6

62 5 0
                                    

Seminggu setelah kejadian Riri

Riri sedang belajar di kamarnya. Dia tidak tidur bersama Rara. Yah tentu saja Rara yang menolak. Rara itu tipikal orang tidur obat nyamuk. Keliling.

Riri mengerjakan soal soal latihan matematika. Hanya sekedar mengerjakan tanpa ada yang suruh, makanya ia menjadi kesayangan para guru di SHS PHIS.

Riri mencakar angka angka yang sulit dimengerti itu, berusaha mendapatkan jawaban yang tepat. Sudah hampir pukul 20:00, dan ia belajar dari pukul 15:00. Ini memang hari sabtu, yang artinya libur.

'LINE!

Satu notifikasi muncul dari iPhone milik Riri, menganggu konsentrasi belajarnya. Riri pun memeriksa IPhonenya dan membuka aplikasi LINE.

Hari ini
Satu pesan belum dibaca

Prkjiminnie : hi :)

Ya?

Prkjiminnie : kangen :(

Oh iya heheh


Prkjiminnie : gak kangen aku yah '︿'


Hehe enggak :)

Prkjiminnie : jahat :"(
Read 20:05
Prkjiminnie : ih di read doang :(
Prkjiminnie : hueee off 〒_〒

Riri menyimpan iPhonenya dan lanjut belajar. Masa bodo dengan Jimin. Riri tidak mau diperdaya oleh cinta lagi. Jika Jimin ingin tetap bersama dia, jdilah teman yang normal tanpa skinship dan kiss dalam pertamanan mereka.

'TOK TOK TOK'

"RI WOEY! JGN NGITUNG MULU NAPA LU?! TURUN SINI SAT MAKAN. CAPEK TENGGOROKAN GUE ANJING" - untung Rara berbahasa biadab menggunakan bahasa indonesia yang tidak dimengerti oleh kakek dan neneknya :)

Riri yang masih melamun terkejut. Kemudian buru buru keluar kamar dan bertemu Rara didepan pintu yang mukanya asam banget kalau diliat.

"Rara! Jgn teriak teriak. Kamu itu yah, gak baik tau!" - Riri menatap Rara tajam.

"halah bacot lu monyet, kakek ama nenek gak ada. Mereka pergi ke Jeju barusan, Paman Choi sakit katanya. Heran gue kenapa gak langsung mati aja sih?" - Rara ngemil kacang goreng yang sedari tadi dia pegang.

"Astaga Rara!" - karena gemas, Riri mencubit pinggang Rara.

"aduh bangsat, iya iya maap. Becanda doang gue tuh" - Rara nyengir kuda.

Riri menatap malas Rara, kemudian masuk kembali ke kamarnya dan menutup pintu. Tidak peduli reaksi apa yang akan Rara berikan nanti.

"Ri! Lu gak makan?" -teriak Rara dari luar.

"udah!" - Riri balas berteriak.

Rara hanya mengangguk. Kemudian pergi kearah kamarnya. Toh dia ingin istirahat. Seharian dia main skeatbord di halaman depan kompleks.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Different TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang