Teruntuk kamu jangan anggap air mataku sebagai pengeluhan
Salahkan seluruh irama yg saat kau tinggal menjadi menyedihkan
Bahkan ritmenya menjadi kacau
Aku hanya pendengar bukan pencipta senandung sepertimu
Maka wajar aku lemah dalam merangkai nada
Harus ku akui kau sangat mahir namun kemahiranmu hanya sebatas melodi patah hati
Lalu sudah berapa banyak lirik yg kau hancurkan ?
Kuharap hanya tentang kisah kita saja
Sampai batasan jingga di cakrawala ku tunggu bisikkan sang angin yg ku semogakan tidak mengecewakan harapanku.•••••
Bandung, 07-05-2019««« Harkeyaniael Maharyandza »»»
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Puisi
PuisiAku Puisi, cerita yang kau tulis dalam ilusi. Kumpulan puisi dari komunitas di grup whatsapp 'Kau Puisi' Edisi ke #2 Copyright ©2019 @Logophile_01