lelaki misterius

28 4 2
                                        

Pagi itu seperti biasanya gia akan berangkat ke sekolahnya.
Namun sebelum itu gia mendengar suara

Ayah: "giaa,gia,,tunggu sebentar".

Gia: "iya ayah, ada apa,,
Gia sudah hampir terlambat yah".

Ayah: "gia besok ayah akan ke bandara, besok gia ada waktu gak,, ayah mau,, gia temenin bunda mengantar ayah boleh☺".

Gia: "aduh gimana ya yah gia besok ada ekskul musik yah,, tapi nanti gia kabarin ayah lagi ya".

Gia mengatakan sambil menuju ke arah motornya untuk berangkat ke sekolah,, tapi ayahnya kembali mengejar gia.

Ayah: "gia ayah ada sesuatu buat gia,, hadiah ayah untuk gia ☺".

Ayah memberikan sebuah kalung dan memakaikan kepada gia yang tersenyum karena mendapat sebuah hadiah dari sosok yang begitu tulus menyayangi nya.

Gia: "aaa,, gia sayang ayah😫".
Gia mengatakannya bersamaan dengan pelukan hangat..

Ayah: " yaudah gia berangkat sana ingat belajarnya yang benar ya sayang".

Gia: "siap komandan perintah dilaksanakan".

Gia melambaikan tangannya ke arah ayahnya. Tanpa gia tahu ayahnya kali ini sedih karena dia harus pergi besok. Dia tidak menyangka dia sudah mempunyai Putri yang dulu masih menangis di hadapannya hanya karena sebuah mainan. Namun kini dia sudah besar.

☘☘☘

Sesampainya di sekolah benar saja ia hampir saja terlambat. Baru saja ia melepaskan helmnya sudah terdengar suara bel masuk.

Sesampainya di kelas ia langsung bergegas meletakkan tas pink-nya itu.

Siska: " Untung aja Lo gak terlambat lagi".
Siska yang menyapa setengah mengejek gia .
"Ehh Lo kalung baru ya bagus banget kalungnya gia".
Siska mengarahkan pandangannya ke arah kalung yang terletak di lehernya gia.

Namun gia kali ini hanya tersenyum sambil mengangguk kan kepalanya.yang menandakan bahwa kalungnya baru.

Skippp......

Saat istirahat' kali ini gia ada tugas membuat lirik lagu untuk ekskulnya besok.
Jadi gia lebih suka suasana yang tenang terlebih lagi jauh jauh dari Siska.

Sebelumnya,,

Siska: " eh Lo laper gak mau ke kantin gitu???"

Gia: "aduh cis we mau ke perpus ada tugas ekskul musik besok".

Siska yang setengah bete karena penolakan dari sahabatnya itu,tapi mau bagaimana lagi memang itu sudah menjadi kebiasaan gia.

Siska: " yaudah deh gue duluan ya say,,bye".

Gia hanya tersenyum.
Setelah Siska pergi gia melangkahkan kakinya ke arah perpus dengan buku dairynya itu.

Sesampainya di perpus.
Gia langsung mencoba membuat lirik lagu. Walau gia adalah seorang penulis bukan berarti dengan mudahnya ia membuat lirik lagu.

"Ehhh apaan ya inspirasi datanglah kepada aku😫".

Sambil menulis kalimat yang di mulai dari kata

AnggiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang