Kring kring kring
Bunyi alarm yang nyaring pun membangunkan tricey, kini badan nya yang terlilit selimut mengeliat kesegala arah dan " buk "
Badan nya terjatuh dari kasur, dengan meringis tricey bangkit dan mengambil selimut kemudian melipat nya.15 menit kemudian dia telah siap dengan seragam sekolah lengkap dengan pita yang mengikat rambut nya indah , namun tak sama dengan raut muka nya yang masam.
" cey ayo sarapan , ibu udah bikinin kamu sarapan ayo makan sama sama "
Terdengar suara ibu angkat nya meneriakan nama nya." iya bu ini tricey mo kebawa "
Kembali dia mengecek seragam nya , dan akhir nya mengambil tas nya dan turun kebawah." tumben anak ibu gak senyum, kenapa? Ada masalah disekolah sayang ? "
Tricey hanya tersenyum tipis dan menggeleng pelan , ia tak ingin ibu nya tahu menahu apa yang ia alami belakangan ini.
" gak bu , cuma tadi icey jatuh dari kasur sakit banget nih pala nya "
Ia meringis dan dengan manja mengelus elus kepala nya seakan tersenyum tipis kearah ibu nya.
" ish kasian anak ibu sini cup cup "
Dengan langkah lebar tricey berjalan kearah ibu nya dan memeluk ibu nya.
Dari arah dapur sena kaka angkat nya satu satu nya datang sembari berdehem." ehem , terus aja gitu biar abang tinggalin kamu naik angkot ya "
Sena yang tabiat nya sangat suka menggoda adik angkat tersayang nya ini pun mengerling nakal.
" ish abang mah ,iya ini icey makan nya cepet "
Tricey yang dengan gemas nya mengambil roti dan mengunyah nya cepat cepat.
Sena yang melihat itu pun menggeleng pelan , dan menghampiri adik nya itu seraya menepuk kepala nya pelan." makan nya sans aja sayang, abang gak mungkin ninggalin ade abang yang paling lucu ini "
Sena pun tertawa ,sembari mencubit pipi tricey yang mengembang saat dia mengunyah roti.
Riana yang sedari tadi melihat keakraban kedua anak nya pun tersenyum lebar , sembari bernostlagia saat saat dimana keluarga nya masih lengkap saat kehadiran tricey ke tengah keluarga nya , namun sekarang ini suami nya bams memilih sibuk dengan pekerjaan nya daripada berkumpul dengan keluarga nya , ia pun tersadar dari lamunan nya dan menatap kedua insan yang sedang bersenda gurau.
" udah selesai makan nya? Yaudh jangan lupa bekal nya udah ibu bikinin ya , hati hati di jalan "
" kita berangkat bu , shalom slamat pagi "
Sena dan tricey kompak meneriaki ibu nya , yang kini meneriaki mereka berdua karna suara mereka sangat kencang sehingga riana terkaget.
Mobil sena pun meluncur meninggalkan parkiran rumah dan melaju menuju sekolah tricey , karna ia terlebih dahulu harus mengantar kan adik nya.
Tak berapa lama mobil mercedes bens hitam nya berhenti di depan gerbang sekolah.
" sayang bljr yang bener ya , kalo ada apa apa disekolah bilang abang yaudah slamat beraktifitas sayang nya abang "
Sena pun mencium kening tricey dan menunggu hingga adik nya masuk ke pagar sekolah nya , setelah tricey memasuki sekolah nya sena pun melajukan mobil nya dan meninggal kan gerbang sekolah adik nya.
Setelah ditinggal sena , tricey pun melangkah memasuki gerbang sekolah dan berjalan lurus masuk kedalam koridor sekolah dan menuju kelas nya.
Pemandangan yang dilihat tricey pertama kali ialah mitha dan kedua sahabat nya sedang berkumpul dan saat melihat tricey mereka pun membalik badan nya membelakangi tricey.
Tricey pun menarik nafas dan melangkah menuju tempat duduk nya dengan menyapa teman nya satu persatu namun tak direspon.
Dia hanya menggeleng kepala dan berguman " hari ini dan seterus nya hidup lu bakal beda tricey so semangat jangan nunjukin kalo lo lemah "
Dia berusaha menahan agar air mata nya , tidak keluar karna dia pasti akan menyesal menangis dihadapan ex - bestfriend nya.
" Ting tong pelajaran dimulai "
Bel sekolah pun berbunyi , anak anak dikelas nya pun kini telah memenuhi kelas nya , karna sebentar lagi pelajaran akan dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
dimitri
Teen Fictiondamian " cinta itu nggak memandang pada saat apa dan pada siapa ia akan singgah " tricey " im yours diman walaupun kadang tak dianggap keberadaan ku "