3.| Who's She?

53 6 0
                                    

"Aku akan berlaku seperti cermin bagimu, apapun yang kau lakukan padaku, itu yang akan kulakukan padamu. "

-Arumi Arsyabilla Kinanti-


----------------------------------------------------------------

"Huhuhuuuu..hikss"

Dikamar mungil bercat merah muda itu, terdengar suara tangisan seorang gadis berambut ikal sebahu yang tak berhenti menangis sejak 2 jam yang lalu.

Sementara disisi ranjang, Dua sahabatnya hanya bisa melihat nya menangis histeris sedari tadi. Tak ada yang bisa dilakukan selain menunggu dia tenang, fikir keduanya.

"Ya,lo kenapa sih?  Cerita dong sama gue.. "
Setelah dirasa kondisinya memungkinkan, salah seorang temannya mulai bertanya.

Gadis itu menopang kepalanya.

"Bisa budeg gue dengerin suara lo daritadi! "

Mendengar salah satu temannya berucap demikian, tangisan Lia malah semakin kencang.

Bugg..

"Diem deh Van, Kan tambah nangis tuh Lia nyaaa! " Ucap gadis itu kesal.

"Aduhh.. Abisnya gue kesel rum!  Daritadi ga berenti berenti tuh si bocel. " Revan mengusap usap kepalanya yang baru saja dilempar bantal oleh Arumi,pelan.

"Jahat banget sih lo van! Huaaaaa"
Lia kembali mengambil tisu, -yang entah sudah keberapa kalinya- lalu membuangnya asal.

Revan seketika menutup telinganya.

Arumi melihat kesekeliling kamar, mukanya berubah masam.

Kamar gue udah kaya kapal pecah aja -batinnya

"Ya, lo kenapa?  Ayo dong cerita sama kita.Udah 2 jam loh, lo nangis mulu daritadi" Ucap Lia berhati hati.

Lia menghentikan tangisnya, mulai di kontrolnya perasaan nya yang tadinya hancur.

"Itu, kak Argaa.. " Kepala Lia menunduk.

Mendengar nama Arga, Arumi jadi teringat dengan kejadian pagi tadi disekolah.
Waktu itu dia ingin cepat cepat meminjam buku Biologi di perpustakaan, Karna dia meninggalkan buku itu dirumah.Berhubung saat itu bel pergantian pelajaran belum berbunyi, cepat cepat dia menuju ruang perpustajaan. Lalu saat ingin kembali ke kelas, dia menabrak seseorang. Ternyata orang itu adalah Arga, Karna terburu buru Arumi memilih untuk cepat cepat kembali ke kelas. Lagipula dia tak ingin  punya masalah dengan cowok itu.

"Kak Arga?  Kak Arga yang songong itu? "

"Iii iyaa rum," Kepalanya masih menunduk,tak berani menatap Arum.

"Ck, Kenapa sih lo terobsesi banget sama itu cowo?  Emang bener sih, dia ganteng, banyak yang naksir. Tapi kan sifatnya ituu.. Duhh jangan deh ya'. Cari cowok lain aja gih. " Tukas Arum.

Disudut kamar, Revan mengangguk anggukkan kepalanya, setuju dengan apa yang dikatakan oleh sahabatnya itu.

"Iya bener!  Apasih yang lo liat dari si Arga itu?  Masih mendingan gue 1000 kali lipat"
Revan berucap bangga. Dilipatnya kedua tangannya didepan dada.

Bugg..

"Hoby banget sih ngelemparin gue bantal!"

"Abisnya lo ngeselin! " Ucap Arumi acuh.

"Hhhhh...  Mending gue cabut aja.Emang ya, perempuan itu ribet. Baperan."

Revan bangkit, bersiap melenggang kan kakinya meninggalkan kedua sahabat ceweknya itu.

Harum ManisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang