Koco Limo : Bhumisambharabhudara

115 19 53
                                    

Bhumisambharabhudara

Candi Borobudur merupakan mahakarya luar biasa pada masa Dynasti Syailendra yang didirikan oleh Raja Samaratungga pada abad ke-sembilan. Candi itu terletak di antara dua bukit, tepatnya di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.

Candi Borobudur terletak pada satu garis lurus dengan Candi Pawon dan Candi Mendut dipandang sebagai satu kesatuan. Letak candi seperti ini sudah diatur dan disebut dalam kitab-kitab pedoman para seniman agama di India.

Kitab itu disebut dengan Vastusastra, suatu kitab yang menjelaskan tentang bangunan suci agama Hindu. Namun, aturan-aturannya juga digunakan sebagai desain bangunan suci agama Buddha sebagaimana Candi Borobudur yang merupakan salah satu candi Buddha.

Candi Borobudur didirikan langsung di atas bukit tanpa fondasi yang ditanam di dalam tanah, tidak seperti bangunan-bangunan pada umumnya.

Dilihat dari susunannya, Candi Borobudur merupakan sebuah teras-stupa. Kaki stupa berbentuk undak teras persegi, disusul teras mengalir yang dihiasi stupa. Susunan candi ini memperlihatkan kuatnya pengaruh kebudayaan Jawa pada abad ke-delapan.

Bangunan seperti Candi Borobudur ini dinamai Bhumisambharabhudara yang artinya adalah bukit peningkatan kebijakan setelah melampaui sepuluh tingkat Boddhisattwa.

Candi Borobudur sendiri terdiri atas sepuluh tingkatan, yang dapat di pahami sebagai lambang ke-sepuluh jalan Boddhisattwa.

Candi ini berbentuk bujur sangkar, dengan ukuran seratus dua puluh tiga kali seratus dua puluh tiga meter di bagian kakinya. Bentuk bangunan seperti itu dapat ditafsirkan sebagai bentuk mandala.

Tinggi Candi Borobudur adalah tiga puluh empat koma empat meter.

Secara vertikal Candi Borobudur terdiri dari dua pola, yaitu pola undak-undak persegi dan pola bangunan vertikal. Karena bentuknya itulah, Candi Borobudur dapat dipahami sebagai sebuah stupa besar.

Dalam agama Buddha stupa merupakan perwujudan dari makro kosmos yang terdiri atas tiga tingkatan, yaitu kamadatu, rupadatu, dan arupadatu.

Kamadatu merupakan alam bawah, bagian ini berada di bagian bawah Candi Borobudur. Di bagian inilah, Raja Kegelapan tersegel jauh di bawah Candi Borobudur di alam prayangan yang sulit dijangkau manusia biasa. Hanya orang-orang terpilih seperti orang Indigo yang mampu melihat pintu maupun alam itu bisa masuk ke sana.

Kemudian ada bagian Arupadatu yang merupakan alam atas, yaitu tempat para dewa atau bisa disebut kayangan. Bagian ini berada pada tingkatan ketiga termasuk stupa induk berada di atas rupadatu atau alam tengah. Alam inilah tempatnya manusia hidup atau disebut ndonyo.

Bukan hanya Candi Borobudur saja yang menjadi tempat tersegel nya Raja Kegelapan. Terdapat Candi Mendut yang merupakan tempat tersegel nya kuda hitam tunggangan Raja Kegelapan. Dan juga Candi Pawon yang merupakan tempat tersegel nya pusaka milik Raja Kegelapan. Itulah sebabnya ketiga candi itu terletak pada satu garis lurus.

...

Saat ini, Akio tidaklah sedang bermimpi bukan juga sedang berpindah tempat. Tubuhnya masih berada di dalam mobil menuju rumahnya bersama Anisa. Yang terjadi adalah jiwanya lah yang sedang berpindah tempat. Tempat yang belum pernah Akio lihat sebelumnya. Dan Akio baru menyadari itu.

"Tunggu dulu! Bukankah seharusnya aku berada di mobil bersama Anisa? Kenapa aku bisa berada di sini? Selain itu, tempat menakjubkan apa ini?" Kata Akio menyadari kejanggalan itu dan masih merasa takjub.

MATA-INDIGO Bangkitnya Kegelapan (Lanjut)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang