7.| Lili Putih

39 3 0
                                    

"Ada ketenangan yang terusik pagi itu.Degup jantung ini tak normal! Apa aku baik baik saja?
Ah,ternyata kutemukan senyuman mu disana"


----------------------------------------------------------------

"Ga,minjem mobil dong!"

"Mau kemana lo? Mau nabrak anak orang lagi?"

Mendengar balasan dari Arga,Andra langsung bergidik ngeri mengingat kejadian pagi tadi.Untung saja anak itu cuma keserempet ringan.

"Yaelah ga,kan tadi lo yang nyuruh gue bawa mobil.Salah sendiri lah.."

Cowok itu berjalan kearah dapur,setiap hari dia dan Arlan selalu kerumah ini.Menemani Arga dirumah besarnya yang bak istana.

"Ngomong ngomong si cumi kemana ya?"
Andra berjalan menuju kulkas,memeriksa ada apa saja di lemari pendingin itu.

"Tau ah"

Di sofanya nya Arga juga berfikir,kemana sebenarnya Arlan? Ga biasanya dia ngilang seperti ini.

"Ilang Ga!"

"Ilang? Apaan yang ilang?" Arga yang tengah duduk di sofa favoritnya menoleh.

"Stok makanan kita ilang! " Ucapnya menunjukan ekspresi yang seakan kehilangan barangnya yang berharga.

Arga memutar bola matanya,jengah.
"Itu mah lo yang ngabisin! Bukan ilang!"

"Hehehe" Andra menggaruk kepalanya.
Dihampirinya Arga yang tengah asyik membaca komik kesukaannya.

"Bro,minimarket depan gang rumah lo yuk!"

"Ngapain lagi sih?" Tanpa menoleh sedikit pun kearah Andra,Arga menjawab.

"Ya ngisi stok makanan kita lah!"

"Hidup gue hampa tanpa snack snack gurih ituuu"

Di telungkupkannya kepalanya disofa samping Arga.
Kalo sudah begini,Arga juga terpaksa harus meng 'iya' kan perkataan Andra.Toh dia juga tidak bisa membaca dengan tenang jika kehabisan stok makanan.

"Mana kunc-"

"Kita bawa motor aja,yang ada ntar lo nabrak anak orang lagi"
Dengan santai Arga berjalan kearah garasi,meninggalkan Andra bersama dengan komik yang tadi dibacanya

"Baperan lo!"

"Mau ikut nggak?

--

Kenapa sih anak curut ini ikut kesini juga?

Revan meilirik laki laki yang tengah duduk bersebelahan dengan Arum itu.
Kini keduanya terlibat obrolan tanpa rasa canggung lagi.

Lia yang menyadari tatapan Revan,menyikut lengan cowok itu.
" Awww.."

"Lo kenapa sih?" Lia berbisik tepat disebelah Revan

"Gue?" "Kenapa emang?"

Lia memutar bola matanya.
Bodo amatlah.

Kini perhatiannya tertuju pada Arlan,pria itu nampaknya ingin menyampaikan sesuatu.

"Jadi sebenarnya,temen gue Arga sama Andra tadi pagi nabrak Arum.Makanya Arum ga kesekolah tadi"

Revan melotot,rupanya gara gara masalah ini Arum tak jadi kesekolah tadi.

"Makanya gue kesini buat minta maaf karena ulah temen temen gue itu"

Arlan menatap Lia,Revan,dan Arumi bergantian.

"Kenapa bukannya temen lo itu yang minta maaf kesini?"

Harum ManisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang