PART 010

931 54 8
                                    

Sementara dikamar, Putri hanya melamun memikirkan keputusan sang ayah.

Papah bisa"nya ya jodohin aku sama a idho, udah tau dia orangnya kasar. Apa papah tega biarin aku disiksa sama dia. Batin Putri.

Tanpa mengetuk pintu dan tanpa mengucapkan salam, Ridho langsung masuk ke kamar Putri tapi itu tak membuat Putri terkejut.

(Gak sopan amat ya tu orang)

"Kata om Gilang kamu turun sana, disuruh makan." Ucap Ridho.

"Gak mau. " Ucap Putri spontan.

"Kalo lho gak makan nanti gue yang kena marah sama om Gilang. "

"Aku gak mau makan a Idho... "

"Lho keras kepala banget ya, tinggal makan aja apa susahnya sih. "

Ridho tetap bersikeras untuk mengajak Putri makan.

"Tapi aku gak mau a idho, aku gak laper. " Kesal Putri.

"Lho ngeyel ya, ayo makan apa susahnya sih. Ayo cepetan... "

Kini Ridho menarik paksa Putri untuk turun ke bawah untuk gabung makan malam sampai Putri meringis kesakitan.

"Aww.. aww a idho sakit tangan Putri, jangan pake tarik² segala dong. "

Ridho terus menyeret Putri seakan ia tak mendengar perkataan Putri. Saat sampai di meja makan sikap Ridho tiba-tiba berubah, yang tadinya kasar menjadi lembut kepada Putri.

"Ridho Putri kamu duduk nak, kenapa kalian berdiri aja? "

"Iya om. "

Putri melihat Rara dan Jirayut sahabatnya tidak ada di meja makan, apa mereka tidak ikut bergabung?

"Mah Rara sama Jirayut mana? " Tanya Putri spontan.

"Ohh kata Rizki Rara sama Jirayut  gak mau ikut makan. " Ucap Zaskia.

"Bibi...... "

Tiba-tiba Putri malah memanggil salah satu pembantu rumah.

"Iya non Putri ada yang bisa bibi bantu? "

"Tolong bikinin aku makan malam dan bawa ke kamar Rara ya, aku gak selera makan disini dan jangan lupa buatin juga buat Rara sama Jirayut. "Titah Putri.

" Baik non, saya akan buatkan sekarang. "Ucap pembantu itu lalu pergi.

" Putri kenapa gak makan disini aja? "Tanya Zaskia.

" Mending aku makan sama sahabat aku sendiri daripada aku harus makan sama keluarga yang hanya mementingkan dirinya sendiri. "Sindir Putri.

Putri pun langsung berlari dan masuk ke kamar Rara.
Saat dikamar Rara ternyata ada Jirayut juga dan mereka sedang melamun menghadap jendela kamar.

Putri sedih rasanya jika melihat para sahabatnya sedang bersedih. Putri pun langsung menghampiri.

" Rara, Jirayut jangan sedih ya pasti nanti ada jalannya. Takdir yang menentukan jadi kita hanya bisa menerimanya. "Ucap Putri.

Pintu kamar terbuka dan terlihat seorang pembantu membawa makanan yang Putri pinta.

" Non Putri ini makanannya mau ditaro dimana? "

"Taro di meja aja ya bi. " Ucap Putri.

Pembantu itu pun menurut, setelah menyimpan makanannya pembantu itu langsung pergi.

"Rara, Jirayut kita makan dulu yuk. "

Jirayut pun menghadap ke Putri dan menganggukkan kepala sedangkan Rara masih saja melamun dan Putri langsung memeluk Rara.

"Rara inget ya ini masih rencana belum terjadi kan? Kamu masih bisa bujuk Abi. " Ucap Putri penuh kelembutan.

Rara tiba-tiba menangis seketika dan mengeratkan pelukannya kepada Putri.

"Mbull aku gak mau dijodohin, aku gak suka mbull aku gak suka hiks.....hiks....hiks... "

"Mpeng udah dong jangan nangis terus, kalo a iki sama a idho tau nanti kamu bisa kena marah. "

"Gapapa." Ucap Rara.

"Yaudah kita makan yuk, tuh liat Jirayut aja makan yuk. "

Rara pun setelah dibujuk akhirnya dia mau makan. Yang tadinya bersedih sekarang senyuman hadir kembali diantara mereka. Mereka saling suap"an dan lain sebagainya.

Author jadi sedih deh, keingetan sama hubungan persahabatan author yang hancur 😔😔😭😭😭
(Curhat sedikit gapapalah ya😁😁)

Gimana sama ceritanya?
Mau dilanjut apa stop aja sampe sini?
Dan jangan lupa juga vote and comment 👇👇👇

I LOVE YOU ALL❤❤❤❤❤

Cinta Sejatiku (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang