Bertahanlah

2.7K 175 12
                                    

Srett!

SeokJin tidak sadarkan diri.

"Jinniieee banguuun!!" kata Hoseok sambil mengguncang tubuh mungil SeokJin.

Ketika Hoseok melepaskan tangannya dari SeokJin, ia melihat ada darah ditangannya.

"Astaga, ayo kita bawa SeokJin ke rumah sakit" kata Hoseok.

Namjoon yang sudah berlari kearah mobilnya segera ia menyalakan mesin mobil hitamnya. SeokJin dibaringkan di atas paha Hoseok.

"Suster! Dokter!! Tolong kami!" Teriak Jungkook.

Dokter dan suster segera menolong mereka.

"Kalian tunggu disini dan berdoalah" kata dokter itu.

Jungkook hanya bisa menangis sambil mondar mandir dan menendang tempat duduk sesekali.

"Jungkook tenanglah" kata Hoseok menenangkan.

Jungkook bersandar ditembok lalu berjongkok dan menundukkan kepalanya.

"SIAPA YANG BERANI MELAKUKAN INI PADA SEOKJIN HAH?" teriak Jungkook.

Jungkook masih terus menangis. Air matanya masih mengalir di pipinya, matanya sembab.

Namjoon datang sambil membawa minuman dan diberikan pada Jungkook.

"Kook. Minumlah dulu" kata Namjoon.

Jungkook mendongakkan kepalanya dan mengambil air minum yang dibawa Namjoon.

"Gomawo" kata Jungkook bangkit.

Semuanya kini menunggu SeokJin sampai selesai operasinya sambil memanjatkan doa. Jungkook yang sedari tadi masih menangis, kini tinggal isakannya lalu tertidur. 

"Tuhan, tolong kuatkan SeokJin kecilku yang sekarang sedang menjalani operasi" Hoseok memanjatkan doa.

"Mochi, tolong jangan tinggalkan Hyung ya, nanti siapa yang akan Hyung Jahili saat kamu pergi?" Taehyung berdoa sambil menundukkan kepalanya.

"Baby SeokJin, jangan kemana-mana ya tetap disini sama Hyung, nanti Hyung belikan es krim Matcha kalau kamu sudah sembuh" Suga.

"SeokJin ayo kita main game sekarang" Jimin.

Mendengar doa Jimin, semuanya menoleh kearahnya. Jimin memasang wajah yang seperti tidak punya dosa.

2 jam berlalu tapi masih saja belum ada tanda-tanda dokter keluar dari ruangan operasi SeokJin. Jungkook yang sedari tadi menangis kini ia tertidur dipundak Jimin.

Ceklek!

"Keluarga pasien?" tanya dokter yang bernama Jackson itu.

"Saya kakaknya" kata Hoseok.

Dokter itu menundukkan kepalanya lalu menarik napas dan mulai memberitahu keadaan SeokJin.

"Maaf, kami sudah bekerja keras untuk menyelamatkan pasien, tapi takdir berkata lain. Pasien telah meninggalkan dunia ini" kata Dokter itu dan menepuk pundak Hoseok.

"Tidak, ini tidak boleh terjadi" kata Hoseok pelan dan air matanya mengalir di pipi Hoseok.

Jungkook yang baru bangun dari tidurnya, melihat semua Hyungnya menangis.

"Hyung, ada apa? Kenapa kalian semua menangis? SeokJin baik-baik saja kan?" tanya Jungkook.

"SeokJin sudah meninggalkan kita semua Kook" jawab Hoseok.

Jungkook berteriak menyebut-nyebut nama adik kesayangannya itu sambil meronta-ronta.

"SEOKJIIINN!!! KAU TIDAK BOLEH PERGI. AKU MASIH MENYAYANGIMU, HIKS" teriak Jungkook histeris.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.....

"Hey Kook bangun. Tenangkan dirimu" kata Hoseok sambil membangunkan adiknya itu.

Nafas Jungkook tersengal-sengal saat ia sudah tersadar.

"SeokJin baik-baik saja, lihatlah" kata Hoseok sambil menunjukkan SeokJin yang sekarang masih tertidur.

Jungkook segera berlari kearah adiknya dan memegang tangan SeokJin erat-erat.

"Jinnie, kau tidak boleh meninggalkan kita, nanti siapa yang akan bermain game denganku?" kata Jungkook sambil mengelus-elus tangan SeokJin lembut.

Tak!

Jungkook meringis kesakitan karena ia mendapat Jitakan dari Jimin.

"Kau itu, masih bisa-bisanya membahas game dalam keadaan seperti ini" kata Jimin.

Jungkook mengelus-elus kepalanya yang sakit dan menatap kakaknya sekilas.

"Hyung" panggil SeokJin lirih saat ia sudah sadar.

"Ne?" jawab Jungkook.

"Aku dimana?" tanya SeokJin lagi sambil mencoba duduk, sesekali SeokJin meringis kesakitan saat memegangi punggungnya.

"Dirumah sakit Jinnie" jawab Jungkook membantu SeokJin duduk.

Jimin mengambilkan sebotol air minum untuk SeokJin. SeokJin mengambil minuman yang dibawa Jimin dan berterimakasih.

Little SeokJin {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang