1.| Si Angkuh

86 7 1
                                    

   "Aku tak pernah memintamu untuk   menjadi seperti yang lainnya, cukup jadi dirimu sendiri.Karna itu sumber kebahagianku. "

-Arga Aditya Adhitama-


----------------------------------------------------------------

"Gaaaa!"

"Argaaaaa!!"

Hening.

"Woyy lo dengerin gue nggak sih? "

Hening.

"Elah.Ini anak budeg apa gimana sih?"

Merasa jengah tak dipedulikan sama sekali oleh orang yang namanya sejak tadi diteriakkannya, membuat pria jangkung ini kehabisan kesabaran.

Kakinya memburu mendekati pria yang saat ini tengah bersender dibawah pohon rindang disudut lapangan SMA Angkasa Adhitama.

Bukannya menyahut,Pria ini malah tetap menatap kosong lapangan dihadapannya. Entah apa yang ada dipikirannya saat ini.

"WOYY ARGAA!! "

"Ck,Apaan sih ndra?" Dia bahkan tak menoleh kearah Andra sama sekali.

Kini matanya di alihkan kearah buku yang sedari tadi dipegangnya.

"Sok sibuk lo!  Tuh dipanggil anak anak,Diajak main basket"

Arga memutar bola matanya, malas.

"Udah deh!  Iya iya gue tau kok lo lagi gamau"

Kali ini Andra tak ingin memperpanjang masalahnya dengan Arga.Dia tau,berbicara dengan Arga hanya akan menjadi hal yang sia-sia.

Arga menaikkan bahunya lalu menurunkan nya kembali. Seakan bilang 'nah itu lo tau'
Lalu kembali pada bukunya.

Ingin rasanya Andra melempar anak ini jauh jauh dari bumi.Tapi apa daya? Hanya dirinya dan Arlan lah teman dekat satu satunya Arga disekolah ini.Kalo bukan karna kasihan, eh ralat.Paksaan, mungkin Andra ingin jauh jauh saja dari anak ini.

"Yaudah deh. Gue cabut dulu bro! "

"Hm" ucapnya kembali acuh.

--

Namanya Arga Aditya Adhitama, Putra tunggal keluarga Adhitama.
Menjadi pewaris satu satunya menjadikan  Arga banyak didekati orang orang yang secara keseluruhan hanya memandangnya karena materi.

Arga muak,

Muak dengan orang orang didekatnya yang kebanyakan memakai topeng.

Hal itu membuat Arga tak pernah peduli pada orang orang lagi. Perangainya yang dulunya bahkan sangat ramah, kini berubah tak acuh, dingin, bahkan cenderung angkuh.

Awalnya Arga tak suka, tapi apa yang bisa Arga perbuat?  Keadaan lah yang harus terus memaksanya menjadi 'ARGA' yang sekarang.

"Ga, udah siap tugas mtk belom? " Ucap Andra yang tadinya hanya menundukkan kepalanya, mengantuk mendengarkan materi yang diberikan guru sejarahnya pagi tadi.

"Udah,"

"Liat dong bro, hehe" Andra cengengesan.

"Enggak.Kan udah gue ingetin lo dari kemaren." Matanya fokus kearah novel yang sengaja dibawanya dari rumah.

"Yaelah Gaa.. Gue lupa sumpah. Kali ini aja dehh. Masa lo tega sih? " Andra merengek, memasang wajah sok imutnya yang malah terlihat menjengkelkan.

"Apaan sih?  Geli gue." Matanya menatap Andra sekilas, lalu kembali tak acuh.

Harum ManisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang