BB35

376 9 0
                                    

Hai guys....

Aku up lagi,sesuai janji aku...

Happy reading guys...

~~~***~~~

Hujan yg deras terus berjatuhan ketanah yg diiringi oleh bunyi petir yg menggelegar,empat orang sahabat masih setia berlarian ditengah2 derasnya hujan.

"I LOVE YOU RAINA,"kata Tian sambil memeluk Raina dari belakang.

"I LOVE YOU TOO,"ucap Raina sambil membalas pelukan Tian.

"I LOVE YOU SO MUCH SALSA,"kata Fano sambil mencium dahi Salsa.

"LOVE YOU TOO,"ucap Salsa sambil mengecup pipi Fano.

"I LOVE YOU,"teriak mereka serempak sambil berpelukan.

"Kita balik kevilla ya.."kata Fano memohon.

"Ok"kata Salsa.

Mereka pun kembali kevilladan pada saat sampai didepan pintu villa tiba2.

Brukkk

"FANO!!"teriak Salsa sambil menghampiri Fano.

"Fano!"kaget Tian dan Raina pada saat melihat Fano tergeletak dipangkuan Salsa.

"Kita bawa Fano kerumah sakit!"suruh Tian.

~Rumag sakit.~

"Gimana dok?"tanya Tian pada saat dokter selesai memeriksa Fano.

"Pasien mengalami penyakit tipes jadi pasien harus banyak istirahat dan tidak boleh kelelahan"kata dokter yg memeriksa Fano.

"Salsa yuk,kita lihat Fano"ajak Raina karena kasihan melihat Salsa yg menangis.

"Hikss...ini salah gue hikss..."kata Salsa pada saat sampai diruangan Fano.

"Ini bukan salah lo kok"kata Raina sambil menepuk punggung Salsa.

"Kok Fano nggak bangun2 sihh hikss"kata Salsa.

"Fano lagi istirahat"kata Tian.

"FANO KAMU NGGAK MATI KAN!!"teriak Salsa sambil menangis.

"Aku nggak mati kok"kata Fano dengan mata yg terpejam.

"Kamu nggak mati"kata Salsa dengan mata berbinar lalu memeluk Fano.

"Aku nggak bakalan mati kok,aku sehat"kata Fano.

"Kamu kalau capek bilang2,kalau kamu bilang kan nggak akan jadi kayak gini"kata Salsa sambil menunduk dan menangis.

"Udah,jangan nangis"kata Fano lalu menghapus air mata Salsa.

"Bsk kita jadi kesekolah?"tanya Raina ke Tian pada saat mereka sedang duduk disofa

"Nanti kita lihat situasi"kata Tian.

"Ok,kalau gitu"kata Raina lalu melihat Salsa dan Fano."Aku kasihan sama Salsa"kata Raina.

"Aku juga kasihan sama Fano,lihat muka dia yg ceria seakan2 hilang dan dia kayak bukan Fano"kata Tian.

"Iya,muka cerianya tertutup sama muka pucatnya"kata Raiana.

"Iya"kata Tian.

"Kamu tidur gihh"kata Tian.

"Gimana cara tidurnya?"ucap Raina polos.

"Sini"kata Tian menepuk pahanya.

Raina pun menuruti dan menaruh kepalanya dipangkuan Tian.

"Kamu gimana?"tanya Raina.

"Aku nggak apa2"kata Tian.

"Aku panggil suster dulu ya"kata Raina.

"Ngapain?"tanya Tian sambil menaikkan satu alisnya tanda bingung.

"Aku mau minta kasur"kata Raina.

"Oke"kata Tian.

"Kok gue nggak kepikiran sampe situ yahh"batin Tian.

"Ini satu kasur dua bantal kepala untuk kamar VVIP 01"kata suster yg datang.

"Makasih"kata Raina.

"Saya permisi"kata suster tsb lalu meninggalkan ruangan Fano.

"Salsa,sini"panggil Raina sambil menepuk kasur.

"Salsa sama gue"ksta Fano.

"Emang muat?"kata Salsa.

"Muat kok"kata Fano lalu memberikan tempat untuk Salsa.

"Tian,kamu yg disini"kata Raina.

"Ok"kata Tian.

Mereka pun tertidur karena kecapean.

~~~***~~~

Makasih....

Jangan lupa vote dan komen...

Bye....

I LOVE RAIN🌧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang