his change

794 127 18
                                    

Halo!!!
Udah lama nih g update;
Pada nungguin gak?
Berapa lama sih hiatusnya?
Oke stop bacotnya.

Sekarang mari kita nikmati cerita yang saya persembahkan,
Tolong jika menyukai cerita ini vote dan komen yah:-)
Vote bayar gak? Gak lah, gunanya buat apa, buat ngasih dukungan si penulis dong.
Komen bayar gak?? gak juga, buat apa? Buat kita semua berinteraksi sekaligus memberi dukungan yekan??

Mari nikmati cerita ini

~•~
Ikatan kita bukannya putus, tapi kusut karena terus ditarik takdir yang menolak kita bersama.

Dahyun, Eunbi, dan Chaeyoung duduk bersama dibangku-bangku lapangan.
Pelajaran olahraga sedang berlangsung. mereka dan anak perempuan lainnya, menjadi penonton dan pendukung anak laki-laki yang sedang bermain sepak bola.

Jahatnya Dahyun dia hanya mendukung Taehyung, bukan timnya.
Dia terus bersorak atas nama Taehyung semangat, teman-temannya memandang Dahyun aneh. Sejak kapan Dahyun menjadi seperti ini, menjadi dekat dengan Taehyung??

"Yak, Dahyun bagaimana bisa sedekat itu dengan Taehyung," Chaeyoung menyenggol lengan Dahyun, dia menoleh mengangkat kedua bahunya,
Kembali menghadap lapangan.

"Iish." Chaeyoung menghela nafasnya, temannya ini jadi menyebalkan.
Dahyun melanjutkan dukungannya pada Taehyung yang terhenti.

"Biarkan saja, Dahyun sudah melupakan kita," tenang eunbi untuk chaeyoung yang merenggut, Dahyun menoleh kearah mereka berdua.
Menatap keduanya bingung, "Aku tidak melupakan kalian.."
Terpampang jelas diwajahnya jika dia benar dalam perkataannya.

Eunbi dan chaeyoung tertawa, Dahyun begitu polos menganggap sindiran Eunbi adalah sebuah kesungguhan, "kenapa tertawa?" tanyanya saat mereka tertawa.
"Tidak ada apa-apa," chaeyoung mengusek rambut Dahyun membuat berantakan. Dahyun mendengus, menarik satu ujung bibirnya keatas.

🍀

Waktu olahraga berakhir, murid-murid telah mengganti seragamnya semula.
Dahyun yang baru saja mengganti seragamnya dikamar mandi, menemukan Taehyung duduk dilantai lapangan.
Seragamnya belum terganti, tubuhnya berkeringat.

Dahyun tersenyum kemudian mendekati, "kau haus?" Dahyun menyodorkan sebotol air putih.
Taehyung menoleh mendengarnya, membalas senyum Dahyun mengambil airnya meneguk hingga habis.

Mereka duduk berdiam tanpa ada sepatah kata pun keluar dari mulut keduanya. Hingga gemerincing bel memecahkan keheningan.

Keduanya menoleh, Taehyung bangkit terlebih dahulu. Mengulurkan tangannya untuk membantu Dahyun.

Keduanya berjalan bersama, kakinya melangkah ke kelas.
Pelajaran berikutnya berjalan, hingga waktu-waktu selanjutnya berlalu.

🍃

Waktu pulang akhirnya sampai,
Dahyun bersiap memasukan alat-alatnya ke tas. Saat semuanya telah siap ia duduk tenang memberi salam, kemudian bel pulang berdengung keseluruh penjuru sekolah.

Murid-murid berkeliaran,
Dahyun mempraktekan salam perpisahannya pada Eunbi dan Chaeyoung.
Taehyung memperhatikan saat ia bersandar pada dinding.
Setelah praktik selesai Dahyun mendekatinya.

Taehyung berniat mengantar Dahyun pulang, meski hanya berjalan kaki Dahyun senang, karena dengan itu ia merasa aman.

"Apa itu?" Taehyung bertanya ditengah jalan.
"Yang mana? Ah itu.."
"Itu salam perpisahan yang kami buat."
Taehyung mengangguk, "menyenangkan pasti punya teman."
"Memangnya kau tidak punya teman?" Taehyung mengangguk lagi,
"Lalu aku ini apa?!" tanya Dahyun dengan sedikit penekanan.

The  Time I Loved YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang