16 Januari 2019, Seoul South Korean
Hari ini Rara sudah mulai bersekolah. Ia di tempatkan di Sekolah yang sama dengan Riri. Pertemuanya dengan Riri Dua hari yang lalu sungguh penuh dengan suka. Sikap mereka yang bertolak belakang membuat mereka saling melengkapi.
Namun, Riri menyembunyikan sesuatu dari Rara. Tentang dirinya yang tidak pernah melawan dengan teman temanya yang telah membuat psikologisnya terganggu.
Riri takut nyawa teman temanya melayang di tangan Rara.
06:00 KST
"Ra, Rara bangun Ra. Udah mulai sekolah nih" - Riri mengetuk pintu kamar Rara.
Hanya suara deheman Rara yang membalas, tandanya Rara sudah bangun.
Riri pun pergi ke ruang makan. Melanjutkan sarapanya bersama kakek dan neneknya.
Hanya waktu 5 menit berpakaian untuk seorang Rara Kim. Dia bukan gadis feminim.
"Pagi Jobumo (kakek,nenek)" - Rara menarik Kursi dekat Riri.
Duduk berdampingan. Membuat kakek Rara dan Riri menilai kedua cucuk kembarnya.
"Aigooo (astaga) , Sonja, Sonja (cucu, cucuku). Sudah mau dewasa saja" - Kakek mereka menggeleng gelenggkan kepalanya bangga.
"ahh nde (iya) halabeoji (kakek)" - Riri tersenyum manis menatap kakeknya. Sedangkan Rara hanya tersenyum simpul.
Mereka menghentikan obrolan ringan dengan melanjutkan sarapan pagi yang sempat tertunda.
Perbedaan.
Rara dan Riri memang kembar. Namun, Ada banyak hal yang bisa membedakan mereka berdua. Rara gadis kasar, amburadul, berantakan, pemberontak, dia tidak pintar tapi dia Genius. Riri gadis halus, lemah, feminim, penurut, tipikal perempuan idaman, pintar.
Suara mereka pun berbeda. Rara suaranya Bass, serak basah seperti parau. Riri suaranya serak tapi lembut. Tidak cempreng.
Dilihat dari segi penampilan. Riri memang cantik karena dia merawat dirinya dengan baik. Cantik bukan karena make up atau oplas, tapi natural. Sedangkan Rara, dia berbeda. Dia cantik dalam segala hal, dia tidak merawat dirinya hanya mandi 3 kali sehari dia rasa cukup.
"Rara Riri, percepat makan kalian god hagyyo sigan (jam sekolah tidak lama lagi)" - Nenek mereka meletakkan bekal untuk kedua cucunya.
"ahhh Ndeeee (iyaaa)" - Rara menjawab dengan semangat.
Riri, kakek, dan nenek hanya melihat tingkah Rara yang mungkin entahlah.
07:00 KST
"Nah Ra, sekarang aku anter ke ruang guru yuk" - Mereka sudah di sekolah sekarang, Riri mengajak Rara untuk ke ruang Guru.
Rara hanya terdiam sambil membaca Nama sekolahnya "Private High School" singkat saja dengan "SHS PHIS".
Rara mengertukan alisnya heran. Tanda ada yang janggal.
"ini sekolah namanya Privat tapi dibuka untuk umum, trus itu singkatanya apaan dah. Phis phis phis, ambigu bangsat awkoakwoakwowkao" - Rara ngakak sambil nangis, kalau bisa ia guling gulingan di tanah ia bakak lakukan.
"heh Rara kamu itu! Hush, jangan ngomong sembarangan!" - Riri agak kesal kalau Rara mulai rese.
"dah ye dah wkwkwk, lu balik aja ke kelas lu dah. Biar gw cari ruang guru sendiri. Bay beb" - sebelum benar benar pergi Rara sempat mencium pipi kanan Riri. Riri hanya melongo di tempanya.
Sekolah mulai Ramai. Rara sudah duduk di ruang guru sedang menunggu wali kelasnya yang katanya masih dijalan.
'Aelah katanya sekolah elit. Masa gurunya ae ngaret bangsat, mending gw sekolah di kayangan dong'
Begitulah kata hati Rara.
Selang beberapa menit, akhirnya wali kelas Rara datang.
"Halo, maaf saya telat" - Wali kelas Rara yang ternyata adalah seorang perempuan sexy itu tiba tiba muncul di hadapan Rara.
Dengan sopan Rara berdiri kemudian membungkuk.
"ahh aniya (tidak) gwaenchanhasimniga (tidak apa apa)" - Rara tersenyum manis melihat wali kelasnya itu.
"jangan terlalu Formal mrs.Kim's. Silahkan duduk kembali" - Wali kelas Rara mempersilahkan agar Rara duduk kembali.
"Santai saja yah kita bicara. Saya Yong Sun, wali kelas kamu. Sapa saja dengan nama Solar, saya mengajar Bahasa Inggris" - Wali kelas Rara a.k.a Solar mengulurkan tanganya. Rara menerima uluran tangan Solar.
"Saya Rara Kim's" - Dan akhirnya perkenalan singkat itu berakhir.
"Baiklah, kamu berada di kelas 10-5, ah iya kembaran kamu Riri kan? Dia berada di kelas 10-1 sekedar info dia anak pintar. Saya harap kamu juga pintar seperti eumm kembaranmu" - Solar tersenyum ramah.
Rara hanya mengganguk. Sepertinya guru ini meremehkan otaknya.
Kelas 10-5 Terlihat kacau karena Guru belum masuk. Suara mereka tidak akan kedengaran dari luar karena setiap kelas memiliki pengedap suara. Setiap kelas memiliki AC, Televisi, Radio Informasi, Mading, Loker tempat buku, dan kotak Saran.
Sekolah elite. Bersaing bersama Sopa dan Hanlim.
'tuk tuk tuk'
Suara high heels terdengar di koridor yang sepi. Suara itu menuju kelas 10-5. Tidak lain dan tidak bukan ialah Solar. Wali kelas 10-5.
'ceklek'
Seketika Kelas itu hening tanpa suara. Semua mata menatap kehadiran Solar. Solar hanya mendesah kasar melihat kelakuan para muridnya.
"Ok attention (perhatian), They (kalian) kedatangan tamu yang spesial" - Solar sudah duduk di mejanya.
10% murid tertarik 90% tidak peduli. Toh untuk apa mementingkan Murid baru yang emmm entahlah.
"Ok, come in (masuk)" - Solar mempersilahkan seseorang itu masuk yang sedari tadi berdiri di depan pintu kelas.
Terlihat gadis dengan perawakan mungil dan putih pucat. Wajahnya tidak terlihat karena topi sekolah yang ia gunakan. Kemudian, gadis itu berdiri di panggung kelas.
Semua mata siswa siswi melihat kehadiran gadis itu. Rambut kepang satu dan emm sedikit berantakan. Keran baju tidak rapi, kancing baju salah masuk tempat membuat baju sergam yang ia gunakan tidak rata. Kaos kaki satu turun satu sempurna. Ikat pinggang pun tidak rapi.
Definisinya adalah, Berandalan.
"ekhm, ok Mrs. Kim's. Perlihatkan wajahmu dan kenalkan dirimu" - Solar memperbaiki letak kacamatanya.
Gadis itu membuka topinya dan mengangkat wajahnya. Luka lebam di sudut bibir, matanya berwarna merah darah seperti sehabis di pukul, plester di bawah mata, dan hidung yang lecet.
"Annyeong (halo) Nama saya Rara Kim, pindahan dari SHS Garuda Indonesia. Salam kenal, semoga kita tidak terlalu akrab" - Kemudian Rara menampilkan smirknya.
Yah, gadis itu adalah Rara Kim. Penikmat Bau Bensin :v. G
ECIE AKOEH UPPP UPP UPP POWER UP!
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Twins
Teen Fiction"Oh jadi mereka kembar yah?" - Irene "iyasih" - Yeri ____________________________ "Bacot aja lo besarin, maju sini" - Kim Rara "Lo kira gue takut?!" - Kim Hanbin ______________________________ "Ra! Gue Suka Ama Lo" - Min Yoongi "Hah?!" - Kim Rara __...