chapter 14. Jealous

544 91 1
                                    

Sorak sorai teriakan itu terasa sangat riuh mengalahkan suara band yang sedang tampil malam itu.

Lampu berwarna warni terus berputar menyorot kearah penonton.

Suasana yang sangat tidak akrab dengan sehun. Ia sungguh benci keramaian.

Sedari tadi ia hanya berkutat dengan poselnya, entah sudah berapa kali ia menghubungi joy namun belum juga mendapat jawaban.

Maaf nomor yang anda tuju tidak dapat menerima panggilan ini, tekan satu untuk meninggalkan pesan

Hanya suara wanita sialan itu yang sedari tadi bicara hal yang sama. Membuat sehun muak.

Band yang sebelumnya tampil kini sudah digantikan dengan beberapa pria dengan pakaian senada yang sedang menampilkan tarian grup.

Beberapa menit kemudian kelompok pria itu meninggalkan panggung lalu seorang pria dan wanita sudah berada di tengah panggung. Sebuah lampu led besar menyorot kearah keduanya.

Sorak sorai teriakan penonton pecah saat keduanya memulai gerakan dance mereka.

Sehun yang sejak awal tak tertarik kini ikut memperhatikan dua orang yang sedang menari di atas panggung. Sehun sangat mengenali dua orang itu. Ya, si wanita yang tidak lain adalah kekasihnya, dan si pria adalah sahabatnya dulu.

Melihat mereka di atas panggung berdua saja sudah membuat sehun terbelalak di tambah gerakan dance yang makin menyulut amarah sehun.

Selepas penampilan joy dan taehyung, sehun segera memisahkan diri dari keramaian lalu berlari menuju backstage.

"Ok, kerja bagus semua" kata salah satu staff yang mengatur jalannya acara.

"Kamsahamnida" beberapa pengisi acara memberi ucapan terima kasih karena acara berjalan sukses. Termasuk juga joy, taehyung dan yang lain.

"Kerja bagus sooyoung-ah" ucap taehyung seraya mengelus pundak joy.

"Gumawo" jawab joy diiringi senyum lebar di wajahnya.

"Joy-ah"

Merasa namanya dipanggil, joy menoleh ke sumber suara.

"Kak sehun"

Mata joy terbelalak saat mendapati sehun yang kini berada dihadapannya.

"Sehun" taehyung pun reflek ikut menyebut nama itu.

"Ka kakak sejak kapan disini"

"Sejak lo perform sama dia di panggung" jawab sehun seraya mengarahkan pandangannya pada taehyung.

Jawaban sehun semakin membuat joy tercekat.

"Lo bisa jelasin di rumah" sehun lalu menggenggam pergelangan tangan kanan joy dan menariknya.

"Tunggu" taehyung ikut menggenggam tangan kiri joy.

Joy menatap kedua pria itu bergantian.

"Dia ga boleh pergi" lanjutnya.

Joy menatap taehyung.

"Barang-barang lo masih disini" jawab taehyung seolah paham arti dari tatapan joy.

Joy beralih menatap sehun.

"Ambil buruan" jawab sehun yang juga seolah paham.

Joy lalu berlari mengambil barang-barangnya di belakang.

"Sehun-ah lo apa kabar?"

"Baik, lo sendiri?"

"Gue baik"

Tak lama joy kembali.

"Taehyung-ah gue duluan ya, Sorry" joy pamit dengan ekspresi yang sulit diartikan. Sehun lalu menggandeng joy hendak membawanya pergi.

"Tunggu, kalian?" Taehyung menatap joy dan sehun bergantian.

"Ah, dia cewek gue" jawab sehun. Ada perasaan bangga saat ia menyebut joy seperti itu dihadapan taehyung.

Sedangkan taehyung hanya mematung. Kenapa? Kenapa harus sehun? Mungkin jika bukan sehun, taehyung akan rela melepas joy. Karna ia tahu betul siapa yang sebenarnya sehun cintai. Yang jelas dia bukan joy.

***

"Kak"

"Kak, maaf"

Kata itu terus keluar dari mulut joy, namun tak digubris oleh sehun. Ia menarik tangan joy kasar, seolah tak ingin gadis itu lepas darinya.

Selama perjalanan pun begitu, tak ada sepatah kata pun dari keduanya. Butiran bening yang tak mampu terbendung lagi akhirnya tumpah.

Setelah beberapa menit mereka sampai di rumah sehun. Joy mengedarkan pandangan kerumahnya memastikan anggota keluarganya tidak melihat mereka.

Sehun kembali menarik tangan joy, lalu mereka berdua masuk kedalam rumah.

"Akh" pekik joy saat sehun menghempaskan tubuhnya ke tembok lalu menguncinya dengan kedua legan. Tanganya kini merengkuh leher joy.

Dengan gerakan cepat sehun mencium bibir joy. Reflek joy memejamkan matanya saat perlahan tapi pasti bibir manis sehun mulai mengecap bibirnya.

Deru nafas mereka saling tumpang tindih memompa detak jantung menjadi lebih cepat.

Tangan sehun perlahan turun lalu menarik pinggang joy menghapus jarak diantara mereka.

"Emh"

Leguhan sesekali terdengar disela kegiatan mereka. Sesekali sehun menggerakkan kepalanya, mencari posisi ternyaman untuk menyesap bibir joy semakin dalam.

Perlahan Sehun mengubah lumatan- lumatan lembut itu menjadi lebih cepat membuat joy membelalakan matanya.

Joy mencoba mendorong dada sehun untuk menghentikan ciuman mereka namun sehun justru semakin brutal. Ia seperti sudah kehilangan kendali.

"Eungh"

"Eungh, kak lepas" joy mendorong sehun sekuat tenaga hingga akhirnya ia lepas dari sehun.

Joy menundukkan kepalanya, butiran air mata jatuh tanpa diminta. Melihat joy menangis sehun langsung memeluk gadisnya itu. Dielusnya surai hitam joy pelan.

"Aku gasuka kakak kaya gitu" ucap joy disertai tangisan dalam pelukan sehun.

"Aku juga ga suka kamu ga jujur sama aku"

Joy mendongak menatap sehun.

"Maaf"

"Jangan diulangi lagi"

Joy mengangguk. Sehun lalu kembali membawa joy kedalam pelukannya.



Vomment juseyo..
Gimana, nge feel ngga?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PLAYER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang