rubby.

Rey mengangguk pada Rubby. Rey dapat memakluminya karena mana mungkin Rubby terlepas dari tanggung jawabnya sebagai osis SHS.

"Nggak apa-apa" jawab Rey.

Rubby tersenyum pada Rey dan merangkul Rey.

"Besok lo mau nggak nonton pertandingan basket dan volly?" tanya Rubby.

Rey menggeleng pelan dan menunjuk gedung lantai dua di seberang lapangan basket.

Rubby mendengus malas pada arah yang ditunjuk oleh Rey.

DefiniteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang