Penyelidikan

2.2K 151 5
                                    

Jimin sedari tadi diam duduk di sofa putih, ia sedang memikirkan sesuatu. Jimin membenarkan posisinya.

"DOR!"

"JINNIE, AKU TIDAK AKAN MEMBELIKANMU ES KRIM MATCHA LAGI" teriak Jimin.

"Eh? Mianhae Hyung" kata SeokJin.

"Emang Hyung lagi apa sih? Serius banget" lanjutnya.

"Ah, tidak apa-apa" jawab Jimin.

SeokJin duduk disebelah Jimin dan menatapnya heran. Jimin menoleh kearah Seokjin. Jimin memperhatikan wajah adiknya itu dengan seksama. Menggemaskan.

Drrrttttt!

Handphone Hoseok bergetar diatas meja makan, SeokJin mengambilnya dan melihat siapa yang menelepon. Ternyata ayahnya yang menelepon Hyungnya. SeokJin yang mengangkat telepon itu.

"Annyeong Appa" sapa SeokJin.

"Eh? SeokJin? Dimana Hyungmu?" tanya SeokJin appa.

"Dikamar, appa. Kabarnya Appa bagaimana? Baik-baik saja kan?" jawab SeokJin.

"Ne, tolong berikan ponselnya pada Hyungmu sekarang" kata SeokJin appa.

"Aku merindukanmu, Appa" kata SeokJin mengakhiri teleponnya dan segera memberikan handphonenya ke Hoseok.

"Hyung, Appa telfon" kata SeokJin saat sudah ada di depan kamar Hoseok.

"Hah? Appa?" ulang Hoseok untuk memastikan.

"Ne" jawab SeokJin.

Hoseok segera menjawab telepon dari ayahnya.

"Ne,Appa? Ada apa?" tanya Hoseok.

"Hoseok-ah, Dengar-dengar SeokJin baru di tusuk sama orang ya?" tanya ayahnya.

"Ne. Itu siapa?" tanya Hoseok balik.

"Itu, dulu temannya Appa, dulu kemana-mana selalu berdua, tapi sekarang saat appa sudah sukses dia selalu mendekat Appa, tapi saat dia sukses, dia melupakan appa. Dia malah menganggap Appa saingannya" jelas ayahnya.

Hoseok hanya mendengarkan penjelasan dari Appanya.

"Pokoknya sekarang jangan keluar rumah, kecuali memang benar-benar butuh sesuatu. Kalau tidak benar-benar butuh, lebih baik dirumah. Karena sekarang ini, suruhan dari teman Appa mencar, untuk mencari kalian. Appa khawatir kalau ada apa-apa. Kamu sebagai Hyung dari mereka, tolong jaga adik-adikmu" lanjut ayahnya.

"Ne, Appa" jawab Hoseok dan mematikan teleponnya dan menaruh handphonenya di nakas.

Hoseok keluar dari kamarnya untuk memastikan apakah adik-adiknya sudah makan siang. Dilihatnya SeokJin yang sedang perang bantal bersama Taehyung dari atas. Hoseok sangat mengkhawatirkan adik-adiknya.

"Hoseok ah, ada apa?" tanya Namjoon tiba-tiba.

Hoseok terkejut.

"Eh Snakeu! Snakeu!" kata Hoseok latah.

Hoseok memegangi dadanya dan mengatur nafasnya lalu menggeleng. Namjoon menepuk-nepuk pundak Hoseok dan menuruni tangga.

"Kalian sudah makan?" tanya Hoseok saat sampai di ruang keluarga.

SeokJin dan Taehyung memberhentikan perang bantalnya dan menoleh kearah Hoseok. Mereka berdua menggelengkan kepalanya kompak.

"Baiklah akan ku buatkan ramen kesukaan kalian" kata Hoseok sambil berjalan kearah dapur.

"Horeeeeee" teriak SeokJin senang sambil melempar bantal sembarangan dan mengenai muka Taehyung.

"JINNIIEEEEEE!!!" teriak Taehyung lalu melemparkan bantal kearah SeokJin karena ia tidak terima.

Seokjin lari menjauhi serangan dari Taehyung. Kini mereka memulai perang bantal nya lagi. Hoseok yang sedang memasak Ramen untuk makan siang kini berhenti dan menatap kedua adiknya.

"SEOKJIN! TAEHYUNG!" teriak Hoseok.

Taehyung dan SeokJin langsung duduk di sofa putih dan menyalakan tv. SeokJin menatap kearah Taehyung dengan tatapan datar dan dibalas oleh Taehyung.

"Apa?" tanya Taehyung.

SeokJin menjulurkan lidahnya.

"Taehyung harus sabar nanti gantengnya ilang, manisnya ilang juga nanti kalau aku marah" - batin Taehyung sambil menatap SeokJin yang kini sedang melahap Ramennya sambil menonton acara kesukaan mereka.

Little SeokJin {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang