"yah besok aku akan menyuruh devid menemanimu untuk melihatnya"
***
"misella" samar-samar aku mendengar suara memanggil namaku dan aku merasakan ada tangan yang hangat mengusap pipiku dengan sangat lembut. Aku mencoba membuka mataku pelan mataku rasanya sangat berat untuk terbuka. Aku melihat devid duduk ditepi ranjangku tepatnya dia berada disampingku menatapku sambil tersenyum
"kata ibu kamu ingin melihat bunga tulip yang mekar" mendengar itu aku langsung bangun "wah iya aku lupa" aku langsung turun dari ranjang dan membuka horden "eh diluar masih sangat gelap"
Dia tersenyum "misella kalau kamu menunggu munculnya matahari, bunga tulipnya semuanya sudah mekar"
"kalau seperti itu yuk kita pergi" aku menariknya dengan sangat semangat
"ingin jalan atau ingin terbang?" tanyanya
"apakah aku masih bisa terbang?"
"yah tentu, kan kamu sudah punya sayap"
"mana sayapnya" dengan polosnya aku meraba belakangku mencoba mencari sayap yang dikatakan devid "tidak ada sayap di belakangku, bagaimana caranya memunculkannya kembali?"
Tanyaku. Tanpa menjawab dia hanya tertawa mendengarku "kenapa tertawa apa ada yang lucu""yah kamu sangat lucu misella kamu sangat menggemaskan" Dia tersenyum menatapku "sayap itu akan otomatis muncul kalau kamu berkeinginan untuk terbang dan akan hilang dengan sendirinya jika sudah tidak deperlukan" tambahnya
"oh seperti itu"
"yah nona misella, bisa kita pergi sekarang, mungkin disana bunganya sudah mulai mekar"
Kemudian dia membuka jendela dan membawaku ke balkon kamar. Dia memegang tanganku sangat erat. Lalu kami lompat begitu saja kebawa, sayapku benar muncul secara otomatis. Aku menutup mataku menikmati perlajalanan ini ditemani udara dingin yang cukup menusuk apalagi aku memakai baju tidur yang cukup tipis aku menghembuskan nafasku "huffttt udaranya sangat dingin"
"kenapa misella" dia menanyakan apa yang saya katakan barusan mungkin dia tidak terlalu jelas mendengar suaraku
"udaranya sangat dingin" aku lebih meninggikan suaraku agar dia mendengarnya
Pandangannya beralih karahku "astagaa, maafkan aku. Aku melupakannya" setelah mengatakan itu. Aku merasakan ada sesuatu yang hangat mengalir dari tangan devid ketelapak tanganku. Seketika aku merasakan tubuhku menhadi hangat.
"bagaimana bisa?"
"apa?"
"tubuhku seketika menjadi hanga?"
lagi-lagi dia hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaanku "lihatlah kedepan"
Aku mengalihkan pandanganku kedepan. Ini benar-benar sangat luar biasa aku melihat bunga tulip banyak sekali, ini benar-benar sangat indah. Semua bunganya mulai mekar "yuk kita lihat bunganya lebih dekat" ajakku
"kita duduk ditangkai pohon itu,disitu kita bisa melihat lebih dekat "dia menunjuk pohon yang sangat besar, kami terbang menuju pohon besar itu
"apakah tangkainya tidak akan patah?"
"tidak misella, duduklah"
"Devid boleh aku bertanya"
"tentang viona lagi!!"
"iya, aku selalu memikirkan itu setiap malam, apalagi aku kasian melihat ibumu dia sangat merindukan viona
"mau bagaimana lagi dari dulu sampai sekarang kami tidak berhasil menyelamatkannya, sampai akhirnya ayahku memutuskan untuk menyerah karena terlalu banyak pasukan ayahku yang harus lenyap karena itu"
"apakah tidak ada cara lain, pasri ada cara mengalahkan penyihir-penyihir itu"
"ada satu cara" kata devid
"apa" jawabku yang sangat penasaran dengan jawaban devid selanjutnya
"ada tongkat yang bisa mengalahkannya"
"hah kenapa tidak memakai itu, lalu tongkatnya dimana?"
"Diistana, tapi ada 3 permata ditongkat itu yang hilang, jadi tidak bisa digunakan, jika tidak ada 3 permata itu maka tongkat itu tidak ada artinya.
"kenapa tidak mencari ketiga permata yang hilang itu"
"sudah mencarinya tapi tidak ditemukan, bahkan ayahku pernah mengumumkan siapapun yang mendapatkan 3 permata itu maka dia akan diberikan harta yang sangat banyak, tapi tidak ada yang bisa menemukannya.
Hmm ternyata serumit itu untuk menyelamatkan viona. pantas saja selama 3 tahun ini viona masih tidak bisa diselamatkan dan aku juga berfikir sesulit apa mendapatkan 3 permata itu. Mengapa tidak ada yang bisa menemukannya.
"ohohoho devid" aku kaget tiba-tiba dibelakangku ada yang berbicara. Spontan aku berbalik kebelakang "wuuwww siapa gadis cantik ini, kamu curang devid kamu lupa memperkenalkan dengan sahabat tampanmu ini" kata dia sambil memperbaiki rambutnya, dia laki-laki yang tingkat kepedeannya cukup tinggi, aku mengakui dia memang tampan, dia tidak kalah tampan dengan devid. Dia mempunyai rambut berwarna putih.
"hai gadis cantik perkenalkan namaku jack" aku mengangkat sebelah alisku menurutku dia orangnya supel seperti itu yang aku lihat, tetapi aku tidak terlalu menyukai orang seperti itu. Sok kenal dan tingkat kepedeannya sangat tinggi, tapi aku harus bersikap baik bagaimanapun aku hanya pendatang . Lagi pula dia adalah sahabatnya devid seperti yang ia katakan tadi.
baru ingin memperkenalkan namaku. Tiba-tiba devid menarikku sembunyi dibalik pohon "why" aku bertanya ke devid "iya devid kenapa kamu menariknya untuk sembunyi padahal dia sudah hampir mengatakan namanya, oh aku tahu kamu takut yah jika kami sudah berkenalan kamu takut kalau kami berdua akan semakin dekat" aku hanya memutar bola mataku mendengarnya. "lihat kedepan disitu ada dua penyihir" aku kaget mendengar devid mengatakan penyihir. Oh aku tidak percaya ini. Percayalah aku sangat takut sekarang.
"kenapa tidak kita hadapi saja, aku muak melihat penyihir-penyihir bau itu berkeliaran seenaknya"
"diamlah!! Aku sedang bersama misella, aku tidak mau dia-dia kenapa-kenapa atau sampai penyihir itu tau" mendengar itu mungkin wajahku sudah memerah sekarang
"oh jadi gadis cantik ini namanya misella"
"penyihirnya sudah tidak ada" devid memegang tanganku lalu menarikku "ayo kita pulang,disini sudah tidak aman, mataharinya sudah terbit bunga tulipnya juga sudah mekar semua"
"heyy jangan tinggalkan aku" teriak jack

KAMU SEDANG MEMBACA
Fly
Teen FictionMisella adalah gadis yang mempunyai impian yang menurut banyak orang tidak masuk akal, Karena keadaannya dia harus bermimpi seperti itu. Hanya untuk Ketenangan. Sampai akhirnya ada seorang pria berambut biru yang bisa mewujudkan mimpi misella.