Part 32

1.2K 105 6
                                    

"Yaudah, pulang yuk. Keburu jam 5, gue mau ke rumah Eldo. Oiya Eldo lagi sakit."

"Oh? Sakit apa?'

"Cuma panas doang, dia kalo banyak pikiran sering gitu."

"Oh."

Oliver mengantarkan pulang Sasha. Setibanya di rumah, ia mandi lalu mencari ibunya. Ia ingin meminta pendapat mamanya.

"Ma, mama dulu ngasi aku saran buat maafin Alfi kan? Gimana caranya biar aku bisa maafin dia?"

"Maaf itu dari hati sayang. Kalo kamu mau maafin dia, kamu ikhlasin kesalahan dia yang pernah buat kamu sakit hati. Nanti kalo kamu ketemu Alfi udah nggak ada perasaan sakit hati lagi, berarti kamu udah maafin dia."

"Ma, kalo masalah ini nggak aku selesaiin emang bakal banyak orang yang kena?"

"Menurut mama sih, bisa jadi. Soalnya siapa tau Alfi nyesel udah berbuat gitu ke kamu. Terus dia mau minta maaf ke kamu nggak bisa, soalnya kamu udah ngeblok hubungan kamu sama dia. Terus bisa jadi dia cari pelampiasan. Kita kan nggak tau kontrol emosi orang gimana, nggak sama kaya kita kan?"

"Iya sih ma. Sebenernya aku pengen selesaiin masalah ini. Tapi aku pikir-pikir aku belum bisa liat Alfi, masih ada sakit. Keinget dulu ma. Sebenernya pun, dengan keadaanku yang sekarang aku masih punya temen ma, masih ada Sherly."

"Bukan tentang kita masih punya temen, Ca. Tapi bagaimana kita menjaga pertemanan kita. Kayaknya Alfi juga pindah kesini soalnya mama sering ketemu mamanya Alfi. Mending mulai sekarang kamu coba pelan-pelan ya, pasti bisa kok. Mama bisa, kamu juga harus bisa." Mia menjelaskan dengan lembut sehingga membuat Sasha bertambah yakin untuk menerima.

Sasha ingin membuka lembaran baru, dengan sahabat-sahabat di sekelilingnya, keluarga yang menyayanginya itu sudah membuat Sasha tersenyum bahagia.

***

Eldo sudah merasa lebih baik, daripada pagi tadi. Pagi tadi ia merasa pandangannya berputar-putar yang membuat Eldo muntah-muntah. Sehari tidak bertemu Sasha, ia merasa sepi. Padahal sewaktu berpacaran dengan Aline, dia kadang tidak bertemu tapi tidak merasakan demikian. Berpikir tentang Aline, malah membuat Eldo semakin kalap. Aline orang yang dulu amat ia sayangi, kini tidak bisa dipungkiri bahwa Aline lah orang yang membuat wanita yang Eldo sukai sekarang memiliki perasaaan sedih yang berlarut-larut.

Besok hari Minggu, Eldo ingin bertemu Sasha. Ia ingin sedikit lebih mendalami Sasha dan ingin agar Sasha merasa nyaman berada di dekatnya. Malam ini, ia mendapat kunjungan dari sepupunya, Oliver. Oliver dan Eldo berbincang-bincang sedikit mengenai Sasha.

"Gimana, udah baikan?"

"Lumayan, udah bisa jalan kemana-mana juga."

"Gimana kok lo bisa drop lagi? Mikirin apa?

"Ga ada apa-apa. Kenapa lo? Perhatian banget sama gue,"

"Ya namanya juga sepupu, Do"

"Lo kalo gini pasti ada maksutnya, gue tau."

"Ngaco lo, Do."

"Yaudah kalo nggak ada. Lo boleh pulang. Gue baik."

"Dih, mama lo aja ngijinin gue buat nginep disini, lo malah ngusir gue.."

"Gue nggak ngijinin lo nginep disini." Ucap Eldo tegas.

"Gue sayang lo, Do." Oliver berkata demikian sambil memanyun-manyunkan bibirnya.

"Dih, najis. Pergi lo, gue mau tidur," Ucap Eldo berbohong

"Ngambek atuh si abang."

Oliver memalingkan wajahnya kemudian mengambil selimut untuk menutup badannya berpura-pura akan tidur.

"Gue tau, lo mikirin Sasha Do." Oliver kini berbicara sangat serius sambil memegangi selimuy yang menutupi badan Eldo.

_________

Hai guys, udah lama ga update.. pada kangen Sasha sama Eldo nggak nih? Maaf banget, slow update and response. Aku usahain ceritanya cepet update jadi cepet kelar.. 

See you !!! 

Thank you buat pembaca setiaku !

CUPU ●[END]●Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang