Ciel berjalan penuh keyakinan seraya menggenggam erat tangan Kattie. Pemuda itu bertekad untuk segera berbicara pada orangtuanya terkait kelanjutan pertunangannya dengan Lizzy dan juga hubungannya dengan Kattie.
"Kau yakin Ciel ? Apa ini tidak terkesan tergesa?"
Kattie menatap Ciel dengan raut keraguan diwajahnya. Gadis itu merasa takut akan mendapat penolakan dari kedua orang tua Ciel. Keluarga Kattie juga berasal dari kalangan bangsawan yang memiliki peranan penting diwilayah selatan kota Alley, tapi itu semua tidak sebanding dengan keluarga Midford apalagi keluarga Phantom.
"Tenanglah Ayah dan Ibukku pasti mengerti. Cukup bantu aku meyakinkan mereka saja Kate"
Ciel tersenyum seolah menenangkan Kattie dari rasa gugup dan kekhawatiran yang berlebih. Pemuda itu semakin mengeratkan genggamannya berharap Kattie akan merasa lebih baik.
Pemuda itu menghela nafasnya pelan sebelum memasuki rumahnya. Hal yang pertama kali dilihatnya adalah sosok ibunya yang tengah duduk sambil membaca koran disofa yang berada di ruang tamu rumahnya.
"Bu.. Diamana Ayah?"
Ciel mengusap pelan bahu ibunya sebisa mungkin berusaha tidak mengejutkannya.
"Ayahmu ada diruangnya sayang"
Rachel Phantohive tersenyum kearah anak semata wayangnya. Namun matanya tidak sengaja menangkap kejanggalan diantara Ciel dan seorang gadis yang sudah beberapa hari ini tinggal dirumahnya karena urusan kerjasama.
"Ke.kenapa kalian bergandengan tangan?"
"Sebenarnya itulah yang ini aku ingin bicarakan ibu"
Ciel berucap tegas dan membuat kerutan diwajah Rachel Phantomhive yang berusaha mencerna semuanya.
"Sebaiknya ibu ikut aku keruangan Ayah"
Rachel kemudia menutup koran yang sempat diabaikannya beberapa saat. Dirinya tidak ingin semakin dibuat penasaran dengan apa yang diucapkan Ciel barusan.
***
