43. Teror and War (2)

29.5K 2.5K 191
                                    

Random quetion :
1. Tokoh siapa yang paling kalian suka dari cerita ALDEN'S?
2. Emoticon yang cocok buat Alden dan Kanaya?
3. Harapan apa yang kalian inginkan di cerita Alden?
4. Kenapa kalian suka cerita ALDEN'S?
5. Lima kata yang mendeskripsikan rasa suka kalian terhadap cerita ALDEN'S?
6. Kalian umur berapa?
7. Nama instagram kalian apa?

Mungkin kalian bingung ya kenapa cerita nya lebih ke temtang percintaan Alden dan Kanaya dari pada ke Geng Vergessen? Karena ini cerita temtan kehidupa Alden dan kisah cinta nya jadi emang Vergessen itu sebagai pemanis cerita aja. Thanks buat kalian yang masih setia sama aku🤗

"ARGHHHHH!"

Alden mengusap dahi Kanaya yang berkeringat, setelah membuka kotak itu Kanaya pingsan. Kepala monyet dengan jeroan yang masih basah membuat siapa saja yang melihat nya merasa mual, apalagi Kanaya kepala monyet itu di tempel dengan foto nya yang berlumuran darah.

"Enghhh." Lengguh Kanaya. Kanaya mulai mengerjapkan mata nya, menyesuaikan pencahayaan yang masuk ke dalam retina nya.

"Masih pusing?" Tanya Alden.

Kanaya menoleh pada Alden, lalu menggelengkan kepala nya.

"Sejak kapan Lo kena teror kaya gitu Nay?" Tanya Alden.

Kanaya mendudukan diri nya di bantu Alden, ia tersenyum menatap wajah Alden. "Udah lumayan lama, tapi gak sering kok. Jadi gak usah khawatir."

"Gimana gue gak khawatir Nay? Lo dapet teror yang gak wajar kaya gitu gue gak tau? Lo anggap gue apa sih sebener nya?!" Tanya Alden marah.

Kanaya menunduk. "Maaf, Nay cuman gak mau bikin Alden khawatir."

Alden menghela napas nya pasrah. "Kalau ada apa-apa bilang sama gue, jangan diem aja Kanaya."

"Iya Alden, maaf."

"Lo itu berarti buat gue, lo milik gue. Dan gue gak bisa diem aja kalau milik gue di ganggu!"

••••

"Bagi dong Cil!" Ujar Budi sambil berusaha meraih kotak rokok di tangan Acil.

"Kagak beli aja sana, minta mulu!" Keki Acil.

"Jingan pelit banget lo, gak ada orang kaya pelita kayak lo Cil!" Cibir Budi kesal.

"Heh pelit tuh pangkal Kaya, gue kaya karena gue pelit!"

"Ada bekicot di rumah Maemunah, bacot lo semuah!" Ujar Jack berpantun tanpa mengalihkan pandangan nya dari ponsel.

"Asik, keluar lagi nih pantun Bang Jack!"

"Kangen ya Nin gue pantunin?" Goda Jack, sambil memasukan ponsel mya ke dalam Jaket.

"Kangen euy, lo kenapa sih jarang pantun lagi?" Tanya Anin.

"Stok pantun gue abis Nin, nyari di google gak ada!"

Anin tertawa mendengar penuturan Jack.

"Aduh Nin, your smile make me melayang-layang!" Ucap Jack melankolis.

"Gaya nya aja keturuna Amerika, inggris nya mah Subhanallah ancur luar biasa!" Sindir Matthew.

"Diem lo Matt, baru sembuh gak usah cari gara-gara sama gue ya!" Kesal Jack.

Matthew mengedikkan bahu nya tidak peduli lalu melanjutkan kegiatan makan nya.

"Den!" Alden yang sedari tadi diam menoleh saat seseorang dari belakang memanggil nya.

ALDEN'S (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang