2.| Namanya Harum

73 6 0
                                    

"Dia manis, juga lembut.Layaknya harum manis, dia juga favoritku."

-Arga Aditya Adithama-

----------------------------------------------------------------

Andra dan Arlan saling bertatapan,keduanya sama sama menyorotkan raut keheranan saat melihat sahabat mereka yang satu ini terus terusan menatap sebuah gantungan tas mungil yang sedari tadi dipegangnya.

Andra bahkan hampir melongo saat dia melihat segaris senyuman terukir di bibir Arga.

Walaupun tak begitu jelas,tapi Andra yakin kalau dia melihat Arga hampir tersenyum tadi.

Kejadian langka. Fikirnya.

Mungkinkah semua ini nyata?

"Sstt.. Ndra, si Arga kenapa sih? "
Arlan berbisik pelan ditelinga Andra yang berada tepat disampingnya.

"Gue mimpi ya lan? " Ucap Andra, masih melongo.

"Mimpi apaan goblok" Kali ini Andra yang kesambet, fikir Arlan.

"Ini mimpi kan Lan!! "

Arlan benar benar heran.Kira kira ada jin seperti apa yang merasuki kedua temannya?

Plakk!!

"Aduh!  Lo apa apaan sih Lan?! "

Andra sontak berdiri.

Arga yang baru saja tersadar dari lamunannya celingukan melihat kegaduhan yang disebabkan oleh kedua temannya itu.

Arlan ikut berdiri,

"Lah tadi lo nanya ini mimpi apa bukan, ya gue tampar lah. Biar lo sadar kalo ini itu kenyataan pe'a! "

"Heran gue." Sambungnya.Dengan gaya tengilnya Arlan lalu kembali duduk.

"Emosi gue!" Andra tetap berdiri. Terus meneriaki teman sebangku nya itu.

"BODO AMAT"

"Paan sih." Arga menyahut,Stress melihat sifat kedua temannya.

"Eh Arga."

Seakan melupakan kejadian yang baru saja terjadi, Andra dan Arlan seketika duduk sambil cengengesan didepan Arga.

Rasa penasaran mereka nampaknya lebih kuat.

Arga menaikkan sebelah alisnya.

"Nngg.. Itu, apaan ga? " Arlan bertanya dengan hati hati.Takut sahabatnya ini tersinggung.

Arga mengikuti arah yang ditunjuk oleh Arlan.

Dia melihat tangannya sendiri.Dengan gantungan mungil berbentuk harum manis disana.

Tunggu,

Gantungan Harum manis?!

Sudah berapa lama dia memperhatikan gantungan ini? Apa sahabatnya sudah melihat dia memperhatikan gantungan ini sedari tadi?

"Oh ini, gue tadi nemu dijalan. Haha"

"Jangan boong deh Ga."
Andra memicingkan matanya.

"Kalo nemu dijalan ngapain repot repot diliatin terus? " Sambungnya.

Arga tersenyum kikuk.Kalo bohong lagi pasti keliatan banget gue nipu mereka. Fikirnya.

Dilihatnya muka sahabatnya satu persatu.

Udah gaada kesempatan buat bohong lagi.
Lagian mau sampe kapan dia ngerahasiain hal ini dari sahabatnya?

Arga memejamkan matanya sesaat. Lalu menghembuskan nafasnya perlahan.

Harum ManisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang