0%

204 53 87
                                    

Cuaca panas kota Jakarta menyambut datangnya mobil sedan berwarna hitam yang memasuki pekarangan rumah barunya.

Seorang pria yang duduk di bangku kemudi didalam mobil tersebut terlihat sangat kelelahan setelah perjalanan panjangnya.

Pria yang telah berkepala empat tersebut memejamkan matanya setelah memastikan bahwa mobilnya terparkir sempurna di garasi.

"Bun, Ayah masuk rumah duluan ya. Nanti bangunin putri tidur kita dibelakang," ucap pria tersebut sambil tersenyum. Kemudian ia pun keluar dari mobil.

Sang istri yang melihat suaminya telah berjalan memasuki rumah, langsung menepuk lembut lengan putrinya yang duduk di bangku belakang.

"Sayang, bangun..."

"..."

"Kita udah nyampe Jakarta nih. Ayo bangun, kamu ngga pegel apa tidur di mobil dari mulai berangkat?"

Bundanya terus berusaha membangunkan putrinya yang memang punya hobi tidur ini.

Akhirnya mata cewek itu terbuka sedikit demi sedikit. Setelah kesadarannya muncul ia lalu menatap Bundanya kesal.

"Ish Bunda, Juli lagi seru-serunya mimpi nih," gerutunya kesal.

"Lagian kamu hobi banget tidur. Kasian tuh tadi Ayah nyasar diboongin sama google maps," kekeh Bundanya.

"Yaudah, Bunda masuk rumah duluan aja nanti Juli nyusul," ujarnya sambil menguap lebar.

"Ih jorok, tutupin mulutnya kalo nguap dong, jangan kayak kuda nil."

Juli hanya mengacungkan jempolnya sambil nyengir ala kuda.

Setelah Bundanya masuk rumah, wajahnya kembali datar. Tak lama kemudian ia pun keluar mobil. Meregangkan otot-ototnya kemudian menghela nafasnya kasar.

Anjir, Jakarta panas banget.

Demi apapun gua pengen balik lagi ke Bandung ini mah.

Hadeuh, si Ayah pake bawa-bawa gua ama Bunda lagi kesini.

Kenapa sih ngga ayah aja sendiri yang pindah?

Gua kayaknya iteman deh tinggal di Jakarta.

Ish kesel banget.

Gerutuan terus keluar dari batin seorang Juli yang masih terus melihat-lihat halaman depan rumah barunya ini.

"Udahan ah liat-liatnya, panasss," sambil mengipasi wajah dengan tangan, ia berjalan memasuki rumah.

Eh, bentar, kayak ada yang ketinggalan.

"OH IYAA!!!KUCING GUE!!!GATOTNYA GUE, MASIH DIDALEM MOBIL!!!"

Panik. Secepat mungkin dia berlari menuju mobil dan mendapati Gatot alias kucing hitam peliharaannya sedang menatap tajam kearahnya.

Tatapan tajam Gatot seolah berkata,

Hei, aku sudah pengap berada disini. Dan kau majikanku yang pelupa, teganya meninggalkan aku yang sengsara.

"Oh Gatotnya Juli, maapin ya. Tadi aku lupa banget sama kamu. Nanti aku kasih jatah makan ikan asin yang banyak ya."

Kucing itu mengeong manja sambil sesekali berguling-guling di kandangnya.

"Yuk, aku bawa kamu masuk ke rumah," dia mengangkat kandang kucingnya lalu berjalan memasuki rumah sambil bersenandung kecil.

⛅⛅⛅

J³ + L²Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang