Delapan - Lebih Dekat

1.5K 173 23
                                    

Annyeonghaseoyo...
Author update lagi, tadi maunya double up, tapi gapapa up sekarang aja, besokan aja double up nya.
Selamat melanjutkan membaca!..


"sebisa mungkin aku menepis rasa malu ini, tak ada guna untuk malu-malu sekarang, seorang namja sejati tidak akan malu hanya sekedar berteman dengan namja lainnya"

-yji-

____________________________

____________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

YANG JEONG IN

Aku mengiyakan ajakan Seungmin yang baru beberapa jam belakang menjadi sosok teman yang hangat bagiku.

Awalnya aku sangat-sangat malu, apalagi tindakan Seungmin yang terlalu tiba-tiba, aku seolah sedang berada di ruang interogasi.

Tapi untungnya Jisung mengganggu Seungmin tadi, jika Jisung tidak angkat suara, mungkin aku sudah mati ketakutan tadi.

Sebelumnya tak ada yang ingin memulai pembicaraan baik aku maupun Seungmin, aku sudah berada di dalam mobil mewah milik Seungmin.

Ays jika saja aku tak kabur bulan lalu, mungkin aku tak akan repot repot berjalan kaki.

Keluargaku memang tak sekaya keluarga Jisung maupun Seungmin, tapi kecukupan ku selalu ada, aku anak tunggal dari kedua orangtuaku.

Itu masalahnya aku tak mau di atur ini itu oleh appa, appa sangat hobi mengatur, maka dari itu aku kabur dari rumah, tapi aku tak pernah putus kontak dengan eomma, eomma pun sering berkunjung ke kossanku yang berada di belakang supermarket, tentunya tanpa sepengetahuan appa.

Mobil putih milik Seungmin berhenti tepat di depan supermarket. "Khamsahamida hyung atas tumpangannya," ucapku kepadanya. "Ani kwhencanaeyo, kau ngekos ya?" Tanyanya.

"Ne hyung, kossanku tepat di belakang supermarket," ujarku. "Ays aku belum makan dari tadi, boleh aku mampir ke kossan mu sebentar?" Ujarnya menawarkan diri.

"Mwo? Itu, hyung...di kossanku tak ada makanan," jawabku jujur yang memang benar aku belum masak apapun semenjak mencari rumah Jisung tadi.

"Ays, kita beli bahan makanan dulu di supermarket, susah amat," ujarnya, sembari melepaskan seatbelt yang ia kenakan, kemudian beranjak keluar dan memasuki supermarket, aku hanya mengikutinya saja.

"Aku akan makan ini, ini, dan juga ini." Ujarnya sambil memilah-milah makan yang ada di rak supermarket ini.

"Hyung akan memakan semuanya?" Tanyaku ketika sampai di sampingnya, "iyalah emang kenapa?" Tanyanya balik, "ani...tak apa," ucapku masih mengikuti kemana langkah kaki pemuda itu.

My Side [Stray Kids]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang