Awalan

113 20 16
                                    

Jakarta,Indonesia 10 juni 2019

"PAGI DUNIAAAAAA" teriak seorang gadis setelah terbangun dari mimpi indahnya.

"Letta jangan teriak teriak.buruan turun lalu sarapan"teriak Vina mama letta.

"Iya ma. Letta mandi dulu" setelah mengucapkan itu gadis itu langsung beranjak dari tempat tidurnya kekamar mandi.

Setelah 25 menit gadis itu mandi dan bersiap siap rambutnya ia biarkan tergirai. Ia langsung turun ke bawah lebih tepatnya ke meja makan.

"Good morning mama,eh papa sama kak ken mana ma?mereka ga sarapan?"ucap letta lalu duduk dimeja makan. Lalu ia menuang nasi goreng buatan mamanya ke dalam piring yang sudah tersedia d meja makan.

"Morning sayang,papa masih siap siap kayaknya, kalau kakak kamu kayaknya masih tidur deh"ucap Vina mama letta dengan lembut tapi dari nada bicaranya dan tatapan matanya seperti sedang menyimpan kesedihan.

Letta yang melihat tatapan mamanya yang sepertinya sedang sedih.ia bertanya disela sela makannya.

"Ma, mama kenapa?kok kayak lagi sedih gitu?"tanya letta khawatir melihat tatapan sang mama.

"Eh.mama gapapa kok sayang,udah kamu lanjut aja makan,nanti telat loh" ucap Vina mama letta sambil tersenyum hangat agar letta tak khawatir.

"Masalah itu seperti duri di jari, jangan takut tuk mengeluarkan nya,meskipun sakit, tapi itu hanya bersifat sementara, jika dibiarkan, rasa sakit itu akan terus menghampiri."

"Jika mempunyai kesalahan, akuilah kesalahan itu, jangan takut tuk mengakuinya meskipun sulit tapi harus dilakukan, jika tak diselesaikan itu hanya akan menambah beban pikiran."

Vina terdiam mendengar ucapan anaknya itu. Merasa seperti anaknya ini tahu apa yang ia rasakan.

"Aku salah ngomong ya ma? Maafin letta ya ma" ucap letta merasa bersalah atas ucapannya.

Lalu Letta melanjutkan sarapannya tiba tiba papa letta datang dengan pakaian yang sudah rapi sepertinya sebentar lagi papa letta akan berangkat ke kantor.

"Morning mama,morning letta."ucap Devan papa letta sambil tersenyum.

"Morwning pwa."ucap letta sambil mengunyah nasi gorengnya yang sedikit lagi habis.

"Habisin dulu nasi goreng yang ada di mulut kamu,baru ngomong." ucap Devan sambil terkekeh begitupun Vina.

"Morning pa."ucap letta sambil menampilkan giginya.

"Eh udah jam segini,Letta pergi dulu ya pa..ma.. takutnya ntar malah telat, Assalamualaikum."ucap letta lalu beranjak dari tempat duduknya. Sebelum berangkat letta menyalami kedua orang tuanya.

"Waalaikumsalam"ucap kedua orang tua letta. Saat letta sudah pergi dari rumah kedua orang tua letta membicarakan sesuatu.

"Pa,mama ga sanggup buat ngasih tau letta kalau Alena udah ga ada,mama takut dia marah sama kita,dia udah ga ketemu sama alena dari kecil, sekarang dia harus kehilangan kembarannya untuk selamanya"ucap Vina sambil menahan agar air matanya tak jatuh.

"Ma,bagaimanapun kita harus memberi tahu letta tentang alena,biar nanti papa yang ngasih tau ke dia, udah ma jangan nangis"ucap devan sambil mengelus punggung istrinya agar berhenti menangis.

"Iya pa"ucap Vina lalu menghapus air matanya yang tadi sempat jatuh.

"Yaudah papa berangkat dulu ya ma"ucap Devan lalu beranjak dari tempat duduknya.

"Loh,ga sarapan dulu pa?"tanya Vina

"Nanti aja deh ma,lagi buru buru soalnya, Assalamualaikum"lalu mencium kening istrinya.

Stay With Me [Hiat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang