Brengsek boleh. Bego jangan.
~Kenzo~I used to think that i wasn't fine enough
And i used to think that i wasn't wild enough
But i wan't waste my time trayin' to figure, out
Why you playing games, whats this all about
Alunan lagu love milik Keysha Cole mengalun tiba-tiba. Mengganggu gadis cantik yang masih terlelap di balik selimutnya. Audy mengerang pelan, umpatan-umpatan sudah siap keluar dari mulutnya. Mengutuk siapa saja yang menelponnya sepagi ini, bahkan saat ia masih berkelana di mimpi indahnya.
Tangan Audy meraba nakas disamping kasur queen size miliknya, mencari keberadaan ponsel sialan itu. Audy mengerjap-ngerjapkan matanya, melihat siapa orang yang sudah mengganggu tidurnya. Dia jia. Audy berjanji untuk mengomeli Jia jika ia bertemu nanti.
And i can't believe
Your hurt-
Lagu itu terhenti, kala Audy menggeser logo telepon berwarna hijau itu ke arah kanan. Ditempelkan ponsel itu ke telinganya.
"Halo!" panggil Audy dengan suara khas bangun tidur.
"Dy! Lo gak sekolah? Lima menit lagi masuk! lo dim-"
"Rumah. Bentar lagi berangkat." potong Audy cepat.
Tidak berminat mendengarkan ocehan jia sepagi ini. Audy memutuskan sambungan telepon sepihak. Kemudian, berjalan terpogoh menuju kamar mandi.
✨
5 menit bukanlah waktu yang panjang. Hanya 300 detik. Tidak mungkin kan dalam waktu 300 detik seseorang yang baru saja bangun tidur bisa tiba di sekolah tanpa telat dalam keadaan sudah rapi. Mustahil. Bahkan untuk mandi pun, mungkin tidak cukup.
Seperti yang Audy alami saat ini. Berdiri di depan gerbang yang sudah tertutup rapat. Menandakan pelajaran sudah dimulai, benar saja sekarang sudah pukul delapan pagi.
"Mang dadang! Cepetan bukain!"
"Teu bisa atuh neng. Eneng teh kan terlambat. Nanti malah saya yang dimarahin guru." satpam sekolah itu mencicit dengan logat sunda nya.
Audy kembali meminta."Mang! Ayolah. Nanti gua beliin rokok, tiga bungkus!"
Pria botak itu tergoda. " tapi neng."
"Gua gak akan bilang ke siapapun! Rokok ada di mobil gua. Mau sekarang atau nanti pulang sekolah?"
"Udah terlambat, pake nyogok satpam lagi lo! Sportif dong! Berani telat, berani di hukum!"
suara asing itu berhasil mengagetkan Audy. Ia menoleh mendapati Kenzo dibelakangnya tengah berdiri dengan alis yang terangkat satu.
"Diem! Gak ada yang minta lo ngomong!"
"Siapa elo? nyuruh-nyuruh gua!" balas Kenzo tak mau kalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brittleness
Novela JuvenilTakdir seorang Audy Zevanca Bramantio. Gadis remaja yang hidup dengan sejuta luka dan derita. Dirawat dan dibesarkan dengan penuh kebencian oleh sang ayah. Merasa dialah penyebabnya. Penyebab dari semua masalah yang terjadi, termasuk kematian istrin...