10. Tidak seperti yang kalian kira

41.1K 3.1K 35
                                    

Happy Reading!
Jangan lupa vote dan spam komen plis:)

Follow ig : iraar.r dan cerita.irapoo

Aku double up:)

Alden memakirkan motor nya di garasi sebuah rumah besar dan luas. Kaki nya melangkah masuk menuju daun pintu. Langkah nya terhenti saat mendengar suara dari dalam.

"Saya nyesel udah besarin anak gak tau diri kaya Alden!"

"Dia cucu mu Mas."

"Saya heran kenapa Gibran mau nikah sama pelacur, jadi anak nya pun tidak tau diri!"

"Kamu gak boleh gitu, dia cucu kamu. Darah daging Gibran anak kita! Gimana hati Gibran kalo melihat kamu seperti ini!"

"Tapi dia sudah buat saya malu! Pake ngebatalin perjodohan segala! Lebih baik usir saja dia dan suruh jangan pernah datang lagi! Saya bener-bener nyesel udah manjain dia, kalo cuma bikin malu buat apa?!"

Brak... Alden membuka pintu dengan kasar. "Jadi kakek nyesel?"

"Alden, kamu sini dulu Nak kita bicarain baik-baik. Jangan salah paham,"ucap wanita paruh baya yang duduk di kursi roda. Farida-Nenek nya.

"Aku udah denger semua Nek, gak ada yang perlu di bicarain baik-baik!"

"Bagus lah kalo kamu denger. anak tidak tau diri dasar! Hanya benalu." Sinis laki-laki paruh baya.

"Jadi selama ini kakek anggap saya benalu?" Tanya Alden dengan nada sumbang.

"Iya kamu memang benalu! Bertahun-tahun semenjak ayah dan ibu kamu yang pelacur itu meninggal saya urus kamu, tapi ini balasan kamu? Hanya membuat saya malu?!"

"Anda tau, saya punya pilihan sendiri saya gak mau di jodoh-jodohin!"

"Kakek cuman mau yang terbaik buat kamu, kakek gak mau kamu kaya Ayah kamu yang mendapatkan istri seorang pelacur!"

"Stop! Berhenti bilang Mamah saya pelacur! Dia Ibu saya, Ibu yang melahirkan saya! Ayah saya memilih Ibu saya karna Ibu yang terbaik menurut ayah! Saya muak denger anda bilang bahwa Ibu saya seorang pelacur!"

"Ibumu memang pelacur!"

"Terserah! Adan jika anda ingin saya pergi, baik saya akan pergi lagian saya tidak pernah betah tinggal di rumah ini, percuma saya disini jika hanya di anggap benalu dan parasit oleh anda!"

"Bagus kalo kamu mau pergi, memang nya kamu bisa apa tanpa saya?!" Tanya nya meremehkan. Padahal dia tidak tau kalau Alden membuka usaha bengkel besar dengan cabang dimana-mana, bahkan Alden memiliki 3 Apartemen. Matthew pun bekerja di bengkel Alden untuk membantu orang tuanya.

Alden tidak menghiraukan ucapan kakeknya ia pergi menuju kamarnya untuk membereskan barang milik nya. Farida, Nenek nya hanya bisa menangis.

Cowok itu terlihat menuruni tangga sambil menatap sang nenek yang menatap nya dengan tatapan sendu. Alden menghapiri neneknya merunduk mencium pipi Farida lalu mencium tangan Farida. "Alden pergi dulu nek, jaga kesehatan, Alden sayang sama nenek."

"Kamu mau kemana nak?" Tanya nya lirih.

Alden tersenyum. "Alden mau belajar biar bisa jadi anak yang tau diri," Ucap Alden sambil menatap tajam Rama. Sang kakek.

"Makan yang banyak ya nek, nanti Alden kesini buat jenguk nenek." Lanjutnya sambil mencium kembali pipi Farida.

Alden membalikan badan melanjutkan langkahnya. Ia berusaha menulikan telinganya agar tidak mendengar teriakan nenek nya yang terdengar lirih.

ALDEN'S (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang