7

33 6 2
                                    


"Hmmm.. jadi, gege nggak sengaja meninggalkan ini di rumah sakit," akhirnya, tatapan galak Zeyu melunak begitu kuberitahu alasan mengapa buku milik XiaoJun, ada padaku.


"Bahkan aku nggak tahu kalau gege masuk rumah sakit..." Zeyu kembali jadi murung lagi. Kutepuk kepalanya pelan, "tak apa"


"Hm.."


"Eh, Zeyu, terakhir kali kamu bertemu itu..tepatnya kapan?"


"Kayaknya..sebelum Zeyu naik kelas enam ini"


Berarti memang benar, sejak awal semester..


"Ini jie," dikembalikannya buku catatan itu padaku, kumasukkan lagi buku itu ke dalam tas. "Jadi...jie sedang mencari XiaoJun-ge?" Zeyu memantul-mantulkan bolanya ke tanah, "Iya, jie pikir akan tahu sesuatu kalau tanya kamu atau...lihat buku ini"


"Hmmm..begitu..." kulihat raut Zeyu seperti sedang berpikir keras, gemas saja melihatnya.


"Ah! Kalau jie ingin tahu sesuatu lebih banyak, kurasa aku tahu seseorang!"

"E-eh?"


"Dulu itu, kadang XiaoJun-ge tidak datang sendirian saja, kadang ada seorang gege lain. Dia sama baiknya seperti XiaoJun-ge"

"Oh, ya?"


"Kalau nggak salah..nama gege itu..


Hmmm..Hen—Hendery—Hendery-ge?"



Nama itu lagi..


Tapi, aku teringat Yukhei yang menunduk sambil menarik tanganku,






Jangan





Ada apa dengan Hendery ini? Dan ada apa juga dengan XiaoJun?



"Terus," aku berhenti berpikir ketika Zeyu melanjutkan kalimatnya, "Ada juga orang yang terkadang bersama gege, tapi dia tak pernah mau ikut main dengan Zeyu dan gege. Cuma duduk di bangku, sambil mengggambar. Tidak pernah mengobrol juga , jadi Zeyu tidak begitu tahu orang ini. Bahkan, Zeyu tak yakin Zeyu tahu namanya"


"? Kenapa?"

"Gege.. selalu memanggilnya pakai nama bintang"


Alisku bertautan, "nama bintang?"


Abandoned StellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang