Selama pelajaran matematika gadis itu hanya berdiam saja menatap ke arah papan tulis dengan pikiran ke arah lain. Guru baru itu tahu bahwa salah satu muridnya tengah melamun meskipun tatapannya ke arah papan tetap saja ia melamun.
Taehyung tersenyum miring lalu menatap ke arah murid tersebut. “Yang di barisan ketiga di sebelah jendela, apa kamu paham?” tanyanya dengan suara yang datar.
Anna menyenggol tangan Hyera membuat gadis itu tersadar dan menatap ke arah Taehyung yang baru saja memanggilnya. “Ada apa, Pak?” tanyanya.
Mata elang Taehyung menatap datar gadis yang bertanya balik itu. Itu cukup membuat Hyera tiba-tiba merasakan takut meskipun hanya ditatap. “Kamu melamun di pelajaran saya, sekarang berdiri dan taruh buku saya di ruang BK,” ucap Taehyung dengan tegas.
Gadis itu hanya terdiam.Apa hanya itu saja hukumannya? Pikir Hyera. Dia segera bangkit dari duduknya dan berjalan santai membawa buku Taehyung, lalu keluar kelas tanpa pamit, bahkan tanpa melirik ke arah guru baru itu. Taehyung menatap Hyera sembari menggelengkan kepalanya. Ia menengok ke arah semua muridnya dan menutup spidol sebagai akhir pelajaran hari ini.
“Pelajarannya sudah habis dan saya permisi dulu,” ucap Taehyung lalu melangkahkan kakinya keluar kelas.Mata Taehyung menelusuri semua yang ia lewati. Ia hanya berpikir bahwa gadis itu pergi ke suatu tempat setelah menaruh buku. Waktu ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan, ia melihat gadis itu tengah menaruh buku. Dengan gerakan slow motion gadis itu menengok ke arah belakang. Untungnya dia tidak memiliki riwayat penyakit jantung, jika punya ia pasti sudah jantungan saat melihat pria yang berdiri di belakangnya itu. Gadis itu hanya berdiam dan guru di depannya menatap ke arah Hyera lalu tersenyum.
Tentu itu membuatnya terkejut, apalagi saat di kelas gurunya ini hanya menunjukkan ekspresi datarnya saja dan sekarang tersenyum membuat jantung Hyera berdetak kencang tak karuan. “Udah „kan, Pak? Saya mau ke kantin dulu,” ucap Hyera lalu berjalan melewati guru tersebut.
Dengan cepat Taehyung memegang pergelangan tangan Hyera, membuat mereka berdua saling berbalik badan dan menatap satu sama lain. “Saya belum suruh kamu pergi, sekarang tugas kamu nemenin saya keliling sekolah dan terakhir makan siang sama saya,” ucap pria itu seakan-akan tidak boleh ada penolakan.
Gadis itu menatap Taehyung tak terima. “Loh, kok gitu sih, Pak? Itu tuh lama banget ya, apalagi nanti pelajaran sejarah, kalau saya dihukum gimana? Bapak mau tanggung jawab?” belanya.
Taehyung menaikan satu alisnya. “Biar saya yang urus, dan nanti saya traktir kamu,” bujuknya.
Gadis itu menggelengkan kepalanya. “Enak aja,” cibirnya lalu memalingkan wajahnya.Taehyung menahan tawanya dan mengalihkannya dengan berdeham kecil. “Oke, kalau gitu saya jajanin kamu dan nambahin nilai kamu di semua mata pelajaran gimana?” tawar Taehyung.
Hyera menatap guru barunya dengan tatapan tak percaya. “Serius, nih?!” tanyanya membenarkan ucapan Taehyung.
Taehyung langsung menganggukkan kepalanya dan menatap Hyera dengan serius. Gadis itu segera menarik tangan gurunya dan keluar dari ruangan dengan sedikit berlari.
Akhirnya mereka berdua berkeliling sekolah dan Hyera menunjukkan semua tempat di mana biasanya anak anak menongkrong, bolos, bertengkar, dan lainnya. Gadis itu juga menunjukkan tempat di mana ia biasa sering bolos, tapi ia hanya menunjuk ke arah atas seakan-akan bahwa atap adalah tempat bolosnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA | KTH [ SUDAH TERBIT✓ ]
FanfictionBEBERAPA PART DI HAPUS KARENA SUDAH TERBIT. [ SUDAH TERBIT | Diterbitkan oleh Laditrikarya ] BUKU MAFIA TERSEDIA DI IG @laditrikarya dijodohin sama mafia? edann. 09/10/2020 - 1 #taehyung