Another Destiny

118 10 0
                                    

Once again,
I have awaken by faith...

##

Langit dan sisa-sisa musim dingin yang belum lama hilang memenuhi pikiran Shiori, semuanya tertutupi dengan kenangan masa lalu di sekelilingnya, bahkan di depan ataupun di belakang. Tempat ini serasa asing namun juga familiar. Namun, langkahnya telah dituntun oleh Karma menuju ke tempat yang sedikit asing. Setahu dirinya ini adalah bukit belakang sekolah. Dia tak tahu kemana jalan ini membawanya, hingga di ujung dari pepohonan, dia melihat sebuah bangunan tua dari kayu. Kelihatannya tidak terpakai. Pandangan mereka terus terpaku pada tempat itu dengan ekspresi berbeda. Musim semi telah mengambil alih seluruh penglihatannya yang hanya terpaku pada satu warna. Kini semuanya terasa sangat indah.

Dia terus mengikuti Karma, hingga mereka tiba di tebing dengan sebuah pohon besar di ujungnya. Tebing ini memperlihatkan pemandangan kota yang luas. Membentang dari ujung ke ujung. Dari atas Shiori dapat melihat hutan dan bangunan-bangunan tinggi. Semuanya benar-benar terjamah.

Karma mengambil sebuah kayu besar dan menyeretnya ke arah sana. Shiori membantu dengan mendorongnya, hingga akhirnya mereka dapat menduduki tempat yang tak jauh dari ujung tebing. Keduanya menatap pemandangan di depannya. Semuanya terlihat sangat tenang, namun entah mengapa semua ini masih terasa familiar sekaligus menakjubkan.

Shiori teringat bahwa dia juga pernah duduk bersampingan seperti ini, di taman tepatnya. Terkadang momen seperti ini sangat mendukung dirinya. Shiori tak tahu mengapa. Ada rasa tertentu yang dia rasakan saat bersama kakaknya. Emosi yang tadi meluap dan membuat dadanya panas telah menguap dengan ajaibnya. Shiori tahu bahwa dia tak memiliki sesuatu yang bisa mendukung dirinya sendiri dari dalam. Lagipula dia telah memilih bahwa dia akan menjalani kehidupannya dengan berbeda. Jauh dari dirinya yang dulu, dirinya yang dia takuti. Shiori memejamkan matanya perlahan. Merasakan angin musim semi pertama yang menerbangkan kelopak-kelopak sakura di sekelilingnya.

Sebuah kehangatan kembali hadir di hatinya.

Ternyata tak apa bergantung pada seseorang hanya sekali ini.

Hanya sekali ini saja, dia ingin lebih egois.

Karma menatap adiknya yang sepertinya telah menenangkan diri. Sebuah senyuman terukir di wajah tanpannya. Sekali lagi, Shiori menahan diri, namun dia bersyukur bahwa adiknya telah melupakan kejadian yang membuatnya teringat kembali pada masa lalu.

"Darimana kau menemukan tempat ini?"

Karma tersenyum tipis, dia seakan mengingat kembali kenangan lama.

"Ini daerah di sekitar sekolah lama. Gedung kelas 3-E adalah bangunan reyot yang tadi kau lihat."

Shiori melihat cahaya yang tak biasa di mata kakaknya, jarang sekali orang ini bisa mengatakan sesuatu seperti itu. Bahkan dia terkadang terlalu tertutup dengan apa yang dia alami. Namun, saat ini pemuda yang dilihatnya tak lebih seperti seseorang yang biasa. Saat seorang manusia mengingat hal yang berharga baginya, pandangannya akan melembut dan senyumannya akan lebih tulus dari apapun.

Saat itu, Shiori melihat hal yang sama pada kakaknya.

##

But neither the present or the future,
Could ever change your past...

##

Red Symphony (An Assassination Classroom Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang