Part 17

5.4K 243 16
                                    

"Udah, nggak papa. Dingin-dingin enaknya yang anget-anget gitu. Coba deh,"

"Ehh, iya .. Makasih ya, Do." Ucap Sasha disertai senyum kecilnya.

"Nih, minumnya kalo haus." Eldo meletakkan air mineral botol di tengah-tengah mereka.

"Oiya bentar," Eldo berdiri lagi dan menghampiri salah satu stand jajanan.

"Nih," Eldo kembali dan menyodorkan kembang gula pada Sasha.

"Iya, nanti aku tuker uangnya ya," Ucap Sasha.

"Apa sih, nggak usah diganti," tolak Eldo

"Enggak. Aku udah merepotkan, nanti aku ganti." Sasha masih tetap kekeuh untuk mengganti.

"Yaudah deh, tapi gantinya jangan uang," Ucap Eldo dengan senyum

"Lalu?"

"Abisin dulu itu, keburu dingin.."

Sasha menatap Eldo heran. Sasha melahap jagung bakarnya yang manis. Sembari makan, ia berusaha menengok ke belakang dimana suara sepeda motor yang ia curigai tadi muncul. Namun tidak ada siapa-siapa dan tidak ada sepeda motor yang parkir di belakangnya. Sasha kembali menelan jagung bakarnya dengan berat. Ia merasa ragu berada di sana sekarang.

***

Alfi merasa ada yang disembunyikan dari Aline. Alfi berusaha mencari tahu apa yang Aline rahasiakan darinya. Sore hari Alfi berniat membuntuti Eldo, namun hari itu ia ada rapat sebuah organisasi dimana ia menjabat menjadi ketua dan mau tidak mau, ia harus hadir dalam rapat itu.

Sesuai planning awal, rapat diadakan di sekolah lalu sehabis maghrib acara baru di mulai. Sebelum mulai acara, Alfi harus ke toko terlebih dahulu untuk menjemput temannya yang membeli barang-barang kebutuhan.

Alfi mencari-cari toko dimana temannya menunggu. Alfi berhenti di pinggir taman kota dan kembali mengecek ponselnya menanyakan posisi temannya sekarang. Tidak butuh waktu lama, temannya tampak keluar dari sebuah toko yang tidak jauh darinya. Baru akan menyalakan sepeda motornya, ia melihat seseorang dengan rambut terurai duduk bersama seseorang laki-laki yang postur tubuhnya ia kenali. Namun ia tidak ada waktu untuk pikir panjang siapa pasangan yang duduk itu karena tentu saja banyak pemuda-pemudi yang mampir ke taman kota. Ia langsung bergegas menjemput temannya dan menuju ke sekolahnya dan segera menjalankan tugas.

***

"Makasih ya, Do."

"Iya. Yaudah, sana masuk udah malem."

"Iya, hati-hati di jalan." Untuk pertama kalinya Sasha senyum sehangat ini pada Eldo.

Eldo pun membalasnya dengan senyuman juga. Sebelum Eldo pulang, ia mampir membeli snack terlebih dahulu. Ketika Eldo keluar membawa barang belanjaannya, di parkiran ada seorang cowok yang mengamatinya dari atas sepeda motor. Ia tak yakin kalau seseorang itu rampok karena pikirnya orang itu masih seusianya. Eldo bukan tipikal orang yang suka basa-basi, tentu saja ia langsung menanyakan pada 'orang' itu.

"Maaf, anda siapa ya? Kok melihat saya dari tadi?" Tanya Eldo masih dengan belanjaan di genggaman tangannya.

Tanpa ada balasan, pria yang sedari tadi duduk di atas sepeda motor dan mengamati Eldo itupun menyalakan sepeda motonya dan beranjak pergi. Eldo merasa aneh pada cowok seusianya tadi. Ia merasa tidak mengenalinya namun ia merasa dari tadi ia diamati. Setelah perlakuan cowok yang mengabaikan Eldo tadi, tentu saja Eldo emosi namun ia tidak tahu harus bagaimana selain pulang ke rumah.

***

Eldo merebahkan tubuhnya di kasur empuk miliknya. Ia melihat jam dan sudah cukup malam namun ia belum ngantuk. Ia mencoba meraih hp yang ia letakkan di meja samping kasurnya. Ia membuka room chatnya dengan Sasha.

' Makasih udah nemenin gue ngilangin stres, good night :) '

Pesan terkirim ke Sasha. Ia tak perlu menunggu balasan dari Sasha karena ia menduga Sasha sudah tertidur karena sudah jam 11.30 malam.

Eldo baru saja dari kamar mandi untuk bersih-bersih diri dan bersiap tidur. Hpnya menyala dan menampakkan sebuah pesan. Dugaannya salah, Sasha belum tidur dan membalas pesannya.

' Iya '

Singkat begitu dan Eldo merasa senang. Ia menutup room chat nya, dan menampakkan pesan masuk yang dari tadi belum ia buka. Tertera nama disana Aline, namun Eldo belum ada niat membuka pesan itu. Eldo meletakkan kembali hp nya di meja dan segera tidur.

***

Sasha terus saja mencoba meyakinkan dirinya agar dia tetap teguh dalam pendiriannya. Dia tidak akan ada perasaan lagi kepada laki-laki. Untungnya prinsip itu sudah tertanam di otak dan hatinya. Walaupun dia merasa Eldo semakin berubah menjadi lebih halus dari dulu yang awal ia kenal, ia yakin Eldo hanya berubah menjadi baik itu saja tidak lebih.

Sesudah mematikan ponselnya, Sasha ingin beranjak tidur. Namun tiba-tiba ia merasa haus. Maka Sasha harus ke dapur sendiri mengambil air minum.

Ketika ia sampai di dapur, ia mendapati mamanya sedang makan apel di meja makan.

"Mama belum tidur?" Sapa Sasha pada Mia.

"Belum, ini tiba-tiba mama pengen apel. Untung tadi mama ke pasar." Ucap Mia

"Oh, tumben."

"Kamu ngapain?" Tanya Mia pada anaknya.

"Aku haus ma,"

Sembari Sasha menuangkan minum ke gelasnya, mamanya bertanya pada Sasha,

"Sekarang udah nggak hubungan sama Alfi lagi ya, Ca?" 

CUPU ●[END]●Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang