Chapter 25

41.4K 2.8K 359
                                    

Taehyung dan Hyera masih terdiam apa yang diucapkan Jimin membuat mereka berpikir dua kali dan menatap Jimin dengan tatapan tak percaya. 

“Tapi bukankah Tuan Oh sudah terkurung di markasku?” tanya Taehyung. 

Jimin menganggukkan kepalanya lalu mengeluarkan sebuah amplop dan memberikannya kepada Taehyung, Taehyung menatap amplop tersebut dan membukanya di sana terlihat beberapa orang dan markas Tuan Oh yang ramai. 

“Lalu kenapa mereka menyerang Hoseok?” tanya Taehyung kembali. 

Jimin menggelengkan kepalanya. “Seseorang memang datang ke rumah Hoseok sebagai penagih utang, tapi yang menjadi pertanyaannya mereka bukan dari anak buah Sehun, maksudku saat orang itu menagih hutang kepada Hoseok, mereka bukan dari anak buah Sehun, tapi pada saat penyerangan mereka benar dari anak buah Sehun," jelas
Jimin. 

Taehyung dan Hyera mengerutkan keningnya. Tunggu! Jika itu bukan dari anak buah Sehun lalu siapa yang menagih utang kepada Hoseok?. Taehyung hanya menganggukkan kepalanya, lalu, Hyera menyenggol lengan Taehyung. 

“Dad, kalau kaya gini kita gak jadi ke Amerika dong,” ucap Hyera sembari mengembungkan pipinya. 

Taehyung tersenyum kecil dan mengacak rambut istrinya. “Tidak, Baby, kita akan tetap ke sana. Ah ya, Jim, urus saja tentang ini kalau perlu kau datang ke markas dan tanya kepada pria itu,” ucap Taehyung. 

Jimin menatap Taehyung dengan tatapan malas lagi-lagi dirinya yang harus mengerjakan pekerjaan Taehyung. “Memangnya kau mau ke mana, Tuan Kim?” kesal Jimin. 

Taehyung terkekeh pelan dan merangkul tubuh istrinya. “Kami akan honeymoon dan aku tidak mau sampai membatalkan semuanya hanya karena pria berengsek itu,” ucap Taehyung. 

Hyera menganggukkan kepalanya. “Jadi Tuan Park aja, ya,” ucap Hyera yang membuat suami istri itu terkekeh pelan. 

Jimin mengembuskan napasnya kasar dan berdiri. “Terserah kau, aku pulang,” ucap Jimin lalu berjalan ke arah luar rumah. 

Taehyung dan Hyera terkekeh pelan. “Dad,” panggil Hyera. 

Taehyung berdehem pelan dan mencium kening istrinya. “Aku mencintaimu,” ucap Hyera yang membuat Taehyung tersenyum senang. 

“Aku pun,” balas Taehyung. 

***

Keesokan harinya Hyera dan Taehyung bersiap-siap untuk pergi ke Amerika, keduanya saling memasukan barang barang ke dalam koper. 

“Baby, jangan lupakan pakaian dalamku,” ucap Taehyung yang sedang memasukkan barang ke dalam kotak. 

Hyera hanya berdehem pelan dan memasukan semuanya, setelah selesai ia berjalan ke arah Taehyung dan melihat apa yang dilakukan oleh suaminya. 

“Sedang apa, Dad?” tanya Hyera. 

Taehyung mencium pipi Hyera sekilas dan memasukan pistolnya ke dalam kotak tersebut, ya itu adalah sebuah pistol dan Taehyung selalu membawa pistol itu ke mana-mana untuk berjaga-jaga. Apalagi mereka akan pergi ke Amerika di mana musuh bisnis Taehyung sangat banyak dan bisa jadi mereka diserang secara tiba-tiba. 

Hyera hanya terdiam sejenak bukannya mereka naik pesawat dan akan dicek keamanan lalu mengapa Taehyung membawa pistol? Pikir Hyera. 

“Tapi, Dad, bukannya—“

“Kita pergi menggunakan pesawatku, Baby,” ucap Taehyung. 

Hyera terdiam sejenak pesawatnya? Sejak kapan suaminya memiliki pesawat?

“Sekarang aku percaya bahwa suamiku ini memang Mr. V,” ucap Hyera yang membuat Taehyung terkekeh pelan. 

Dan mereka pun bersiap-siap untuk pergi ke tempat di mana pesawat Taehyung berada, Taehyung memasukkan barang-barangnya ke dalam bagasi mobil dan masuk ke dalam mobil lalu pergi dari sana. 

Sedangkan Hyera hanya berdiam dan mendengarkan musik menggunakan headset, karena ia lupa menaruh earphone di mana akhirnya ia hanya menggunakan headset dan mengabaikan Taehyung. Taehyung berdecak kesal pria itu mengambil salah satu headset dan memasukkannya ke dalam telinga, Hyera menatap ke arah Taehyung lalu menggelengkan kepalanya. 

“Baby,” panggil Taehyung. 

Hyera menatap ke arah Taehyung. “Aku sudah memesankanmu tiket konser VIP dan backstage, dan aku akan ikut bersamamu untuk menonton konser,” ucap Taehyung. 
Hyera menatap Taehyung dengan tatapan berbinar. 

“Benarkah?” tanya Hyera yang masih tak percaya. 

Taehyung menganggukkan kepalanya Hyera memeluk tubuh kekar Taehyung membuat Taehyung tertawa pelan mungkin memeluknya kini menjadi hobi Hyera, gadis itu memang sangat menyukai saat ia memeluk tubuh suaminya. 

“Thanks, Dad, you're the best,” ucap Hyera. 
Taehyung menganggukkan kepalanya. “Tapi dengan satu syarat,” ucap Taehyung. 

Hyera menatap Taehyung dengan tatapan penasaran. “Apa itu, Dad?” tanya Hyera yang membuat Taehyung tersenyum smirk. 

Ia mendekatkan wajahnya ke arah Hyera dan membisikkan sesuatu. “Apa pun yang aku inginkan kau harus memberinya, termasuk jatahku, “bisik Taehyung sembari tersenyum manis ke arah Hyera.

"Sudah kuduga," batinnya.

Siwon duduk di sofa dan menatap ke arah layar di depannya, ia melirik sekilas dan melihat sosok anaknya yang sulung duduk di sebelahnya sambil memainkan handphone. 

“Lo, gue mau ngejodohin lo,” ucap Siwon tiba-tiba.

Soobin langsung menatap ke arah Siwon dengan tatapan tajam. “Masih pagi ngomongin jodoh, jodoh tuh di tangan Tuhan bukan di tangan Daddy,” cibir Soobin. 

Siwon terkekeh pelan. “Jodoh orang tua tuh jodoh anak juga, kalau orang tua ngasih lo jodoh berati dia jodoh lo dari Tuhan,” balas Siwon. 

Soobin menggelengkan kepalanya ia tak percaya dengan ucapan ayahnya ini. 
“Gak ada teori kaya gitu dan jangan ngomongin jodoh jodoh kaya gitu lagi,” ucap Soobin. 

Tak lama Mina datang menghampiri Siwon dan anaknya, wanita cantik itu duduk di tengah-tengah mereka yang sedang terlihat bertengkar kecil dari tadi. 

“Kenapa kenapa? Kok malah rebut-ribut,” tanya Mina. 

Soobin membuang pandangannya ke arah handphone, ya adanya Mina bukan malah membelanya justru mendukung ayahnya. 

“Ni gue mau ngejodohin si Soobin, biar dia lebih bertanggung jawab,” ucap Siwon. 
Mina menganggukkan kepalanya. 

“Bener apa kata bokap lo, Bin, mending lo terima aja perjodannya kita bakalan kasih yang bagus deh, kaya si Hyera noh,” ucap Mina. 

Soobin menaruh handphone-nya kasar dan menatap ke arah kedua orang tuanya. 
“Berapa kali Soobin bilang? Soobin gak mau dijodohin. Soobin punya pilihan sendiri,” ucap Soobin. 

Mina dan Siwon saling menatap satu sama lain. “Bin, kita jodohin lo ada alasannya juga. Kita mau ngeliat anak anak kita hidup bahagia punya keluarga kecil dan kita juga pengen cepet-cepet punya cucu.”

"Bin, kita gak selamanya bakalan ada, jadi gue mohon untuk saat ini lo terima keinginan gue buat ngejodohin lo sama seseorang. Karena gue belum tentu bakalan ada selamanya sama lo dan juga Hyera," ucap Mina menatap sendu Soobin. 

Soobin mengerutkan keningnya. Sebenarnya ada apa dengan ibunya ini?

MAFIA | KTH [ SUDAH TERBIT✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang